Komando Pasukan Khusus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ismail Syah (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ksatria1993 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 121:
Saat ini, Kopassus di pimpin oleh seorang Komandan Jenderal (Danjen) yang berpangkat [[Mayor Jenderal]]. Saat ini jabatan Danjen diduduki oleh [[Mayjen]] TNI [[Mohammad Hasan]].
 
== Isu dan berita yang terkait dengan Kopassus ==
Nama besar dan citra yang disandang Kopassus sejak didirikannya menyebabkan banyaknya pihak yang menarik-narik Kopassus untuk masuk kedalam kegiatan bernuansa politis. Kopassus sejak dulu telah menjadi tempat persemaian perwira-perwira muda potensial, yang kelak mengisi pos-pos jabatan pimpinan TNI. Nama-nama seperti [[Benny Moerdani]], [[Sintong Panjaitan]], [[Yunus Yosfiah]], [[Agum Gumelar]], [[Hendropriyono]], [[Prabowo Subianto]], dan lain-lain, adalah perwira-perwira yang sudah dikenal publik, saat mereka masih berpangkat Kapten atau Mayor, berkat prestasi mereka di lapangan.
 
Baris 131:
=== Kasus penculikan aktivis reformasi ===
{{utama|Penculikan aktivis 1997/1998}}
Pada tahun 1998, nama Kopassus sempat tercoreng berkaitan dengan aktivitas [[Tim Mawar]] yang dituding bertanggung jawab terhadap kegiatan penculikan dan penghilangan nyawa beberapa aktivis pro demokrasi. Nama Kopassus kembali tercoreng setelah Peristiwa Mei 1998, ketika banyak hasil penelitian tim pencari fakta independen menemukan adanya organisasi terstruktur rapi dalam militer yang dengan sengaja dan maksud tertentu menyulut kerusuhan massa di Jakarta dan Surakarta (kedua kota tersebut secara kebetulan adalah daerah basis/markas Kopassus, yaitu Cijantung-Jakarta dan Kandang Menjangan-Surakarta). Pada 2007 masalah Tim Mawar ini kembali mencuat ke permukaan melihat kenyataan bahwa 11 tentara yang terlibat (6 di antaranya dipecat pada 1999), ternyata tidak jadi dipecat tetapi tetap meniti karier, naik pangkat dan beberapa diketahui memegang posisi-posisi penting seperti Komandan [[DandimKodim]] dengan pangkat kolonel. Panglima TNI menyatakan hanya 1 dari 6 perwira tersebut yang benar-benar dipecat.
 
== Peralatan ==