Museum Pedir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan pranala dalam |
|||
Baris 15:
== Sejarah ==
Pedir Museum didirikan secara swadaya pada pertengahan 2015 setelah setahun upaya yang dilakukan Masykur dalam mengumpulkan benda-benda kuno. Masykur pada mulanya mencari manuskrip pada tahun 2014 dengan cara membeli dari masyarakat dan pedagang [[barang antik]]. Upaya ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan Masykur dikarenakan banyaknya benda-benda kuno asal Aceh yang dijual ke luar negeri. Penamaan museum sendiri merujuk pada nama [[Kerajaan Pedir]] yang terletak di Pidie.<ref>{{Cite web|url=https://www.liputan6.com/regional/read/4001799/masykur-masih-kekurangan-rp14-juta-untuk-menebus-perisai-kuno-kerajaan-aceh|title=Masykur Masih Kekurangan Rp1,4 Juta untuk Menebus Perisai Kuno Kerajaan Aceh|last=Liputan6.com|date=2019-07-01|website=liputan6.com|language=id|access-date=2020-02-05}}</ref>
== Koleksi ==
Sampai dengan saat ini, Pedir Museum telah memiliki 2.870 koleksi. Sebanyak 462 di antaranya merupakan koleksi naskah [[Naskah|manuskrip]]. Sementara itu, mata uang kuno dari abad ke-12 hingga 19 mencapai 1.000 koleksi. Selain itu, Pedir Museum juga menyimpan [[perhiasan]], senjata, arsip kesultanan, kain dan tekstil, benda-benda etnografi dan arkeologi, hingga temuan-temuan fosil.<ref>{{Cite web|url=https://historia.id/kultur/articles/pemuda-aceh-raih-sartono-kartodirdjo-award-P0KbW|title=Pemuda Aceh Raih Sartono Kartodirdjo Award|website=Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia|language=en|access-date=2020-02-05}}</ref>
Koleksi tertua museum ini adalah koin milik Khalifah [[Al-Ma'mun]] dari Daulah Abbasiyah yang berangka tahun 202 Hijriah dan dua koin lainnya dari [[Konstantinopel]], [[Romawi Timur]] yang berasal dari abad ke-12 Masehi.<ref>{{Cite web|title=Milenial Pengumpul Kepingan Sejarah Itu Bernama Masykur »|url=https://dialeksis.com/soki/milenial-pengumpul-kepingan-sejarah-itu-bernama-masykur/|website=dialeksis.com|language=en|access-date=2020-11-25}}</ref>
== Kegiatan ==
Museum Pedir sering dikunjungi oleh [[peneliti]] dan [[mahasiswa]] untuk mempelajari naskah-naskah lama Aceh. Selain itu juga diadakan kegiatan belajar membaca naskah lama.<ref>{{Cite web|title=Yuk, Belajar Membaca Manuskrip Dari Kolektor Dan Peneliti Di Pedir Museum|url=https://www.acehtrend.com/2018/09/20/yuk-belajar-membaca-manuskrip-dari-kolektor-dan-peneliti-pedir-museum/|website=aceHTrend.com|language=id-ID|access-date=2020-11-25}}</ref>
== Referensi ==
|