Stasiun Geneng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k clean up using AWB
Tag: Dikembalikan
k Membatalkan 2 suntingan oleh Rizal Febri (bicara) ke revisi terakhir oleh Karsono Puguh (TW)
Tag: Pembatalan Dikembalikan
Baris 13:
| nomor = 4012
| line = ''Hanya untuk persusulan antarkereta api.''
| operator = [[KeretaDaerah ApiOperasi IndonesiaVII Madiun]]
| class = III/kecil
| track = 4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
Baris 25:
'''Stasiun Geneng (GG)''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas III/kecil yang terletak di [[Tepas, Geneng, Ngawi]]; pada ketinggian +53 m; termasuk dalam [[Daerah Operasi VII Madiun]]. Stasiun ini terletak paling selatan dan timur di [[Kabupaten Ngawi]].
 
Stasiun iniPada awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 1 yang lama merupakan sepur lurus. Setelah pengoperasian [[jalur ganda]] menuju [[Stasiun Babadan]] dilakukan sejak 16 Oktober 2019<ref>{{Cite web|url=https://www.antaranews.com/berita/1116192/ditjen-perkeretaapian-operasikan-jalur-ganda-babadan-geneng-madiun|title=Ditjen Perkeretaapian operasikan jalur ganda Babadan-Geneng Madiun|last=|first=|date=2019-10-16|website=Antara News|access-date=2020-05-14}}</ref> dan kemudian menuju [[Stasiun Kedungbanteng]] sejak 30 November 2019,<ref>{{Cite web|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20191130/98/1176126/jalur-ganda-ka-jombang-solo-180-km-mulai-dipakai|title=Jalur Ganda KA Jombang-Solo 180 Km Mulai Dipakai|last=Azka|first=Rinaldi Mohammad|date=|website=bisnis.com|access-date=2019-11-30}}</ref> jumlah jalur bertambah menjadi empat. Jalur 1 yang lama diubah menjadi jalur 2 yang baru sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Solo Balapan|Solo]], jalur 2 yang lama diubah menjadi jalur 3 yang baru sebagai sepur lurus arah [[Stasiun Madiun|Madiun]], dan jalur 3 yang lama diubah menjadi jalur 4 yang memiliki percabangan di sisi tenggara sebagai [[sepur badug]] baru. Bangunan lama peninggalan [[Staatsspoorwegen]] dirobohkan karena terkena dampak pembangunan jalur 1 yang baru di bekas sepur badug lama dan digantikan dengan bangunan baru yang lebih besar. Selain itu, sistem persinyalan diubah dari sistem mekanik menjadi sistem elektrik.
 
Di utara stasiun terdapat [[Pabrik Gula Sudono|Pabrik Gula Soedhono]] yang kini masih ada dan dioperasikan oleh [[Perkebunan Nusantara XI|PTPN XI]].<ref>{{Cite web|url=https://situsbudaya.id/sejarah-pabrik-gula-soedhono-ngawi/|title=Sejarah Pabrik Gula Soedhono Ngawi|date=2017-10-27|website=Informasi Situs Budaya Indonesia|language=id-ID|access-date=2019-12-21}}</ref> Pada zaman [[Hindia Belanda]], stasiun ini dihubungkan dengan pabrik gula tersebut melalui jalur lori untuk keperluan angkutan tebu dan gula.