Gurem ayam: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Format Tulisan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 7:
Jenis Ektoparasit yang biasanya paling sering menumpang (menjadi parasit) pada tubuh unggas adalah jenis ''Ornithonyssus bursa'' atau biasa dikenal dengan nama Gurem / Tungau. Biasanya, hama ini cenderung menyerang ternak unggas yang sedang mengerami telurnya.
Selain itu, Hadi dan
Cara hidup [[hama]] ini adalah berpindah-pindah dari satu ternak ke ternak lainnya. Bahkan tak jarang juga hinggap di dinding kandang, langit-langit kandang, lantai, dan tempat ayam mengeram. Siklus hidup gurem / tungau unggas ini dimulai dari fase telur, larva, nimfa dan dewasa. Ketika sudah dewasa, hama ini akan bereproduksi dengan meletakkan telur-telurnya pada bulu ayam dan sarang ayam mengeram.
Baris 19:
Parasit yang memiliki bentuk menyerupai kutu / [[Tungau bulu unggas|tungau]] ini ukuran tubuhnya sangat kecil yaitu berukuran kurang dari 1 mm dan hampir tidak terlihat oleh kasat mata. Hal inilah membuat parasit ini sangat mudah untuk pindah dari ternak ke ternak lainnya ataupun dari ternak ke manusia.
Apabila manusia sudah terserang parasit ini, maka akan terjadi gatal-gatal pada kulit, iritasi bahkan kutu / tungau ini berpotensi menjadi vektor pembawa penyakit lainnya ke dalam tubuh manusia. Oleh sebab itu, penting bagi peternak untuk selalu menggunakan sarung tangan, sepatu boat, baju kandang dan masker sebagai langkah pencegahan tertular hama ini.
'''Langkah Pencegahan / Preventif'''
Baris 35:
Selain itu, kita juga bisa menggantikan akarisida dengan bioakarisida. Bioakarisida merupakan akarisida yang berasal dari bahan alami. Meskipun alami, efektivitas bioakarisida tidak kalah dengan akarisida pabrikan. Salah satu bahan alami untuk mendapatkan bioakarisida adalah tanaman [[biduri]] (''Calotropis gigantea''). Sesuai dengan hasil riset yang dilakukan oleh Virgilius ''et al'' (2020) yang membuktikan bahwa konsentrasi ekstrak daun biduri 6 g/l efektif mereduksi populasi gurem ayam hingga mencapai 100%.
Dengan mengedepankan efektivitas pestisida yang terbuat dari bahan alami
[[Nikotin]] ini bisa kita manfaatkan untuk membasmi serangga. Selain murah dan praktis, cara membuatnya juga terbilang mudah yaitu dengan merendam daun tembakau sebanyak 3 ons ke dalam air hangat sebanyak 1 liter, lalu diamkan selama 24 jam. Keesokan harinya, barulah larutan ini bisa dipakai sebagai pestisida alami untuk menyemprot seluruh area kandang yang terindikasi terserang hama gurem.
'''Sumber'''
|