Kamera digital: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sahabat Meno (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 42:
Hampir semua kamera kompak digital memiliki sensor yang kecil di mana tidak cocok untuk pencahayaan yang lemah, tetapi [[Sony Cyber-shot DSC-RX1]] dengan sensor 1" memiliki kemampuan mendekati kamera DSLR, tetapi dengan harga yang sangat mahal, bahkan jika dibandingkan dengan kamera DSLR yang murah.
 
[[Geotagging|GPS]], compass, [[barometer]] dan [[altimeter]] untuk di atas permukaan laut atau dalam air kadang-kadang melengkapi Kamera kompak digital untuk kegiatan ektrim.<ref>[http://www.cameras.co.uk/specs/panasonic-dmc-ft3.cfm Panasonic DMC FT3 Specification] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150102135418/http://www.cameras.co.uk/specs/panasonic-dmc-ft3.cfm |date=2015-01-02 }}. Cameras.co.uk. Retrieved on 2013-08-16.</ref> Terkadang ada pula yang kasar dan tahan air.
 
Beberapa kamera kompak digital juga dapat mengambil foto 3D dengan 2 lensa atau satu lensa saja. Bahkan beberapa kamera dengan 2 lensa dapat mengambil foto Panorama 3D. Hasil foto 3D tersebut dapat dilihat pada TV berkemampuan 3D atau bahkan terkadang dapat juga pada layar LCD kamera tersebut.
Baris 52:
Disebut Bridge Camera, karena pada awalnya sebagai jembatan antara Kamera saku digital dengan Kamera digital SLR, memiliki mode PSAM (Program, Speed, Aperture/Diafragma dan
 
Manual), seperti halnya Kamera digital DSLR. Tetapi sekarang ini mode PASM kadang-kadang juga dimiliki oleh Kamera saku digital. Saat ini, Features dan Harga antar jenis kamera saling tumpang tindih, sehingga bisa saja Kamera saku digital harganya lebih mahal daripada Kamera digital SLR. Salah satu keunggulan yang dimiliki Bridge Camera adalah kemampuan zoomnya yang saat ini sudah melampaui 50x bahkan 60x dan untuk itu diperlukan sistem stabilisasi yang mumpuni, sehingga ada Bridge Camera yang dilengkapi dengan 5-axis Image Stabilization (Pitch, Yaw, Roll, Vertical Shift and Horizontal Shift),<ref>{{cite web |url=http://www.cameracomparisonreview.com/2014/01/12/fujifilm-s1-vs-fujifilm-hs50exr/ |title=Fujifilm S1 vs. Fujifilm HS50EXR |accessdate=April 25, 2014 |archive-date=2014-04-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140426201802/http://www.cameracomparisonreview.com/2014/01/12/fujifilm-s1-vs-fujifilm-hs50exr/ |dead-url=yes }}</ref> sehingga lebih unggul daripada Sistem Stabilisasi yang dimiliki oleh Kamera digital SLR. Image Stabilization yang unggul juga berguna untuk pengambilan gambar video sambil berjalan dan tentunya juga dapat mengambil foto dengan Kecepatan yang lebih lambat. Salah satu kelemahan Bridge Camera adalah untuk indoor photography di mana pencahayaannya terbatas, karena dengan sensornya yang kecil, maka ISO di mana noisenya masih dapat diterima (belum banyak) hanya mencapai 200 atau 400. Built-in Flashnya tidak dapat diandalkan dan sebaiknya memakai External Flash, tetapi hanya beberapa Bridge Camera yang memiliki slot untuk External Flash (hotshoe).
 
=== Kamera digital SLR ===
Baris 110:
* Wahana Komputer: Pemanfaatan Kamera Digital dan Pengolahan Imagenya, 2005. Penerbit Andi.
* R. Amien Nugroho, Kamus Fotografi.
* {{en}} [http://www.digicam-king.com/ Digital Camera King] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20050806023626/http://www.digicam-king.com/ |date=2005-08-06 }}. Artikel dan tips bagi pengguna kamera digital.
* {{en}} [http://www.cambridgeincolour.com/tutorials.htm Pengenalan Kamera Digital]