Mineral sulfida: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Memperbaiki kesalahan dan menambahkan pranala |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
== Pembentukan ==
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa proses pembentukan mineral sulfida ada kaitannya proses hidrotermal atau lokasi pembentukannya dekat dengan gunung api yang memiliki kandungan Sulfur yang tinggi. Unsur utama yang bercampur dengan sulfur tersebut berasal dari [[magma]], kemudian terkontaminasi oleh sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi di bawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan yang terkait dengan hidrotermal (air panas).
Mineralisasi/alterasi endapan urat yang berasosiasi dengan endapan logam dasar dicirikan oleh zonasi pembentukan mineral dari temperatur tinggi sampai rendah. Urat/vein di daerah proksimal kaya kandungan tembaga dan rasio logam dibanding sulfur tinggi. Daerah ini dicirikan oleh hadirnya alterasi argilik sempurna di bagian dalam dan ke arah luar berubah menjadi alterasi serisitik. Daerah distal kaya kandungan [[timbal]] dan [[seng]], dan terdiri dari mineral sulfida dengan rasio logam dibanding sulfur rendah. Alterasi yang berkembang di daerah ini berupa alterasi propilitik, semakin ke arah jauh dari urat tersusun oleh batuan tidak teralterasi (Panteleyev, 1994; Corbett, 2002).
Larutan hidrotermal terbentuk pada fase akhir siklus pembekuan magma. Ketika magma naik ke permukaan maka magma tersebut akan berinteraksi dengan batuan yang dilewati akan menyebabkan berubahnya mineral-mineral penyusun batuan samping dan membentuk mineral-mineral baru (Mineral yang teralterasi). Larutan hidrotermal tersebut akan terendapkan pada suatu tempat membentuk mineralisasi.<ref>Abdullah, Muhammad, dkk. 2011. Minerals of Hydrothermal and Fumarolic Systems. Yogyakarta; Program Studi Geofisika FMIPA UGM.</ref>
== Pemanfaatan mineral sulfida ==
Mineral sulfida banyak dimanfaatkan dalam sektor industri, karena memang mineral ini kebanyakan merupakan mineral pembentuk bijih (ore). Misalnya bijih [[tembaga]], [[seng]], [[timbal]], [[Raksa|air raksa]], [[bismut]], [[kobalt]], [[arsen]], [[antimon]]. [[nikel]], dan logam bukan-besi yang lainnya. Misalnya [[pirit]] (FeS2), meskipun pirit bukan merupakan bijih untuk diambil besinya, tetapi digunakan sebagai sumber asam sulfur. Beberapa manfaat mineral sulfide lainnya adalah: galena (PbS) yang dimanfaatkan untuk sumber bijih [[perak]]. argentite (Ag2S) yang merupakan sumber utama bijih perak juga. Kalkosit (Cu2S) merupakan mineral penghasil bijih tembaga. Sphalerite (ZnS) merupakan sumber utama seng. [[Sinabar|Cinnabar]] (HgS) merupakan sumber utama [[Raksa|merkuri]]. Stibnite (Sb2S3) dimanfaatkan dalam pembuatan kabel, baterai timbel, cat, dan peralatan medis.
== Contoh dan deskripsi mineral ==
|