Aksara Bengali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aranmaan!! (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Aranmaan!! (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 17:
 
[[Aksara Bengali]] berkembang dari [[Aksara Nagari Timur|aksara Nagari Timur]]. Aksara Bengali memiliki sistem penulisan dari kiri ke kanan dan menggunakan huruf besar, dan salah satu ciri khas aksara ini adalah matra yang membentang di setiap bagian atas dari huruf, seperti [[aksara Dewanagari]] dan [[Aksara Assam|Assam]], yaitu garis horizontal khas yang dikenal sebagai yang membentang di sepanjang bagian atas huruf yang menghubungkannya. Namun, tidak seperti [[aksara Dewanagari]] yang lebih mengandalkan sudut, sistem penulisan Bengali tidak terlalu kaku dan menampilkan bentuk yang lebih berliku-liku, dengan garis yang tegas di ujung huruf.<ref name=georgec>George Cardona dan Danesh Jain (2003), [[Bahasa Indo-Arya]], {{ISBN|978-0415772945}}</ref>
 
== Sejarah ==
Aksara Bengali sangat mirip dengan [[Devanagari|Aksara Dewanagari]] di [[Bahasa Hindi]] dan sama-sama berasal dari aksara [[Brahmi]], namun mulai berdiri sebagai huruf independen sejak abad ke-11. [[Aksara Brahmi]] berkembang pada masa pemerintahan [[Asoka]], dan bentuknya yang sekarang telah tercatat pada tahun 1778 dan pada abad ke-19.
 
Aksara Bengali atau sama-sama bersumber dari aksara Brahmi. Abugida ini berkembang dari sistem penulisan India Kuno yang menorehkan tinta di atas daun lontar dan dimulai sejak zaman pemerintahan Raja Asoka pada abad ke-3 SM.
 
Aksara Bengali sendiri berkembang dari varian timur huruf Brahmi yang disebut Kutilalipi, dan mulai berbeda sejak abad ke-7 M. Tulisan Bengali berbentuk lebih runcing dan ujung yang tajam daripada huruf Devanagari meski masih sama-sama mempunyai matra di atasnya, sedangkan tulisan Bengali cetak untuk pertamakalinya digunakan pada buku ‘A Grammar of the Bengal Language’ karya N.B Halhed (1778). Pada tahun 1785, Warren Hastings meminta warga lainnya, yakni Charles Wilkins untuk membuat versi cetak huruf Bengali ini, sehingga Wilkins dijuluki sebagai bapak huruf cetak [[Bahasa Bengali]]. Dia juga mengajarkan Panchanan Karmakar, seorang seniman terkemuka pada masa itu cara pembuatan huruf cetak untuk Bengali.
 
Sistem ini berlangsung lama hingga ditemukannya teknik ''linotype'' pada tahun 1886, dan diperkenalkan ke dalam sistem cetak huruf Bengali oleh S.C. Majumdar, R. Basu dan sebagainya. Sistem inilah yang dipakai hingga sekarang.
 
== Contoh teks ==