Uccaihsrawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membalikkan revisi 13913293 oleh 202.67.40.9 (bicara) Tag: Pembatalan |
M. Adiputra (bicara | kontrib) |
||
Baris 26:
== Mitologi ==
=== Asal usul ===
{{main|Samudramantana}}
Pada zaman [[Satyayuga]], para [[Dewa (Hindu)|dewa
Akhirnya, munculah makhluk beserta harta karun dari hasil pengadukan tersebut, yaitu permata [[
▲Pada zaman [[Satyayuga]], para [[Dewa (Hindu)|dewa]], [[rakshasa|raksasa]] dan [[asura]] berunding untuk mendapatkan tirta [[amerta]], yaitu minuman kekekalan. Oleh saran Dewa [[Wisnu]], para dewa dan raksasa pergi ke ''Kṣirārṇawa'' (Kesirarnawa, atau "lautan susu") untuk mencari tirta amerta. Cara mendapatkannya adalah dengan mengaduk ''Kṣirārṇawa''. Gunung Mandara dari Sangkadwipa dipakai sebagai tongkat pengaduk, sedangkan naga [[Basuki (mitologi Bali)|Wasuki]] melilit gunung tersebut agar gunung itu bisa diputar bersama-sama oleh para dewa dan raksasa. Setelah mengaduk setelah sekian lama, timbulah racun. Karena Dewa [[Siwa]] tanggap, maka semua racun tersebut diminum sehingga lehernya menjadi biru (''Nilakhanta'').
▲Akhirnya, munculah makhluk beserta harta karun dari hasil pengadukan tersebut, yaitu permata [[Kastubha]], Dewi [[Laksmi]], gajah putih bernama [[Airawata]], kuda putih yang bernama Uccaihsrawa, dan lain-lain.
=== Ekor yang hitam ===
|