Perikoresis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 13:
Konsep perikoresis untuk memahami kedudukan Allah Trinitas mulai digunakan beberapa gereja di Indonesia, salah satunya [[GKI]] yang tertuang dalam ''draft'' sementara [[Konfesi GKI]] <ref name="KonfesiGKI"> {{id}} Lingga, Heri. 2014. Ketika GKI Merumuskan Pengakuan Iman Percayanya. Dalam Selisip GKI SW Jawa Barat Edisi Januari-April. Halaman 22-23. </ref> Konsep perikoresis ini menjadi landasan utama dari Konfesi GKI mengusung tema berperan serta ke dalam persekutuan kasih dan karya keselamatan Allah Trinitas dan kental dengan penghayatan Allah Trinitas sebagai "Allah Persekutuan", yakni perikoresis.<ref name="KonfesiGKI"/> Alasan GKI memilih konsep perikoresis sebagai pemahaman mengenai Allah Trinitas karena GKI menolak pemahaman Allah Trinitas sebagai satu pribadi dengan tiga fungsi melainkan Allah Trinitas adalah Allah Persekutuan.<ref name="KonfesiGKI"/>
Di dalam gereja, pemahaman mengenai perikoresis juga digunakan untuk menjelaskan dasar serta prinsip dari kepemimpinan partisipatif.<ref name="b">
Konsep Perikoresis juga digunakan dalam prinsip-prinsip melakukan percakapan [[pastoral]] atau yang lebih popular dikenal sebagai [[penggembalaan]].<ref name="f"> {{id}} Lartey, Emmanuel Y.. 2003. ''In Living Color: An Intercultural Approach to Pastoral Care and Counseling, 2nd ed''. London and Philadelphia: Jessica Kingsley Publishers.</ref> Prinsip ini digunakan untuk memahami salah satu prinsip dari percakapan pastoral sebagai bentuk percakapan partisipatif bersama-sama, bukan dengan saling memengaruhi satu sama lain, melainkan dengan tetap menghargai perbedaan yang ada pada diri setiap [[manusia]].<ref name="f"/>
|