Joseph Hardy Neesima: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 55:
Dosen lulusan [[Universitas Yale]], Dr. Dwight Whitney Learned tiba untuk menjadi pengajar pada bulan April 1876. Setelah sekitar setengah tahun di Teramachi, Doshisha pindah ke dua gedung kecil dan satu gedung ruang makan di Imadegawa pada tahun ajaran baru September 1876. Kampus Imadegawa hingga kini masih dijadikan kampus utama Doshisha. Di Imadegawa, Doshisha menerima 35 siswa pindahan dari [[Kumamoto]] pada bulan September 1876. Mereka disebut Kelompok Kumamoto (''Kumamoto Band'') karena berasal dari [[Sekolah Ilmu Barat Kumamoto]] yang sudah dibubarkan tahun 1876 akibat tekanan penguasa setempat. Siswa Kelompok Kumamoto sebelumnya belajar bahasa Inggris dan Kekristenan dari orang-orang Amerika, termasuk Kapten Leroy Lansing Janes.<ref name=histories />
Pada April [[1877]], Niijima membuka sekolah khusus untuk siswa putri, Doshisha Bunko Nyokoba di Kyoto. Ia sendiri bertindak sebagai kepala sekolah. Sekolah ini berawal dari sekolah putri yang didirikan misionaris wanita A.J. Starkweather pada Oktober [[1876]], tempatnya di rumah kediaman Jerome Dean Davis, di dalam kompleks Taman Istana Kekaisaran Kyoto. Dōshisha Bunkō Nyokōba diganti namanya menjadi Doshisha Jogakko pada bulan September tahun yang sama. Penggantian nama ini disebabkan kata ''nyokōba'' dapat menimbulkan salah pengertian sebagai sekolah yang mengajarkan menjahit dan keterampilan untuk perempuan.<ref>{{cite web |title=The spirit of the women who set the foundations of women's education in the early years still breathes today. |url=http://www.dwc.doshisha.ac.jp/english/welcome_history.html |date= |work= |publisher=Doshisha Women's College of Liberal Arts |accessdate=2010-01-23 |archive-date=2009-06-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20090609182646/http://www.dwc.doshisha.ac.jp/english/welcome_history.html |dead-url=yes }}</ref>
Doshisha meluluskan 15 siswa angkatan pertama pada bulan Juni [[1879]]. Dalam upacara pagi, [[13 April]] [[1880]], Niijima memukuli telapak tangannya sendiri dengan sebilah tongkat kayu hingga tongkat patah menjadi tiga bagian. Sebagai kepala sekolah, dirinya merasa bertanggung jawab atas para siswa yang membolos karena menentang penggabungan kelas yang diputuskan sekolah.<ref name=nenpyo />
|