Masjid Katangka: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Rescuing 3 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 1:
[[Berkas:Masjid Tua Al-Hilal Katangka.jpg|jmpl|400px|Masjid Tua Al-Hilal Katangka]]
'''Masjid Al-Hilal''' atau '''Masjid Katangka''' adalah salah satu [[masjid]] tertua di provinsi [[Sulawesi Selatan]], [[Indonesia]]. Dinamakan Masjid Katangka karena berlokasi di kelurahan [[Katangka, Somba Opu, Gowa|Katangka]], kecamatan [[Somba Opu, Gowa|Somba Opu]], [[Kabupaten Gowa]]. Selain itu, masjid ini disebut Katangka, karena bahan baku dasar dari masjid tersebut diyakini diambil dari pohon [[Butun|Katangka]].<ref name="vivanews">[http://cangkang.vivanews.com/ramadan/news/read/238036-masjid-katangka--tonggak-islam-di-sulsel Masjid Katangka, Tonggak Islam di Sulsel]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}. www.vivanews.com. Diakses pada 23 Juli 2012</ref> Bentuk Masjid Katangka menyerupai [[Joglo]] pada arsitektur [[suku Jawa]] dan tidak menggunakan model [[suku Bugis]] maupun [[suku Makassar]]. Masjid Katangka digunakan sebagai masjid dan dahulu digunakan juga digunakan sebagai kediaman para [[Aristokrasi (kelas)|aristokrat]] yang berasal dari [[Jawa|Pulau Jawa]].<ref>{{Cite book|last=Duli, dkk.|first=|date=2013|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/7794/1/MONUMEN%20ISLAM%20DI%20SULAWESI%20SELATAN.pdf|title=Monumen Islam di Sulawesi Selatan|location=Makassar|publisher=Balai Pelestarian Cagar Budaya Makassar|isbn=978-602-8405-50-8|pages=39|url-status=live}}</ref>
== Sejarah ==
{{see also|Makam Katangka}}
Sebuah prasasti menginformasikan bahwa masjid ini dibangun pada tahun 1603, tetapi beberapa sejarawan meragukan informasi ini. Pendapat lain mengatakan bahwa masjid dibangun pada awal abad ke-18.<ref>[http://melayuonline.com/eng/history/dig/299/masjid-al-hilal-makasar Al-Hilal (Katangka) Mosque] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160304205412/http://melayuonline.com/eng/history/dig/299/masjid-al-hilal-makasar |date=2016-03-04 }}. www.melayuonline.com. Diakses pada 23 Juli 2012</ref>
Masjid Al Hilal Katangka dulunya merupakan masjid [[Kerajaan Gowa]]. Letak masjid berada di sebelah utara kompleks makam [[Sultan Hasanuddin]]. Lokasi makam yang diyakini sebagai tempat berdirinya Istana Tamalate, istana raja Gowa ketika itu. Sebuah jalan yang dikenal sebagai Batu Palantikang, merupakan jalan yang sering dilintasi raja dan keluarga menuju masjid.<ref>[http://majalahversi.com/makassar/masjid-al-hilal-katangka Masjid Al-Hilal Katangka] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130927054714/http://majalahversi.com/makassar/masjid-al-hilal-katangka |date=2013-09-27 }}. www.majalahversi.com. Diakses pada 23 Juli 2012</ref>
== Arsitektur ==
Masjid Katangka didirikan di atas lahan sekitar 150 meter persegi. Masjid ini memiliki ciri khas seperi memiliki satu kubah, atap dua lapis menyerupai bangunan joglo. Bangunan ini juga memiliki empat tiang penyangga, yang berbentuk bulat dan memiliki ukuran yang besar dibagian tengah. Jendela masjid ini berjumlah enam serta memiliki lima pintu. Atap dua lapis berarti dua kalimat syahadat, empat tiang berarti empat sahabat nabi, jendela bermakna rukun iman ada enam dan lima pintu bermakna rukun Islam.<ref name="vivanews"/>
Bagian kubah dipengaruhi oleh arsitektur Jawa dan lokal, tiang dipengaruhi oleh budaya Eropa, sedangkan bagian mimbar sangat kental dengan pengaruh kebudayaan China, ini terlihat pada atap mimbar yang mirip bentuk atap klenteng. Di sekitar mimbar juga masih terpasang keramik dari Cina yang konon dibawa oleh salah satu arsiteknya yang berasal dari sana.<ref>[http://www.mymakassar.com/in/tempat-menarik/wisata-sejarah/item/373-oldest-mosque-in-makassar Masjid Tertua di Makassar] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20120726032121/http://www.mymakassar.com/in/tempat-menarik/wisata-sejarah/item/373-oldest-mosque-in-makassar |date=2012-07-26 }}. www.mymakassar.com. Diakses pada 23 Juli 2012</ref>
[[Berkas:Mimbar Masjid Tua Al-Hilal Katangka.jpg|400px|jmpl|Bagian dalam Mesjid Tua Katangka]]
|