Permesta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 75:
=== Pemboman Manado oleh AURI ===
 
Selang enam hari dari pernyataan Somba di lapangan Sario, pemerintah pusat melakukan pemboman di kota Manado. Pada tanggal 22 Februari 1958 jam 08.15, dua pesawat pembom [[North American B-25 Mitchell|B-25 Mitchell]] dari [[Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara|Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI)]] melakukan pemboman dengan sasaran stasiun radio.<ref>[[#conboy|Conboy dan Morrison (1999)]], hlm. 38.</ref> Terjadinya pemboman di Manado menguatkan keputusan dua perwira asal Minahasa yang sebelumnya tidak antusias untuk bergabung dengan Permesta. Mereka adalah Warouw yang ikut dengan Sumual untuk bertemu dengan Soekarno di Tokyo dan [[Alexander Evert Kawilarang|Kolonel Alexander Evert (A. E.) Kawilarang]] yang pada waktu itu adalah atase militer di [[Washington, D. C.]]<ref>[[#harvey|Harvey (1977)]], hlm. 102.</ref> Kawilarang adalah perwira TNI yang berprestasi yang pernah mengepalai tiga teritorium yaitu [[Kodam I/Bukit Barisan|TT-I/Bukit Barisan]] di [[Kota Medan|Medan]], [[Kodam IIIII/SriwijayaSiliwangi|TT-III/SriwijayaSiliwangi]] di [[Kota Bandung|Bandung]], dan juga TT-VII sebelum Warouw dan Sumual.
 
Pemboman juga mengakibatkan rakyat di Sulawesi Utara lebih antusias terhadap pergolakan Permesta. Dua hari setelah pemboman, KDM-SUT menginstruksikan para bekas prajurit [[KNIL]] untuk datang melaporkan diri dan bergabung dengan Permesta. Diperkirakan sekitar 2000 dari mereka yang melaporkan diri. Walaupun umur mereka sudah lanjut karena KNIL merupakan wadah untuk prajurit Indonesia pada masa pendudukan Belanda, tapi mereka bisa digunakan untuk melatih para pemuda yang berdatangan untuk ikutserta dalam pergolakan Permesta.<ref>[[#harvey|Harvey (1977)]], hlm. 104.</ref> Pelatihan dilaksanakan di Langowan selama tiga bulan di mana jumlah pemuda yang dilatih bisa dibentuk menjadi tujuh [[kompi]].<ref>[[#conboy|Conboy dan Morrison (1999)]], hlm. 44.</ref> Selain itu, sebuah satuan untuk wanita juga dibentuk yang dinamakan Pasukan Wanita Permesta (PWP).<ref>[[#harvey|Harvey (1977)]], hlm. 105.</ref>