SMA Katolik St. Louis 1 Surabaya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Added the real family name of a person. Done by a family member.
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 50:
Pada saat itu, belum dapat ditentukan kepala sekolah. Kendalanya adalah karena tidak banyak Bruder CSA yang menguasai Bahasa Indonesia. Melalui berbagai pertimbangan, maka terpilihlah Romo Engelbertus sebagai kepala sekolah sampai tahun [[1953]]. Pada awal berdirinya SMAK St. Louis tingkat kelulusan hanya mampu mencapai 45% dari jumlah siswa yang ada. Namun hasil ini menempati peringkat tertinggi di Surabaya. Guru-guru yang mengajar pada saat itu bersifat "''samenraapsel''" (seadanya, siapa saja yang mau jadi guru), karena minimnya tenaga pengajar yang tersedia. Baru tahun [[1953]], Pak Lie menyelesaikan B I dan diangkat menjadi guru kimia resmi di SMAK St. Louis, dalam masa kepemimpinan Br. Rosarius (1953 [[1958]]). Kemudian diperkuat pula oleh Br. Marternus (guru dan dosen kursus B I/ 11 lImu Pasti). Keadaan ini kian membaik pada tahun [[1954]], saat J. Winarto mantan guru HBS dari SMAK St. Maria ikut pula bergabung.
 
Pada tahun [[1958]] Br. Rosarius harus cuti sehingga kepemimpinan diserahkan pada Lie Siong Thay hingga tahun [[1961]]. Selanjutnya dijabat oleh Br. Aquino sampai tahun [[1965]], lalu digantikan Br. Valerianus (Family name Hendricus Cornelisse) sampai tahun [[1972]].
 
=== Periode SMA Katolik St. Louis 1 – Lazaris (1975 – 2000) ===