Muawiyah bin Yazid: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
A154 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
A154 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 21:
Muawiyah menjadi khalifah sepeninggal ayahnya, [[Yazid bin Muawiyah]], mangkat pada tahun 683. Sebagaimana yang dilakukan Muawiyah bin Abu Sufyan, Yazid juga mengumpulkan baiat pada Muawiyah bin Yazid saat Yazid masih hidup. Muawiyah bin Yazid naik tahta saat masih muda, berusia antara 17 sampai 23 tahun. Dia didukung oleh Bani Kalb, tetapi statusnya sebagai khalifah tersaingi oleh [[Abdullah bin Zubair|'Abdullah bin Zubair]] yang juga menyatakan dirinya sebagai khalifah dari pusat kekuasaannya di [[Hijaz]].<ref name=Bosworth/>
 
Muawiyah lebih sering menghabiskan waktu di istana lantaran kesehatannya yang buruk, sehingga urusan pemerintahan diwakilkan oleh salah seorang penasihatnya yang juga menjabat sebagai Gubernur Damaskus, [[Adh-Dhahhak bin Qais|adh-Dhahhak bin Qais al-Fihri]].<ref name="Bosworth" /> Muawiyah sendiri lebih tertarik untuk urusan agama daripada menangani masalah di pemerintahan.
 
== Akhir kekuasaan dan mangkat ==