Manusia Solo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RXerself (bicara | kontrib)
k →‎Referensi: unrelated template
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 70:
 
== Kebudayaan dan Peradaban ==
[[Berkas:Arpón_con_microlitos.png|jmpl|ka|Ilustrasi tombak bergerigi yang fungsinya diduga seperti harpun|150px]]Dengan volume [[otak]] yang sudah mendekati [[manusia modern|manusia]], ''Homo erectus soloensis'' bersama dengan ''[[Homo wajakensis]]'', diperkirakan mengawali sistem [[budaya]] yang kemudian kita kenal dengan [[Kebudayaan Ngandong]]. Kebudayaan ini dicirikan dengan penggunaan tulang binatang, duri ikan pari, dan batu-batuan serpih (''flakes'').<ref name="Edupensa15Desember2016">{{cite web |url=https://www.eduspensa.id/kebudayaan-ngandong-lengkap/ |title=Kebudayaan Ngandong: Sejarah, Ciri-ciri, Persebaran, Hasil Budaya |last=Yugi |first=Al |publisher=''Harian Blora'' |date=2017-08-16 |accessdate=2017-10-13 |archive-date=2018-08-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180812053811/https://www.eduspensa.id/kebudayaan-ngandong-lengkap/ |dead-url=yes }}</ref> Bahan-bahan tersebut sudah berhasil diolah menjadi kapak, belati, tombak, dan sebagainya.
 
Sebagian ''flakes'' bahkan terbuat dari batu-batuan yang indah, seperti [[Chalcedony|kalsedon]], menandakan peradaban ''Homo e. soloensis'' telah mengenal citarasa [[seni]]. Alat-alat dari tulang binatang diduga digunakan untuk mengorek [[ubi]] dan [[keladi]] dari dalam tanah. Alat-alat seperti [[tombak]] yang bergerigi diduga dimanfaatkan layaknya [[harpun]]: untuk menangkap ikan besar.<ref name="Soekmono"/>