Leang Pettakere: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 92:
 
== Gua prasejarah ==
Gua ini memberikan gambaran kehidupan manusia masa lampau. Gua yang berada pada deretan gua-gua yang ada di hamparan pegunungan batu ini sangat menarik perhatian terutama para ilmuwan. Tinggalan arkeologi yang ditemukan di Leang Pettakere antara lain lukisan dinding gua berupa gambar [[babirusa]] dan gambar cap telapak tangan, alat batu serpih bilah (''microlith''), dan mata anak panah. Lukisan [[babirusa]] tersebut dikelilingi dengan cap tangan. Di gua ini terdapat seni lukisan cadas berwarna merah dengan dua gambar atau motif binatang periode Pra-Austronesia, yaitu jenis [[babirusa]]. Gua ini merupakan bukti sejarah adanya kehidupan manusia masa lalu yang menggunakan gua sebagai sarana untuk hunian, dan saat ini sudah dibuka untuk umum sebagai objek tujuan wisata. Pengunjung di situs ini berasal dari berbagai kalangan, yaitu terdiri atas pengunjung umum, asing, dinas, maupun dari kalangan pelajar/mahasiswa, dan ilmuwan.<ref name=":980">{{Cite book|last=Mulyantari|first=Enny|date=2018|url=http://media.neliti.com/media/publications/287591-pengembangan-objek-wisata-budaya-taman-p-72a888f7.pdf|title=Pengembangan Objek Wisata Budaya : Taman Prasejarah Leang-Leang, Maros, Sulawesi Selatan (Jurnal Media Wisata, Vol. 16, No. 1)|location=|publisher=Jurnal Media Wisata|isbn=|pages=684-697|url-status=live}}</ref>
 
Ada sekitar 27 gambar telapak tangan, tapi yang terlihat utuh hanya sekitar 17 gambar. Sebuah gambar babirusa gemuk terkapar dengan sebilah tombak menghunus ke jantung. Selain gambar-gambar pada dinding gua, di sekitar gua itu juga ditemukan sampah dapur berupa kulit kerang dan keong yang berserakan. Menurut sejarah, gambar tangan itu merupakan tangan perempuan. Usia gambar itu lebih dari 5.000 tahun. Ukurannya tidak terlalu besar dan konon dibuat dalam waktu yang tidak bersamaan. Tentang gambar tangan, ada tradisi purba masyarakat setempat yang menyebutkan, gambar tangan dengan jari lengkap bermakna sebagai penolak bala, sementara tangan dengan empat jari saja berarti ungkapan berdukacita. Gambar itu dibuat dengan cara menempelkan tangan ke dinding gua, lalu disemprotkan dengan cairan berwarna merah. Zat pewarna ini mungkin dari mineral merah (''hematite'') yang banyak terdapat di sekitar gua (di batu-batuan dan di dasar sungai di sekitar gua), ada pula yang mengatakan dengan batu-batuan dari getah pohon yang dikunyah seperti sirih.