Nguras enceh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Igornababan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Igornababan (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 4:
 
== Awal Mula ==
Upacara Nguras Enceh berawal dari kemenangan [[Kesultanan Mataram]] yang berperang dengan aliansi [[Kesultanan Aceh]], [[Sriwijaya|KerajaanKesultanan SriwijayaPalembang]], [[Kesultanan Utsmaniyah|Kerajaan Ngerum]] (Turki Utsmani), dan [[Siam|Kerajaan Siam]]. Keempat kerajaan ini kemudian menjadi kerajaan taklukan dari Kesultanan Mataram pada masa pemerintahan Sultan Agung. Sebagai tanda perdamaian dan tanda persahabatan, Sultan Agung meminta masing-masing kerajaan untuk memberinyamemberikan pusaka yaitu gentong enceh. Hal ini kemudian menjadi tradisi bagi masyarakat di Kecamatan Imogiri yang disebut Nguras enceh atau Nguras kong.{{Sfn|Suharta|2014|p=1968–1967}}
 
== Ritual ==