Inkuisisi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 109:
Salah satu konsekuensi dari [[pogrom|kerusuhan-kerusuhan anti-Yahudi]] tersebut adalah konversi masal ribuan warga Yahudi yang selamat. Baptis paksa bertentangan dengan hukum Gereja Katolik, dan pada teorinya siapa pun yang sudah dibaptis secara paksa dibenarkan oleh hukum untuk kembali memeluk agama Yahudi. Meskipun demikian, teori ini ditafsirkan secara sangat sempit. Definisi-definisi hukum pada masa itu secara teoritis mengakui bahwa baptis paksa bukanlah sakramen yang sahih, tetapi membatasi maknanya menjadi "tindakan membaptis dengan menggunakan paksaan secara fisik". Orang yang bersedia dibaptis karena terancam mati atau terluka serius tetap dianggap sebagai orang yang masuk Kristen secara sukarela, dan dengan demikian tidak dibenarkan untuk kembali memeluk agama Yahudi.<ref>[[Raymond of Peñafort]], ''Summa'', lib. 1 hlm.33, citing D.45 c.5.</ref> Seusai kerusuhan, banyak warga Yahudi yang terpaksa masuk Kristen "merasa lebih aman untuk tetap memeluk agama barunya".<ref>Kamen, ''Spanish Inquisition'', hlm. 10.</ref> Oleh karena itu, selepas tahun 1391, muncul kelompok masyarakat baru yang disebut ''[[Converso|orang Konverso]]'' atau ''orang Kristen baru''.
 
Pasangan Raja Aragon dan Ratu Kastila, [[Ferrando II d'Aragón|Fernando II]] dan [[Isabel dari Kastila|Isabel I]], membentuk [[Inkuisisi Spanyol]] pada tahun 1478. Berbeda dari inkuisisi-inkuisisi sebelumnya, Inkuisisi Spanyol sepenuhnya berkiprah di bawah payung kewenangan kepala negara, sekalipun para pegawainya adalah rohaniwan dan anggota-anggota tarekat religius, serta lepas dari kewenangan [[Takhta Suci]]. Inkuisis Spanyol beroperasi di Spanyol dan seluruh jajahannya, yang meliputi [[Kepulauan Canaria]], [[Kerajaan Napoli]], serta semua daerah kekuasaan bangsa Spanyol di Amerika Utara, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Fokus utama Inkuisisi Spanyol adalah orang-orang Kristen baru yang sebelumnya memeluk agama Islam ([[Morisco|orang Morisko]], [[Converso|orang Konverso]] dan ''orang Moro terselubung'') maupun [[agama Yahudi]] (orang Konverso, orang [[Yahudi kripto]], dan [[Marrano|orang Marano]]) dan bertahan tinggal di Spanyol sesudah tumbangnya [[Al-Andalus|daulat Islam di Spanyol]]. Kedua kelompok masyarakat ini dicurigai masih menjalankan syariat agama lamanya atau sudah kembali memeluk agama lamanya.
 
Pada tahun 1492, semua orang Yahudi yang tidak masuk Kristen diusir keluar dari Spanyol. Orang-orang Yahudi yang memilih masuk Kristen menjadi umat Katolik nominal saja sehingga perlu diawasi Inkuisisi.