Irawati Kusumorasri: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menghapus Kategori:Tokoh wanita Indonesia; Menambah Kategori:Wanita Indonesia menggunakan HotCat |
Rescuing 1 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 1:
{{Orphan|date=Mei 2016}}
'''Irawati Kusumorasri''' ({{lahirmati||12|12|1963}}) adalah [[seniman]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Namanya dikenal melalui sejumlah karyanya berupa koreografi tari yang dipentaskan di berbagai panggung pertunjukan, baik dalam negeri maupun mancanegara. Irawati merupakan penari tetap [[Pura Mangkunegaran]] [[Keraton Surakarta]] yang kerap diutus mewakili [[Indonesia]] ke sejumlah negara untuk misi kebudayaan.<ref>[http://www.tamanismailmarzuki.co.id/tokoh/rasri.html Situs resmi Taman Ismail Marzuki]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}, diakses 5 Mei 2015</ref>
== Latar belakang ==
Irawati Kusumorasri lahir [[12 Desember]] [[1963]]. Sejak usia dini sudah mengakrabi dunia kesenian, terutama tari [[Jawa]] klasik. Dia merupakan putri bungsu dari pasangan Sudiyatmo Suryosumanto dan Sri Wulan. Selain pengaruh dari kultur keluarganya, bakat seninya diasah dari pelatih tari di Prangwedanan di lingkungan istana Mangkunegaran. Dari merekalah ia menguasai beragam tari [[Jawa]] antara lain ''Srimpi Anglir Mendung, Srimpi Moncar, Gambyong, Mondraswara, Mondrokusumo, Mondrorini'', dan ''Langendriyan''. Ia juga mahir menarikan ''beksan wireng'' seperti ''Menak Koncar, Srikandi Mustokoweni'', hingga ''Karonsih''. Tokoh seni tari Indonesia, [[Sardono W. Kusumo]] merupakan salah satu yang ikut membentuk karakter dan gerak tubuh dalam mementaskan karya-karyanya, baik yang ditampilkan di panggung pertunjukan, maupun di berbagai festival tari. Dan keikutsertaannya dalam sejumlah misi kebudayaan ke luar negeri merupakan wujud dari kecintaannya akan budaya [[Jawa]] untuk dikenalkan kepada bangsa lain.<ref>[http://terasolo.com/seni/irawati-kusumorasri-dari-sanggar-tari-hingga-perhelatan-budaya-internasional.html Teras Solo: Irawati Kusumorasri, dari Sanggar Tari hingga Perhelatan Budaya Internasiona] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150705030823/http://terasolo.com/seni/irawati-kusumorasri-dari-sanggar-tari-hingga-perhelatan-budaya-internasional.html |date=2015-07-05 }}, diakses 5 Mei 2015</ref>
Sejumlah karya koreografinya dalam berbagai festival tari yang diikutinya menegaskan nilai tradisi yang mendasari sikap keseniannya, seperti ''Oncat, Srimpi Topeng Sumunar'' ([[1994]]), ''Operet Timun Emas'' ([[1996]]), ''Sinta Obong'' ([[1997]]), ''Beksan Sekar Ratri, Srimpen Kendi Sekar Putri'' ([[1999]]) dan ''Bedhaya Kakung Siguse'' ([[2000]]). Karya puncaknya adalah koreografi ''Sekar Jagad'', sebuah karya tugas akhirnya untuk program pascasarjana di [[Institut Seni Indonesia Surakarta|Sekolah Tinggi Seni Indonesia]] (STSI) [[Surakarta]], yang diagelar di Ndalem Joyokusuman Solo, [[4 Juli]] [[2002]]. Pertunjukan berdurasi tiga jam ini bukan hanya menyajikan seni pertunjukan bersifat metaforik di atas panggung, ''Sekar Jagad'' menggambarkan "pemberontakan"-nya sekaligus mengekspresikan sikap urakan namun tetap dalam kerangka tradisi. Di sini penonton tidak terpancang pada pertunjukan panggung, tetapi terlibat dalam kehidupan kaum perempuan [[Jawa]] dengan segenap denyut lingkungan sosio-kulturalnya sehari-hari. Karya ini memanfaatkan seluruh ruang dan halaman sebuah kompleks bangunan. Penonton diajak mengapresiasi keindahan arsitektur bangunan berusia 153 tahun itu. Mereka juga diajak mengagumi keindahan kain-kain batik kuno berusia 100-an tahun yang dipajang di taman sebagai bagian dari pergelaran.<ref>[http://www.solopos.com/tag/irawati-kusumorasri-penari Solo Pos: Irawati dirundung duka], diakses 5 Mei 2015</ref><ref>[http://profil.merdeka.com/indonesia/i/irawati-kusumorasri/ Profil Meredeka: Irawati Kusumorasri], diakses 5 Mei 2015</ref>
|