Semar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 0 sources and tagging 1 as dead.) #IABot (v2.0.8
Empat Tilda (bicara | kontrib)
#1Lib1Ref #1Lib1RefID menambahkan rujukan
Baris 14:
 
== Sejarah ==
Menurut sejarawan [[Slamet Muljana|Prof. Dr. Slamet Muljana]], tokoh Semar pertama kali ditemukan dalam karya sastra zaman [[Kerajaan Majapahit]] berjudul ''[[Sudamala]]''<ref>Zoetmulder (1983:540–542).</ref>. Selain dalam bentuk [[kakawin]], kisah ''Sudamala'' juga dipahat sebagai [[relief]] dalam Candi Sukuh yang berangka tahun [[14391437]].<ref>{{factCite book|last=Y|first=Ki Padmapuspita|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12733/1/Candi%20sukuh%20dan%20kidung%20sudamala.pdf|title=Candi Sukuh dan Kidung Sudamala|publisher=Proyek Pengembangan Media Kebudayaan Ditjen. Kebudayaan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|pages=64|url-status=live}}.</ref>
 
Semar dikisahkan sebagai abdi atau hamba tokoh utama cerita tersebut, yaitu [[Sahadewa]] dari keluarga [[Pandawa]]. Tentu saja peran Semar tidak hanya sebagai pengikut saja, melainkan juga sebagai pelontar humor untuk mencairkan suasana yang tegang.
Baris 24:
== Asal-usul ==
[[Berkas:Semar Wayang Jawa.JPG|jmpl|270px|kiri|Lukisan Semar gaya [[Surakarta]].]]
Terdapat beberapa versi tentang kelahiran atau asal usul Semar. Namun semuanya menyebut tokoh ini sebagai penjelmaan dewa<ref>{{factCite book|last=aziz|first=abdul|date=2016|url=http://digilib.uinsby.ac.id/14097/|title=Simbol Kekuasaan Antara Legenda Semar dan Wacana Nietzsche tentang Kekuasaan|location=surabaya|url-status=live}}</ref>.
 
Dalam naskah ''Serat Kanda'' dikisahkan, penguasa [[kahyangan]] bernama [[Sanghyang Nurrasa]] memiliki dua orang putra bernama [[Sanghyang Tunggal]] dan [[Sanghyang Wenang]]. Karena Sanghyang Tunggal berwajah jelek, maka takhta kahyangan pun diwariskan kepada Sanghyang Wenang. Dari Sanghyang Wenang kemudian diwariskan kepada putranya yang bernama [[Batara Guru]]. Sanghyang Tunggal kemudian menjadi pengasuh para kesatria keturunan Batara Guru, dengan nama Semar.