Playboy Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 26:
Pengelola Playboy Indonesia adalah<ref>Editorial Playboy Indonesia, edisi April 2006 hal. 8</ref><ref>Liputan 6 SCTV 13 April jam 17:00 - 18:00</ref> [[Erwin Arnada]], Pemimpin Redaksi; Ponti Corolus, Penerbit/Direktur PT Velvet Silver Media; dan Stephen Walangitang, Penerbit/Direktur PT Velvet Silver Media
 
Pada edisi perdananya, Playboy Indonesia memuat wawancara panjang dengan sastrawan [[Pramoedya Ananta Toer]] dalam rubrik ''Playboy Interview''.<ref>[{{Cite web |url=http://lecturer.ukdw.ac.id/mahatmanta/wordpress/?p=85/%2F |title=Playboy Interview] |access-date=2021-05-19 |archive-date=2008-02-15 |archive-url=https://web.archive.org/web/20080215102346/http://lecturer.ukdw.ac.id/mahatmanta/wordpress/?p=85%2F |dead-url=yes }}</ref> Artikel ini merupakan wawancara terakhir yang dilakukan media massa dengan Pram yang meninggal dunia pada 30 April 2006, sekitar tiga pekan setelah wawancaranya diterbitkan oleh Playboy.
 
Pembelian izin (lisensi) penerbitan Playboy Indonesia dikabarkan mencapai 3 miliar rupiah. Model sampul Playboy edisi perdana adalah [[Andhara Early]] dan ''Playmate'' pertama [[Kartika Oktaviani Gunawan]]. Menurut pemimpin redaksi Playboy Indonesia, majalah Playboy Indonesia berbeda dari pendahulunya di mana isinya 70 persen adalah isi lokal.
Baris 50:
Kantor majalah Playboy pindah ke gedung perkantoran Fatmawati Mas. Sebagai antisipasi untuk menghadapi [[demonstrasi]] dan pengrusakan, disini kantor Playboy dijaga oleh masyarakat [[Betawi]] sekitar. Poster poster bertuliskan "''Silakan berdemo, asal jangan anarkis''" tampak jelas ditempelkan di depan kantor. Salah satu penjaga dari komunitas Betawi ini menyatakan bahwa mereka akan menjaga keamanan kompleks perkantoran ini dari pihak yang tidak bertanggung jawab. Bila memang Playboy harus tutup, mereka ingin agar pemerintah yang menentukan, dan menyatakan ketidak-setujuan akan segala tindakan main hakim sendiri.<ref>RCTI, Nuansa Pagi, 15 April jam 05:00 - 06:00 pagi</ref>
 
Model sampul Playboy Indonesia [[Andhara Early]], dan Playmate [[Kartika Oktavini Gunawan]], juga dilaporkan kepada Polisi atas dasar pornografi oleh Masyarakat Anti Pembajakan dan Pornografi Indonesia.<ref>Rakyat Merdeka, 8 April 2006, halaman muka "Andhara Early Masuk Polisi"</ref><ref>[{{Cite web |url=http://www.kompas.co.id/gayahidup/news/0604/07/154027.htm |title=Kompas] |access-date=2014-01-03 |archive-date=2007-09-29 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070929134219/http://www.kompas.co.id/gayahidup/news/0604/07/154027.htm |dead-url=yes }}</ref> Penyanyi dangdut yang terkenal akan goyangannya yang kontroversial, [[Inul Daratista]], walaupun tidak pernah tampil di Majalah Playboy, didatangi puluhan orang yang berdemonstrasi ke rumahnya, di daerah [[Pondok Indah]], [[Jakarta Selatan]], pada tanggal [[15 April]] [[2006]], hanya karena menyatakan bila ada tawaran untuk menjadi model majalah Playboy, ia bersedia.<ref>[http://www.indonesiamatters.com/255/inul-daratista-caves-in-to-mob Indonesia Matters: Inul Daratista Caves in To Mob]</ref>
 
=== Tersangka tindak pidana susila ===