Grand Prix Belgia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tag: Mengosongkan sebagian besar isi Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
||
Baris 36:
Grand Prix Belgia telah ditetapkan sebagai [[Grand Prix Eropa]] sebanyak enam kali, antara tahun [[1925]] dan [[1973]], ketika gelar ini adalah suatu gelar kehormatan yang diberikan pada setiap tahun untuk satu balapan Grand Prix di benua [[Eropa]]. Grand Prix ini adalah salah satu balapan yang paling populer di dalam kalender [[Formula Satu|Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu]], karena [[sirkuit Spa-Francorchamps]] yang indah dan bersejarah, telah menjadi favorit bagi para pembalap dan juga penggemar.
== Sejarah ==
=== Spa-Francorchamps (pra-PD II) dan Bois de la Cambre ===
Pada tahun [[1925]], Grand Prix Belgia yang pertama diadakan di [[sirkuit Spa-Francorchamps]] sepanjang 9 mil yang terletak di wilayah [[Ardennes]] di [[Belgia]] timur, sekitar setengah jam dari [[Liege]]. Balapan ini berhasil dimenangkan oleh pembalap asal [[Italia]] dan karya [[Alfa Romeo]], yaitu [[Antonio Ascari]], yang mana putranya, yaitu [[Alberto Ascari|Alberto]], berhasil memenangkan balapan pada tahun [[1952]] dan [[1953]]. Setelah memenangkan balapan [[Belgia]], [[Antonio Ascari]] tewas dalam balapan berikutnya di [[Grand Prix Perancis]] [[1925]]. Grand Prix ini tidak kembali lagi sampai dengan tahun [[1930]], dan sirkuit ini telah dimodifikasi, melewati chicane Malmedy. Perlombaan ini berhasil dimenangkan oleh [[Louis Chiron]], dan pada tahun [[1931]], Grand Prix ini telah menjadi semacam perlombaan ketahanan, dengan juara asal [[Inggris]], yaitu [[William Grover-Williams]] dan [[Caberto Conelli]]. Balapan pada musim [[1933]] berhasil dimenangkan oleh [[Tazio Nuvolari]], dan balapan pada musim [[1935]] berhasil dimenangkan oleh [[Rudolf Caracciola]], dengan menggunakan mobil [[Mercedes]], yang mana pada saat itu, sirkuit ini telah memasang kembali Chicane Malmedy. Perlombaan pada musim [[1939]] melihat kelahiran sudut Raidillon; itu adalah jalan pintas dari bagian Ancienne Douane. Berbeda dengan kepercayaan populer, hanya celah kecil di sebelah kiri di bagian bawah jurang saja yang dinamai Eau Rouge, yang langsung mengarah ke tikungan Raidillon, sudut menanjak kanan yang sangat panjang; dan sudut buta kiri yang rumit di bagian atas tidak memiliki / tanpa nama. Kondisinya sangat memprihatinkan, dan balapan tersebut diwarnai dengan kematian yang menimpa seorang pembalap asal Inggris, yakni [[Richard Seaman|Richard "Dick" Seaman]], pada saat sedang memimpin balapan ini. Pergi ke sudut Clubhouse, Seaman berusaha keras; dia tergelincir dari jalan yang basah karena hujan, menabrak pohon, dan mobil [[Mercedes]]-nya pun terbakar. Seaman menerima luka bakar yang mengancam nyawanya, dan dia pun meninggal dunia karena luka-lukanya kemudian di rumah sakit. Perlombaan ini dimenangkan oleh rekan setim Seaman, yaitu [[Hermann Lang]] asal [[Jerman]]. [[Perang Dunia II]] (PDII) meletus, dan Grand Prix Belgia baru digelar lagi pada bulan [[Juni 1946]], ketika sebuah balapan 2 hingga 4,5 liter di taman umum [[Bois de la Cambre]] di ibu kota [[Belgia]], yaitu [[Brussel]], berhasil dimenangkan oleh seorang pria asal [[Perancis]], yaitu [[Eugène Chaboud]], di dalam sebuah mobil tim [[Delage]].
=== Spa-Francorchamps lama ===
[[Spa]] dimodifikasi untuk membuatnya menjadi lebih cepat, dan memperpendeknya menjadi 8,7 mil (14,1 km) saja. Semua tikungan lambat dihilangkan – jepit rambut [[Stavelot]] dilewati dan dibuat menjadi tikungan berbelok cepat dan kecaman Malmedy juga dilewati. Pada saat ini, setiap sudut, kecuali tikungan La Source, memiliki kecepatan yang sangat tinggi. [[Spa]] selama ini dikenal sebagai salah satu sirkuit yang paling ekstrim, menantang, dan menakutkan di dalam sejarah olahraga balapan bermotor. [[Formula Satu musim 1950|Tahun 1950]] melihat pengenalan [[Formula Satu|Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu]] secara resmi; balapan itu didominasi oleh dua pembalap tim [[Alfa Romeo]]s dari [[Argentina]], yaitu [[Juan Manuel Fangio]], dan dari [[Italia]], yaitu [[Giuseppe Farina|Giuseppe "Nino" Farina]]. Penantang terdekat mereka, yaitu [[Alberto Ascari]], mengalami masalah bahan bakar pada mobilnya, dan terpaksa harus rela mundur dari perlombaan ini. Perlombaan ini berhasil dimenangkan oleh Fangio, dan Farina berhasil memenangkan perlombaan pada tahun berikutnya dalam karyanya Alfa, setelah Fangio mundur karena masalah hub. [[Grand Prix F1 Belgia 1953|Balapan pada musim 1953]] melihat Ascari mendominasi di dalam sebuah mobil tim [[Ferrari]], sementara [[Maserati]]s berantakan. Fangio mengalami kecelakaan, dan [[José Froilán González]] mengalami kegagalan kemudi, dan berhenti di dekat sudut [[Stavelot]] yang membelok. [[Grand Prix F1 Belgia 1955|Pada tahun 1955]], tim [[Mercedes-Benz di Formula Satu|Mercedes]] berhasil mendominasi, Fangio dan rekan setimnya dari [[Inggris]], yaitu [[Stirling Moss]], memimpin balapan ini. Moss mengikuti Fangio dengan cermat untuk sebagian besar balapan, dan pembalap asal [[Argentina]] itu berhasil meraih kemenangan seperti pada [[Grand Prix F1 Belgia 1954|balapan pada tahun sebelumnya]] di dalam sebuah mobil tim [[Maserati]]. [[Grand Prix F1 Belgia 1956|Balapan pada musim 1956]] melihat perlombaan yang berlangsung dalam kondisi yang basah, dengan Moss yang memimpin lomba ini di dalam sebuah mobil tim [[Maserati]], dan Fangio, sekarang mengemudi untuk tim [[Ferrari]], membuat awal balapan yang buruk, dan turun hingga ke posisi kelima pada awalnya, meskipun ia kemudian berhasil naik lagi ke urutan kedua, tepat di belakang Moss. Trek ini pun pada akhirnya mengering, dan Moss pun kehilangan kemudi di tikungan Raidillon. Dia tidak menabrak apapun, dan kembali lagi untuk mengambil alih mobil rekan setimnya, yaitu [[Cesare Perdisa]], dan mampu finis di posisi ke-3. Gearbox di mobil Fangio rusak, dan rekan setimnya, yaitu [[Peter Collins]], berhasil memenangkan perlombaan ini.
[[Formula Satu musim 1957|Balapan pada tahun 1957]] secara resmi dibatalkan karena tidak ada uang untuk menyelenggarakan balapan ini, berkat harga bahan bakar yang ekstrim di [[Belgia]] dan [[Belanda]] akibat terjadinya krisis Suez. [[Grand Prix F1 Belgia 1958|Balapan pada musim 1958]] melihat [[Spa]] yang ditingkatkan dengan fasilitas yang baru, trek yang dilapisi kembali, dan pit straight dibuat lebih lebar. Akan tetapi, [[Spa]] telah mendapatkan reputasi sebagai sebuah sirkuit yang benar-benar tidak kenal ampun, menakutkan, dan sangat menantang secara mental, bahkan di hari-hari tanpa keselamatan itu, dan sebagian besar acara balapan di sana – terutama Grand Prix Belgia di [[Spa]] – memiliki medan yang lebih kecil dari rata-rata, karena sejumlah pembalap merasa takut dengan sirkuit itu, dan tidak suka balapan di sana. Tata letaknya masih sama saja seperti sebelumnya, dan margin kesalahan yang sangat kecil, hampir tidak ada seperti yang dijelaskan sebelumnya telah direalisasikan dengan sangat cepat. Sirkuit ini sangat menantang, terutama karena setiap tikungan di sirkuit ini sangat cepat, dan juga karena panjang sirkuit ini selain karena hampir secara eksklusif terdiri dari tikungan cepat dan lurus. Sirkuitnya sangat cepat, dan setiap tikungan harus dilakukan dengan benar, untuk mempertahankan kecepatan melalui tikungan berikutnya. Mengangkat atau mengambil jalur balapan yang salah akan mengakibatkan hilangnya beberapa detik. [[Spa]] terletak di daerah yang cuacanya tidak dapat diprediksi; di banyak balapan di sana, sementara satu bagian trek kering dan mendapat sinar matahari, yang lain pada saat yang sama basah kuyup dan hujan turun di sana. Tidak ada radio di masa sirkuit [[Spa]] yang lama, jadi para pembalap tidak tahu kondisi sirkuit ini, dan bisa mengalami hujan tanpa peringatan, di mana tidak ada pada lap sebelumnya. Sifat sirkuit berarti bahwa mobil yang berputar dapat menabrak tiang telegraf, rumah, dinding batu, tanggul, atau pohon. Banyak pembalap yang tewas atau terluka parah di [[Spa]] selama tahun [[1950]]-an di dalam semua disiplin olahraga bermotor yang berkompetisi di sana.
[[Grand Prix F1 Belgia 1958|Balapan pada musim 1958]] dimenangkan oleh pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Tony Brooks]], dengan mengendarai sebuah mobil [[Vanwall]], dari rekan setimnya, yaitu [[Stirling Moss]]. Balapan ini sempat tidak dijalankan sekali lagi pada [[Formula Satu musim 1959|tahun 1959]], tetapi [[Grand Prix F1 Belgia 1960|balapan pada tahun 1960]] menjadi salah satu akhir pekan tergelap dalam sejarah ajang Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu, selain [[Grand Prix F1 San Marino 1994|Grand Prix San Marino 1994]] dan juga [[Grand Prix F1 Jepang 2014|Grand Prix Jepang 2014]]. Balapan Grand Prix telah bergerak maju ke jenis desain mobil yang baru – tim independen asal [[Inggris]], baru seperti [[Cooper]] dan [[Lotus]], telah memelopori mobil bermesin tengah belakang, seperti mobil [[Auto Union]] Grand Prix pada tahun [[1930]]-an. Mobil-mobil ini jauh lebih ringan, lebih cepat, dan lebih mudah dikendarai, daripada pendahulunya yang bermesin depan, dan menjadi jelas bahwa mobil bermesin tengah belakang adalah cara yang tepat untuk mengikuti balapan mobil yang dibuat khusus. Akan tetapi, mobil jenis baru ini ternyata belum pernah dikendarai di [[Spa]], jadi tidak ada yang tahu bagaimana performanya di sana. Belokan berkecepatan tinggi di [[Spa]] sekarang jauh lebih cepat dengan mobil-mobil baru ini – dan pada masa itu, mobil atau sirkuit sama sekali tidak memiliki fitur keselamatan apa pun. Bodywork berbentuk silinder terbuat dari magnesium atau fiberglass yang sangat tipis dan sangat mudah terbakar, dan sasis rangka tabung pada masa itu menawarkan sedikit ketahanan terhadap benturan (sebagai lawan dari monocoque modern, dipelopori oleh tim [[Lotus]] hanya beberapa tahun kemudian). Mobil tidak diuji tabrakan dan tidak memiliki roll bar (diwajibkan pada [[FormulaSatu musim 1961|tahun 1961]]) dan alat pemadam kebakaran. Meskipun para pembalap memakai helm, namun helm itu terbuat dari bahan yang lemah dan ringan, serta tidak dirancang atau diuji secara ilmiah. Pembalap pada masa itu tidak memakai sabuk pengaman – mereka merasa lebih baik dilempar dari mobil yang mungkin terbakar untuk mengurangi kemungkinan cedera atau kematian.
Selama sesi latihan, [[Stirling Moss]], yang sekarang mengendarai mobil tim [[Lotus]] secara pribadi, memiliki roda yang terlepas dari mobilnya, dan dia menabrak tangan kanan Burnenville. Moss yang saat itu dianggap sebagai salah satu pembalap terbaik di dunia, terlempar keluar dari mobilnya, dan jatuh pingsan di tengah lintasan. Orang [[Inggris]] itu mengalami patah kedua kaki, tiga ruas tulang belakang, beberapa tulang rusuk dan banyak luka serta lecet; dia berhasil bertahan, tetapi tidak balapan untuk sebagian besar tahun itu. Pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Mike Taylor]], yang juga mengendarai mobil tim [[Lotus]], mengalami kegagalan pada kemudi, dan menabrak pohon di dekat trek dekat [[Stavelot]]. Taylor kemudian terjebak di dalam mobil selama beberapa waktu dengan cedera kepala dan leher yang serius. Kecelakaan itu mengakhiri karir balapannya; ia kemudian berhasil menggugat pendiri tim [[Lotus]], yaitu [[Colin Chapman]], di pengadilan [[Inggris]], untuk penjualan mesin mobil yang rusak. Perlombaan itu sendiri, bagaimanapun, menjadi lebih berbahaya lagi. Pada lap ke-17, pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Chris Bristow]], mengendarai mobil tim Cooper, bertarung memperebutkan posisi keenam dengan pembalap asal [[Belgia]], yaitu [[Willy Mairesse]]. Bristow belum pernah mengemudi di [[Spa]] sebelumnya, dan dianggap sebagai salah satu pembalap yang kurang ajar dan berani, yang memiliki reputasi sebagai orang yang agak liar; Orang [[Inggris]] berusia 22 tahun yang relatif tidak berpengalaman itu telah mengalami banyak kecelakaan selama karirnya yang berlangsung singkat. Mairesse juga dikenal sebagai pembalap yang agresif, yang memiliki mentalitas menang-di-semua-biaya dan dikenal sulit untuk dilewati, terutama di trek rumahnya- Bristow duel dengan Mairesse di trek yang sangat berbahaya yang belum pernah dia kunjungi sebelumnya. bahwa pemuda asal [[Inggris]] itu berada di atas kepala di sirkuit ini. Bristow dan Mairesse bersentuhan dengan roda, dan orang asal [[Inggris]] itu kehilangan kendali di Chicane Malmedy, terguling, dan pada akhirnya menabrak tanggul di sisi kanan trek. Mobil berguling beberapa kali, Bristow terlempar dari mobilnya, dan dipenggal oleh pagar kawat berduri di sebelah sirkuit, dan langsung membunuhnya; tubuhnya sebagian mendarat di jalur yang diam selama beberapa waktu. Mairesse berhasil melanjutkan lomba ini, tetapi kemudian harus rela pensiun dari balapan karena masalah gearbox pada mobilnya tersebut. Lima lap kemudian, pembalap asal [[Inggris]] berusia 26 tahun, yaitu [[Alan Stacey]], berlari di tempat keenam dan mengendarai mobil [[Lotus]] karya, mengalami sebuah kecelakaan aneh, ketika wajahnya ditabrak oleh seekor burung di tikungan Masta, tidak jauh dari tempat Bristow terbunuh. Stacey kemudian kehilangan kendali atas mobilnya pada kecepatan 140 mph (228 km/jam), dan ia naik dan terbang dari tanggul di sebelah trek. Setelah menembus semak-semak setebal 10 kaki, mobil itu mendarat di suatu tempat di lapangan sekitar 25 kaki lebih rendah dari trek. Pada saat bertabrakan dengan lapangan, itu kemudian meledak dan terbakar, dan membunuhnya. Tidak diketahui secara pasti apakah benturan itu mematahkan lehernya, atau apakah kobaran api membakar dia hidup-hidup ketika dirinya tidak sadarkan diri. [[Jack Brabham]] dari [[Australia]] berhasil memenangkan perlombaan ini, dan calon pembalap hebat asal [[Inggris]], yaitu [[Jim Clark]], berhasil mencetak poin [[Formula Satu]] yang pertama baginya dengan finis di urutan ke-5 – tetapi Clark, sama seperti sejumlah pembalap yang lain, mengembangkan ketidaksukaan yang intens untuk sirkuit ini setelah dia harus berbelok dengan kecepatan ekstrim untuk menghindar dari berlari di atas tubuh tanpa kepala Bristow. Itu adalah acara [[Formula Satu]] yang terburuk dalam hal korban jiwa, hingga [[Grand Prix F1 San Marino 1994|Grand Prix San Marino 1994]], lalu kemudian hingga [[Grand Prix F1 Jepang 2014|Grand Prix Jepang 2014]].
[[Grand Prix F1 Belgia 1961|Balapan pada musim 1961]] melihat tim [[Ferrari]] yang berhasil memanfaatkan tenaga kuda superior mereka, dan mereka bermain-main dengan hasil skor 1–2–3–4, dengan kemenangan untuk [[Phil Hill]]. [[Grand Prix F1 Belgia 1962|Balapan pada musim 1962]] melihat Clark memenangkan balapan yang pertama baginya, dan melanjutkan untuk memenangkan tiga Grand Prix Belgia berikutnya. [[Grand Prix F1 Belgia 1963|Balapan pada musim 1963]] adalah sebuah perlombaan yang dibasahi oleh hujan, dengan Clark yang menyelesaikan 4,5 menit di depan [[Bruce McLaren]] yang berada di posisi kedua. [[Grand Prix F1 Belgia 1966|Balapan pada musim 1966]] menampilkan mobil yang dibangun di bawah peraturan baru, dengan kapasitas mesin hingga maksimum 3 liter dari 1,5 – mesin sekarang memiliki tenaga kuda dua kali lebih banyak dari sebelumnya. Pada tahun ini, terjadi balapan basah kuyup yang lainnya: pada lap pertama, pada saat lapangan mencapai sisi paling jauh dari sirkuit ini, hujan badai yang deras telah menyebabkan tujuh pembalap lepas landas di tikungan Burnenville. Pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Jackie Stewart]], mengalami kecelakaan kecepatan tinggi di Masta Kink, di mana dia melewati gubuk penebang kayu, menabrak tiang telegraf, dan jatuh ke bagian yang jauh lebih rendah dari sirkuit tempat mobil mendarat terbalik. Mobil [[BRM]] yang dikendarai oleh Stewart telah membungkuk di atas kakinya, jadi dia tidak bisa keluar sendiri, dan pembalap asal [[Skotlandia]] itu akhirnya terjebak di dalam mobilnya selama hampir 30 menit. Tangki bahan bakar, yang merupakan kantong yang terletak di dalam mobil yang mengapit pembalap, telah pecah, dan membanjirinya dengan bahan bakar yang mudah terbakar, serta tulang rusuk dan tulang selangka yang patah. Dua rekan setim Stewart di dalam tim [[BRM]], yaitu [[Graham Hill]] dan [[Bob Bondurant]], keduanya pergi mendekati Stewart, dan datang untik membantu. Karena tidak adanya tindakan pencegahan keamanan pada masa itu, mereka harus meminjam kunci pas dari penonton terdekat, dan kedua pembalap itu pun berhasil mengeluarkan Stewart. Ada kecelakaan buruk lainnya di sirkuit; Beberapa mobil menggantung di tepian setinggi 30 kaki. [Rujukan?] Kecelakaan Stewart di balapan ini mengilhami perjuangannya berikutnya untuk keselamatan di trek balapan. Ada begitu banyak air di trek, sehingga mesin [[Climax]] di dalam mobil [[Lotus]] milik Clark kebanjiran dan rusak. Pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[John Surtees]], berhasil memenangkan perlombaan ini dengan mengendarai sebuah mobil tim [[Ferrari]], dan diikuti oleh pembalap asal [[Austria]], yaitu [[Jochen Rindt]], dengan mengendarai sebuah mobil tim [[Cooper]].
[[Grand Prix F1 Belgia 1967|Balapan pada musim 1967]] melihat pembalap asal [[Amerika Serikat]] (AS), yakni [[Dan Gurney]], berada dalam kemenangan tim [[Eagle]]-nya setelah Clark mengalami masalah mekanis pada mobilnya – itu menjadi satu-satunya kemenangan F1 bagi tim [[Eagle]]. Pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Mike Parkes]], jatuh parah pada kecepatan 150 mph di tikungan Blanchimont, setelah tergelincir pada beberapa minyak yang turun dari mobil [[BRM]] milik [[Jackie Stewart]]. Setelah mobilnya menabrak dan menaiki tanggul, pembalap [[Ferrari]] hasil karya tersebut terlempar keluar dari mobilnya, dan mengalami cedera kaki dan kepala yang serius. Dia koma selama seminggu, dan awalnya kakinya terancam harus diamputasi. Dia sendiri berhasil selamat, tetapi tidak pernah balapan di dalam ajang [[Formula Satu]] lagi sejak saat itu. [[Grand Prix F1 Belgia 1968|Balapan pada musim 1968]] melihat sejumlah hal yang pertama: sayap sebagai perangkat aerodinamis diperkenalkan untuk yang pertama kalinya di dalam ajang [[Formula Satu]]. Para konstruktor asal benua [[Eropa]], terutama [[Colin Chapman]] dan [[Mauro Forghieri]], dipengaruhi oleh sayap penyangga tinggi yang sangat besar dari mobil sport [[Amerika]] Jim Hall Chaparral 2E dan 2F. Orang asal [[Selandia Baru]], yaitu [[Chris Amon]], memenuhi syarat sayap belakangnya yang melengkapi tim [[Ferrari]] di posisi terdepan dengan selisih 4 detik di atas Stewart di dalam sebuah mobil tim [[Matra]]. Pada hari perlombaan, tim [[McLaren]] berhasil memenangkan kemenangan pertama mereka sebagai konstruktor, dengan pendirinya, yaitu [[Bruce McLaren]], menang – tetapi perlombaan melihat lagi sebuah kecelakaan serius. Pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Brian Redman]], menabrakkan karya-karyanya [[Cooper]] dengan kecepatan tinggi ke dalam mobil [[Ford Cortina]] yang diparkir di tikungan Burnenville, dan mobil [[Cooper]] terbakar. Dia mengalami luka bakar parah dan juga lengan kanannya patah parah; dia tidak balapan untuk sebagian besar tahun itu.
Pada [[Formula Satu musim 1969|musim berikutnya]], masalah keamanan muncul. Kecepatan putaran rata-rata melewati 150 mph (240 km/jam), tetapi sirkuit ini hampir tidak memiliki fitur keselamatan. Grand Prix ini dijadwalkan pada tanggal [[8 Juni]] [[1969]], sebagai bagian dari musim tahun itu. Ketika [[Jackie Stewart]] mengunjungi sirkuit ini atas nama [[Asosiasi Pembalap Grand Prix]] (GPDA), dia menuntut banyak perbaikan pada penghalang keselamatan dan permukaan jalan, agar lintasan ini aman untuk balapan. Ketika pemilik trek tidak ingin membayar untuk peningkatan keselamatan, tim asal [[Inggris]], [[Perancis]], dan [[Italia]] mengundurkan diri dari acara tersebut, dan pada akhirnya, balapan tersebut secara resmi dibatalkan pada awal bulan [[April 1969]]. Pengecualian Grand Prix Belgia pada tahun itu tidak populer di kalangan pers, terutama jurnalis asal [[Inggris]], yaitu [[Denis Jenkinson]]. Satu balapan terakhir diadakan di sana pada [[Grand Prix F1 Belgia 1970|tahun 1970]], dengan pembatas dan tikungan sementara di tikungan cepat Malmedy dipasang di sirkuit, tetapi bahkan ini tidak menghentikan mobil-mobil yang masih melaju dengan kecepatan lebih dari 150 mil per jam (240 km/jam) sekitar 8,7 mil (14,0 km) trek. Perlombaan ini berhasil dimenangkan oleh [[Pedro Rodriguez]] dari [[Meksiko]] di dalam sebuah mobil tim [[BRM]], dengan orang asal [[Selandia Baru]], yaitu [[Chris Amon]], yang menyelesaikan 1,1 detik di belakang di bulan [[Maret]]. Akan tetapi, [[Spa]] masih terlalu cepat dan terlalu berbahaya, dan pada [[Formula Satu musim 1971|tahun 1971]], Grand Prix Belgia secara resmi dibatalkan, karena lintasannya yang tidak sesuai dengan spesifikasi keselamatan wajib [[FIA]] pada tahun itu. Acara tersebut pada akhirnya dipindahkan.
=== Zolder dan Nivelles ===
Setelah keputusan itu, [[Belgia]] memutuskan untuk mengganti Grand Prix mereka antara sirkuit [[Zolder]] di [[Belgia]] utara, dan sirkuit di [[Nivelles-Baulers]] dekat [[Brussels]]. [[Grand Prix F1 Belgia 1972|Balapan pertama di Nivelles pada tahun 1972]] berhasil dimenangkan oleh [[Emerson Fittipaldi]]. [[Sirkuit Zolder]] menjadi tuan rumah bagi balapan ini pada tahun berikutnya, dan dimenangkan oleh [[Jackie Stewart]]. [[Formula Satu]] kembali lagi ke [[sirkuit Nivelles]] pada [[Grand Prix F1 Belgia 1974|tahun 1974]]. Sekali lagi, balapan ini berhasil dimenangkan oleh Fittipaldi, tetapi sirkuit itu tidak populer di kalangan sirkus [[Formula Satu]], dan setelah acara itu, pihak penyelenggara tidak dapat mempertahankan Grand Prix di [[sirkuit Nivelles]], dan trek ini pun memudar dari balapan.
Grand Prix Belgia akan diadakan di [[sirkuit Zolder]] sebanyak sembilan kali lagi. [[Niki Lauda]] mencetak kemenangan beruntun di trek ini pada [[Grand Prix F1 Belgia 1975|tahun 1975]] dan [[Grand Prix F1 Belgia 1976|1976]], dan pada [[Grand Prix F1 Belgia 1977|tahun 1977]], [[Gunnar Nilsson]] berhasil mencetak satu-satunya kemenangan F1 di [[sirkuit Zolder]]. Pada [[Grand Prix F1 Belgia 1978|tahun berikutnya]], [[Mario Andretti]] mendominasi perlombaan ini untuk tim [[Lotus]], dengan mengendarai mobil [[Lotus 79]] dalam balapan debutnya. Pada [[Grand Prix F1 Belgia 1979|musim 1979]], [[Jody Scheckter]] berhasil memenangkan perlombaan ini dengan mobil [[Ferrari]]-nya, dan pada [[Grand Prix F1 Belgia 1980|musim 1980]], [[Didier Pironi]] menjadi juara pertama kali di dalam mobil [[Ligier]]-nya.
[[Grand Prix F1 Belgia 1981|Pertemuan pada tahun 1981]] adalah peristiwa kacau yang dibungkus di tengah [[perang FISA-FOCA]], dan kondisi [[sirkuit Zolder]] yang buruk, termasuk pit lane yang sangat sempit. Selama sesi latihan bebas pada hari Jumat, mekanik [[Osella]], yaitu [[Giovanni Amadeo]], secara tidak sengaja ditabrak di pit lane oleh pembalap asal [[Argentina]], yaitu [[Carlos Reutemann]]. Dia meninggal dunia karena luka-lukanya sehari setelah balapan ini. Pada hari perlombaan, akibat kondisi [[sirkuit Zolder]] yang memprihatinkan dan juga sebuah kecelakaan yang telah terjadi pada hari Jumat, terjadi mogok kerja yang menyebabkan perlombaan ini dimulai lebih lambat dari jadwal yang seharusnya. Kemudian, ketika balapan ini dimulai setelah penundaan lagi, terjadi kecelakaan di start-grid yang melibatkan mekanik tim [[Arrows]]: [[Riccardo Patrese]] menghentikan mobil [[Arrows]]-nya di grid, jadi mekaniknya, yaitu [[Dave Luckett]], melompat ke sirkuit ini, untuk mencoba dan menyalakan kembali mobil Patrese; namun, pihak panitia penyelenggara acara segera memulai balapan ini, dan seluruh mobil di lapangan pun bergerak, sementara Luckett masih di jalan. Selanjutnya, pembalap [[Arrows]] yang lainnya, yaitu [[Siegfried Stohr]] dari [[Italia]], menabrak bagian belakang mobil Patrese, tempat Luckett berdiri. Luckett pun pingsan dan tergeletak di sirkuit ini. Kemudian, ketika seluruh mobil di lapangan mencapai lubang lurus lagi (pada saat itu Luckett telah dikeluarkan dari jalan, meskipun lintasan ini masih memiliki mobil Panah Stohr yang rusak di sirkuit, dan permukaannya penuh dengan puing-puing), sejumlah petugas lintasan ini melompat ke aspal, dan dengan panik melambaikan tangan mereka untuk mencoba membuat lapangan berhenti sambil mengibarkan bendera kuning, dan bukannya mengibarkan bendera merah. Mobil-mobil itu melaju dengan kecepatan balap penuh. Ketika mereka kembali lagi untuk lap ketiga, mereka dengan sukarela menghentikan diri mereka sendiri. Perlombaan ini pun pada akhirnya dimulai kembali lagi, dan berhasil dimenangkan oleh Reutemann. Luckett selamat dari insiden itu, tetapi baik Patrese maupun Stohr tidak memulai balapan ini untuk yang kedua kalinya.
[[Gilles Villeneuve]] meninggal dunia pada saat sesi latihan di [[sirkuit Zolder]] pada [[Grand Prix F1 Belgia 1982|tahun 1982]], setelah bertabrakan dengan mobil [[Jochen Mass]] dari [[Jerman Barat]], pada saat mereka berdua memasuki pojok tikungan Butte yang cepat. Mobil [[Ferrari]] yang dikendarai oleh Villeneuve terbalik beberapa kali, dan orang asal [[Kanada]] itu terlempar keluar dari mobilnya selama kecelakaan itu; dia terluka parah, dan meninggal dunia pada malam hari di rumah sakit dekat sirkuit ini. [[John Watson]] berhasil memenangkan perlombaan ini untuk tim [[McLaren]].
=== Kembali ke Spa-Francorchamps ===
[[Sirkuit Spa-Francorchamps]] telah dipersingkat menjadi 4,3 mi (7 km) pada [[Formula Satu musim 1979|tahun 1979]]; bagian-bagian yang masuk dan melalui pedesaan perkotaan yang melewati kota-kota dan penghalang lainnya telah dipotong dan diganti dengan serangkaian sudut baru tepat sebelum tikungan kiri Les Combes, dan trek baru bergabung kembali lagi dengan yang lama di jalur lurus, hingga tikungan Blanchimont. Balapan pertama di sirkuit [[Spa]] yang telah diperpendek, dimenangkan oleh pembalap asal [[Perancis]], yaitu [[Alain Prost]], dan sirkuit itu langsung menjadi hit dengan pembalap, tim, dan penggemar.
Grand Prix Belgia sempat kembali lagi ke [[sirkuit Zolder]] pada [[Grand Prix F1 Belgia 1984|tahun 1984]], dan ini adalah balapan F1 yang terakhir yang diadakan di sirkuit [[Flemish]], dengan pembalap asal [[Italia]], yaitu [[Michele Alboreto]], yang berhasil meraih kemenangan, dengan menggunakan sebuah mobil tim [[Ferrari]].
[[Grand Prix F1 Belgia 1985|Balapan pada musim 1985]] menyaksikan acara itu ditunda karena aspal baru yang telah diletakkan khusus untuk membantu mobil-mobil di sirkuit [[Spa]] yang sering diguyur hujan. Akan tetapi, yang membuat pihak panitia penyelenggara acara ini merasa malu adalah, cuaca panas, dan permukaan trek ini rusak parah, sehingga para pembalap tidak bisa melaju di atasnya. Acara tersebut dipindahkan dari tanggal aslinya pada awal bulan [[Juni 1985]], menjadi pertengahan bulan [[September 1985]]. Pada saat pertengahan bulan [[September 1985]] tiba, pembalap asal [[Brasil]], yaitu [[Ayrton Senna]], berhasil meraih gelar pertamanya dari lima Grand Prix Belgia dalam balapan yang berlangsung dalam kondisi basah / kering, dengan mengendarai mobil tim [[Lotus]]. [[Nigel Mansell]] berhasil mendominasi event ini pada [[Grand Prix F1 Belgia 1986|musim 1986]], dan dia dan Senna saling berhadapan pada [[Grand Prix F1 Belgia 1987|tahun berikutnya]], ketika Mansell berusaha melewati pembalap asal [[Brasil]] itu dari sudut yang lebar. Senna berhasil memenangkan empat Grand Prix Belgia berikutnya, dua yang pertama adalah acara basah kuyup. [[Grand Prix F1 Belgia 1988|Acara pada musim 1988]] adalah Grand Prix Belgia yang pertama yang diadakan pada akhir bulan [[Agustus]] / awal bulan [[September]], alih-alih diadakan pada bulan [[Mei]] atau bulan [[Juni]] (tidak termasuk [[Grand Prix F1 Belgia 1985|acara musim 1985 yang dijadwalkan ulang]]), dan tetap dalam kerangka waktu ini sejak saat itu. [[Grand Prix F1 Belgia 1990|Acara pada tahun 1990]] harus diulangi lagi dari awal sebanyak dua kali, setelah kecelakaan multi-mobil di jepit rambut La Source pada start pertama, dan kemudian [[Paolo Barilla]] menabrak di tikungan Eau Rouge pada start kedua. Pada [[Grand Prix F1 Belgia 1992|tahun 1992]], [[Michael Schumacher]] dari [[Jerman]] berhasil memenangkan kemenangan yang pertama baginya, dari 91 kemenangan [[Daftar Grand Prix Formula Satu|Grand Prix Formula Satu]] di dalam sebuah mobil tim [[Benetton]], hanya setahun setelah melakukan [[Grand Prix F1 Belgia 1991|debutnya di Formula 1 di sirkuit ini]]. [[Damon Hill]] berhasil memenangkan acara ini pada [[Grand Prix F1 Belgia 1993|musim 1993]], setelah bertarung dengan Senna dan Schumacher.
[[Grand Prix F1 Belgia 1994|Balapan pada musim 1994]] melihat sebuah chicane yang telah dipasang di bagian bawah tikungan Eau Rouge, sebagai tanggapan atas kematian [[Ayrton Senna]] dan [[Roland Ratzenberger]] di sirkuit [[Autodromo Enzo e Dino Ferrari]] di [[Imola]] pada [[Grand Prix F1 San Marino 1994|awal tahun itu]]. [[Grand Prix F1 Belgia 1995|Balapan pada musim 1995]] melihat chicane ini telah hilang, dan Schumacher berhasil memenangkan balapan ini dan juga dua Grand Prix Belgia berikutnya. [[Grand Prix F1 Belgia 1998|Peristiwa pada musim 1998]] berlangsung dalam kondisi hujan yang sangat deras. Balapan pada awalnya sempat dihentikan setelah terjadinya sebuah kecelakaan yang melibatkan tiga belas dari total sebanyak dua puluh dua pembalap di tikungan pertama. Setelah dilakukannya restart, hujan yang lebat menyebabkan jarak pandang yang rendah, dan mobil [[Michael Schumacher]] berlari ke arah belakang mobil [[David Coulthard]], peristiwa yang membuat Schumacher merasa sangat marah, dan dia menyerbu ke dalam garasi tim [[McLaren]] untuk menghadapi Coulthard, dan mengklaim bahwa dia telah mencoba untuk membunuhnya secara sengaja. Coulthard kemudian mengakui bahwa dia bersalah, karena pengalamannya sendiri. Hanya delapan pembalap saja yang diklasifikasikan sebagai masuk finis (dua di antaranya tertinggal sebanyak lima lap dari pemenang balapan kali ini, salah satunya adalah Coulthard sendiri), dan [[Damon Hill]] pun memastikan kemenangan di depan rekan setimnya, yaitu [[Ralf Schumacher]], untuk bisa mencatatkan kemenangan yang pertama bagi tim [[Jordan Grand Prix]] di dalam ajang [[Formula Satu]].
[[Michael Schumacher]] telah berhasil memenangkan [[Grand Prix F1 Belgia 2001|Grand Prix Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu yang ke-52]] di [[Sirkuit Spa-Francorchamps]] pada [[Formula Satu musim 2001|tahun 2001]], dengan melampaui rekor sepanjang masa milik [[Alain Prost]], dengan total sebanyak 51 kemenangan, sebelum pada akhirnya rekor ini berhasil dipecahkan sekali lagi oleh pembalap asal [[Inggris]], yaitu [[Lewis Hamilton]], di [[Grand Prix F1 Portugal 2020|Grand Prix Portugal 2020]] yang berlangsung di [[Sirkuit Internasional Algarve]], [[Portimão]], [[Portugal]]. Selain itu, [[Michael Schumacher]] juga telah berhasil memenangkan [[Daftar Juara Dunia Pembalap Formula Satu|gelar Kejuaraan Dunia Pembalap yang ketujuh baginya]] di [[Sirkuit Spa-Francorchamps]] pada [[Grand Prix F1 Belgia 2004|tahun 2004]]. Tidak ada Grand Prix Belgia pada [[Formula Satu musim 2003|tahun 2003]] karena adanya undang-undang periklanan tembakau yang telah berlaku di negara itu. Pada tahun [[2006]], pihak [[Fédération Internationale de l'Automobile]] (FIA), sebagai badan pengelola olahraga bermotor dunia, secara resmi telah mengumumkan bahwa Grand Prix Belgia tidak akan masuk ke dalam [[Formula Satu musim 2006|kalender Kejuaraan Dunia FIA Formula Satu pada tahun 2006 tersebut]], karena pemerintah setempat tidak akan dapat menyelesaikan pekerjaan perbaikan besar di [[Sirkuit Spa-Francorchamps]] sebelum balapan pada bulan [[September]]. Pada akhirnya, [[Grand Prix F1 Belgia 2007|Grand Prix Belgia kembali lagi]] pada [[Formula Satu musim 2007|tahun 2007]], ketika [[Kimi Räikkönen]] berhasil meraih posisi terdepan dan juga kemenangan Grand Prix Belgia yang ketiga baginya secara berturut-turut.
Pada [[Grand Prix F1 Belgia 2008|tahun 2008]], pembalap muda [[McLaren]] pada saat itu, yaitu [[Lewis Hamilton]], bertahan dalam dua lap terakhir di tengah hujan lebat, untuk bisa memenangkan perlombaan ini. Hamilton kehilangan keunggulan dari pembalap [[Ferrari]] pada saat itu, yaitu [[Kimi Räikkönen]], dengan putaran awal, tetapi berjuang kembali di lap terakhir, untuk kembali memimpin perlombaan ini dengan dua lap tersisa. Di trek yang basah kuyup, Hamilton berhasil melewati Räikkönen, namun kehilangan keunggulan lagi dengan satu putaran tersisa, namun mengambilnya kembali lagi, dan kemudian melihat Räikkönen jatuh. Pembalap [[Ferrari]] yang lainnya pada saat itu, yaitu [[Felipe Massa]], berhasil mengambil posisi kedua, dan meninggalkan dia dengan selisih delapan poin di belakang Hamilton. Namun, setelah balapan selesai, para pengurus balapan memutuskan untuk menerapkan penalti sebanyak 25 detik, yang dianggap sebagai penalti drive-through berdasarkan peraturan, untuk operan Hamilton ke Räikkönen setelah mereka menganggap bahwa Hamilton telah memotong sudut di chicane Halte Bus. Ini meninggalkan Hamilton untuk finis di tempat ketiga di belakang [[Felipe Massa]] dari tim [[Ferrari]], dan [[Nick Heidfeld]] dari tim [[BMW]] [[Sauber]]. Penalti tersebut telah berhasil memotong keunggulan Hamilton atas Massa menjadi hanya dua poin, dengan hanya lima balapan saja yang tersisa. Tim [[McLaren]] kemudian mengajukan banding atas keputusan tersebut, tetapi ditolak karena tidak diizinkan untuk mengajukan banding atas penalti drive-through. Keputusan para pengawas balapan itu telah dikritik oleh mantan juara dunia sebanyak tiga kali, yaitu [[Niki Lauda]], yang menyebutnya "sepenuhnya salah".
Pada [[Formula Satu musim 2009|tahun 2009]], supremo F1, yaitu [[Bernie Ecclestone]], sempat mengatakan dalam sebuah wawancara, bahwa dia ingin agar Grand Prix Belgia bergilir dengan [[Grand Prix Jerman]] di sirkuit [[Nürburgring]], daripada [[Nürburgring]] berputar dengan sirkuit [[Hockenheimring]]. Rotasi ini pada akhirnya tidak pernah terwujud sama sekali, dan pada bulan [[Juni 2020]], Grand Prix Belgia telah dikontrak untuk diadakan hingga [[Formula Satu musim 2022|musim 2022]].[a][b][c]
[[Grand Prix F1 Belgia 2017|Balapan pada musim 2017]] melihat kamera 360° diperkenalkan untuk yang pertama kalinya di dalam ajang [[Formula Satu]], dan dipasang di atas kokpit dekat hidung mobil pembalap [[Mercedes-Benz di Formula Satu|Mercedes]], yaitu [[Valtteri Bottas]].
[[Michael Schumacher]] telah berhasil memenangkan Grand Prix Belgia sebanyak enam kali, dan [[Ayrton Senna]] telah berhasil memenangkan Grand Prix Belgia sebanyak lima kali, termasuk empat kali secara berturut-turut dari [[Formula Satu musim 1988|musim 1988]] hingga [[Formula Satu musim 1991|musim 1991]]. Baik [[Kimi Räikkönen]] dan [[Jim Clark]], keduanya juga telah berhasil memenangkan balapan ini sebanyak empat kali (Clark juga memenangkan balapan ini sebanyak empat kali secara berturut-turut pada periode musim 1962–1965). Lap tercepat di sirkuit pada saat ini selama Grand Prix Belgia telah ditetapkan oleh pembalap [[Mercedes-Benz di Formula Satu|Mercedes]], yaitu [[Valtteri Bottas]], selama [[Grand Prix F1 Belgia 2018|balapan pada musim 2018]]; sedangkan rekor putaran tercepat sebelumnya dipegang oleh eks-pembalap [[Ferrari]], yaitu [[Sebastian Vettel]].
== Pranala luar ==
|