Tetehosi, Sirombu, Nias Barat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hening Cipta (bicara | kontrib)
k Menambah Kategori:Nias menggunakan HotCat
Resi1977 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
|kecamatan =Sirombu
|kode pos =22863
|luas =... ±1,8 km²
|penduduk =... jiwa
|kepadatan =... jiwa/km²
Baris 14:
'''Tetehosi''' merupakan salah satu [[desa]] yang ada di kecamatan [[Sirombu, Nias Barat|Sirombu]], kabupaten [[Kabupaten Nias Barat|Nias Barat]], provinsi [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]].
 
Pada awalnya Desa Tetehõsi berlokasi di Waewua, dan perkembangan selanjutnya terjadi perpindahan penduduk di lokasi pesisir tempat semua penduduk berada saat ini. Penduduk asli Desa Tetehõsi merupakan Suku Nias keturunan Sobawiluo Hia, sedangkan yang lainnya adalah pendatang.
Mata pencaharian masyarakat Desa Tetehösi adalah bertani pohon kelapa, sawah, beternak babi, dan ada juga yang menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Saat ini kepala desa Tetehösi dijabat oleh Amoniö Hia.
100 % warga desa Tetehösi beragama Kristen, dengan warga sekitar 15 rumah.
 
Mata pencaharian masyarakat Desa Tetehösi adalah bertani pohon kelapa, sawah, beternak babi, dan ada juga yang menjadi PNS (Pegawai Negeri Sipil). Saat ini kepala desaDesa Tetehösi dijabat oleh Amoniö Hia.
Ada 1 jembatan di desa Tetehösi yaitu '''jembatan Wazi''' karena Tetehösi dibelah 2 oleh '''sungai Wazi''' yang bermuara di lautan samudera hindia. Akibat gempa tahun 2005 jembatan Wazi jadi ambruk dan untuk melaluinya sementara telah dibangun titian dari batang pohon kelapa.
100 % warga desaDesa Tetehösi beragama Kristen, dengan warga sekitar 15±26 rumah.
 
Ada 1 jembatan di Desa Tetehösi yaitu '''Jembatan Wazi''' karena Tetehösi dibelah 2 oleh '''Sungai Wazi''' yang bermuara di lautan Samudera Hindia. Akibat gempa tahun 2005 jembatan Wazi jadi ambruk dan untuk melaluinya sementara telah dibangun titian dari batang pohon kelapa.

Sebelum masuknya listrik negara, sudah ada '''Listrik desa''' di Tetehosi menggunakan mesin Yanmar, dan akhirnya tidak dipakai lagi setelah masuknya '''PLN''' (Perusahaan Listrik Negara) di Tetehosi pada tahun 1995. '''Jalan''' yang bisa dilalui mobil pada awalnya dibuka pertama kali sekitar tahun 1980. Tetapi hanya bertahan hingga sekitar tahun 1990 sehingga mobil terpaksa mengambil jalur lain akibat kondisi jalan yang rusak parah, dan tinggallah truk-truk pengangkut kopra dan karet saja yang melaluinya. Namun sekarang ini kondisi jalan di desaDesa Tetehosi sudah mengalami perkerasan dengan kerikil yang dibangun oleh BRR perwakilan Nias. Dan sejak tahun 2016 ruas jalan provinsi di Tetehosi telah ditingkatkan dengan aspal Lapen.
 
Pada tanggal 07 April 2021, telah dilaksanakan Launching Desa Wisata Tetehõsi " Kamadu Beach " sebagai salah satu destinasi wisata favorit di Kabupaten Nias Barat. Kamadu merupakan singkatan dari Kara Maduwu yang punya " Cerita Legenda Tersendiri " bahwa dibawahnya terdapat kandungan emas berbentuk palu dan lesung yang bernilai tinggi.