Pesantren Keresek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 2:
 
== Sejarah ==
Pesantren Keresek didirikan pada 1887 oleh K.H. Muhammad Tobri. Dia adalah keturunan Mbah Ma’lum dari pesantren Sumur Kondang. Sedangkan nama keresek diambil dari nama Kampung tempat pesantren ini berdiri.<ref name="Pasantren Keresek"/> Setelah didirikan, pengelolaan pesantren diserahkan kepada putranya yang bernama K.H. Ahmad Nahrowi.<ref name="Pasantren Keresek"/> K.H. Ahmad Nahrowi dikenal dengan sebutan Mama Bintang, karena pernah diberi bintang tanda jasa oleh pemerintah kolonial Belanda.<ref name="Pasantren Keresek"/> Pemerintah kolonial menganggap pesantren Keresek telah berjasa memajukan pendidikan masyarakat pribumi dan tidak melakukan pembangkangan kepada pemerintah.<ref name="Pasantren Keresek"/> Setelah Mama Bintang wapat, pesantren diserahkan kepada putranya, K.H. Busro Karim.<ref name="Pasantren Keresek"/> Pada saat pesantren dipimpin oleh dia inilah, terjadi beberapa peristiwa yang bukan saja menggemparkan warga pesantren, tetapi juga warga keresek pada umumnya.<ref name="Pasantren Keresek"/> Seperti dikisahkan dalam buku kecil Jin Kersek, keluarga Mama Busro Karim sempat diganggu oleh jin perempuan yang konon jatuh cinta pada sang ajengan. Karena kejahilan jin itu, banyak peristiwa di luar akal yang bersifat gaib muncul dan terkadang mengganggu penghuni pesantren.<ref name="Pasantren Keresek"/> Namun, pada akhirnya jin itu bisa “dijinakkan” oleh Ajengan Busro Karim.<ref name="Pasantren Keresek"/> Sepeninggal K.H. Busro Karim, pengelolaan pesantren dilanjutkan oleh putranya yang bernama K.H. Hasan Basri hingga sekarang. Selain mendalami ilmu agama, Hasan Basri yang sering dipanggil Buya, juga seorang penulis.<ref name="Pasantren Keresek"/> Buku kecil Jin Kersek, adalah hasil tulisannya yang sbeleumnya dimuat secara bersambung di majalah Mangle.<ref name="Pasantren Keresek"/> Yang menarik, kisah itu ditulis Buya ketika ia aktif di HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) semasa kuliah di IAIN Sunan Gunung Jati Bandung.<ref name="Pasantren Keresek"/> Menurutnya, ia menuliskan kisah itu untuk melawan paham PKI (Partai Komunis Indonesia) dan CGMI (Comite Gerakan Mahasiswa Indonesia) yang berafiliasi pada PKI, karena keduanya sama-sama tidak mempercayai hal-hal gaib.<ref name="Pasantren Keresek"/> Buya meyakinkan jika hal-hal gaib bukanlah isapan jempol.<ref name="Pasantren Keresek"/> Terbukti, tulisannya banyak diminati dan disukai masyarakat.<ref name="Pasantren Keresek">[{{Cite web |url=http://rieli27.multiply.com/reviews/item/8] |title=Salinan arsip |access-date=2011-10-31 |archive-date=2015-12-22 |archive-url=https://web.archive.org/web/20151222213125/http://rieli27.multiply.com/reviews/item/8 |dead-url=yes }}</ref>
 
== catatan ==