Mulai sekitar pukul 9.00, kegiatan kampanye sudah semarak, warna kuning ada di mana-mana. Golkar membagi-bagikan saputangan bergambar beringin dan bekal nasi bungkus, masing-masing berjumlah 10 ribu buah. Sasaran kampanye ini ialah para buruh, tukang becak, tukang ojek. Pada sekitar pukul 11.00 kampanye membagi-bagi nasi bungkus dan saputangan usai dengan tenang.
Pada sekitar pukul 12.00 atau tengah hari, umat Islam menjalankan ibadah [[salat Jumat]]. Sewaktu ibadah berlangsung, sebagian massa kampanye Golkar, yang umumnya terdiri dari anak-anak muda dan remaja, masih berkampanye. Mereka berputar-putar keliling kota dengan menaiki sepeda motor. Banyak di antara sepeda motor itu knalpotnya dicopoti, dan suara raungan mesin motor dirasakan sangat mengusik ketenangan mereka yang sedang bersembahyang. Puncaknya, ketika arak-arakan sepeda motor tersebut melewati Masjid Noor di Jalan Pangeran Samudera. Masjid ini terletak di daerah basis PPP. Menurut sumber dari Tim Lembaga Bantuan Hukum Nusantara (LBHN) cabang Banjarmasin yang melakukan investigasi ke lapangan, ketika massa yang akan berkampanye itu melintas, jamaah salat Jum'at yang luber sampai ke jalan itu masih sedang berdoa. Sebenarnya Polantas sudah berusaha menghadang massa Beringin. Namun Satgas Golkar bersikeras untuk melewati jalan itu. Alasan mereka, salat Jumatnya tinggal membaca doa.<ref name="Tempo" /> Kemarahan jamaah dengan cepat menyebar seusai sembahyangsalat Jumat dan sampai ke telinga penduduk di berbagai sudut Banjarmasin lainnya.
Usai salat Jumat, terjadilah kerusuhan di depan kantor DPD Golkar Kalsel. Kabar itu segera tersiar dan massa berdatangan tanpa bisa dibendung. Mereka akhirnya bentrok dengan Satgas Golkar, yang rata-rata berasal dari organisasi Pemuda Pancasila dan FKPPI. Karena massa terlalu banyak, Satgas Golkar terpaksa mencari jalan selamat. TapiNamun akibatnya, ada enam mobil peserta kampanye Golkar yang dibakar.
Di depan kantor ''[[Banjarmasin Post]]'', dari arah timur ribuan massa menyerbu dengan membawa senjata aneka macam. Mereka berlari-lari ke arah lapanganLapangan Kamboja, tempat kampanye Golkar akan dilangsungkan. Di sepanjang jalan, semua bendera, spanduk, umbul-umbul Golkar diturunkan dan dibakari. Di sana, mereka bergabung dengan massa penyerbu yang mula-mula muncul di pinggir lapangan. Panggung kampanye pun diserbu dan dirobohkan. Kaum penyerbu bertarung dengan dua puluh ribu massal Golkar yang sedang berkumpul di sana. Para petugas keamanan tidak mampu mengendalikan pertarungan dengan kekerasan tersebut. Sebuah rumah ibadah, yaitu (Gereja HKBP) yang terletak di dekat kantor Banjarmasin Post mulai terbakar. Mobil pemadam kebakaran yang berusaha mencegah menjalarnya api ke gedung Banjarmasin Post terpaksa pergi karena petugasnya dikalungi cluritcelurit oleh massa. Namun api tidak jadi melalap kantor Banjarmasin Post.
Sebagian massa menyerbu Hotel Istana Barito. Di sana, mereka berhadapan dengan ribuan massa Golkar yang berkumpul di depan hotel, sedang bersiap-siap untuk kampanye sore itu. Dari arah barat, tiba-tiba muncul ribuan massa lain, sebagian mengenakan kaus hijau dan atribut [[PPP]]. Dengan senjata tajam dan apa saja, mereka menyerbu massa di depan hotel. Mobil-mobil yang kebetulan ada di sana hancur luluh lantak, kaca-kaca hotel pecah dilempari [[batu]].
MulaiSejak pukul 15.00, listrik pun padam, menambah suasana mencekam., dan Kerusuhankerusuhan meningkat. Sebagian besar tamu Hotel Istana Barito masih berada di dalam kamar mereka dalam kegelapan. Tiba-tiba satpam hotel menggedori pintu-pintu kamar dan berteriak, kebakaran! Para tamu pun berhamburan ke luar, menyelamatkan diri masing-masing. Dengan cepat, kerusuhan menjalar ke mana-mana. Massa terus melakukan pengrusakan, sambil meneriakkan yel-yel PPP. Beberapa orang mengenakan atribut PDI.
Suasana semakin kalut. Massa merusak dan membakar mobil-mobil pribadi yang ditemui di jalan raya mana saja dan menjarah isinya. Sebuah mobil meledak, setelah dibakar di jalanan. Di depan Plaza Mitra, beberapa mobil segera bergelimpangan, sebagian terbakar. Seorang wanita naik sepeda motor dengan hanya mengenakan BH di bagian atas, karena kaus Golkarnya dirampas massa. Di jalanan, batu-batu berserakan, pecahan kaca bertebaran di mana-mana.
Di jalanan, fasilitas umum dihancurkan. Massa juga merusak dan melempari ruko-ruko yang berderet di sepanjang Jalan HM Hasanuddin sampai Jalan A.Ahmad Yani, di kawasan Sudimampir, Jalan MT Haryono, dan Jalan Pangeran Samudera.
Di dalam kompleks Plaza Mitra, dengan persetujuan dari manajemen di [[Jakarta]], pimpinan TB [[Gramedia]] memutuskan untuk menutup toko dan karyawan diminta segera meninggalkan lokasi kerja. Semua pulang, dengan catatan tidak memakai atribut PPP mana pun. Di depan Plaza Mitra, petugas mulai menutup jalanan dan membuat pagar betis untuk melindungi kompleks pertokoan itu. Tetapi,Namun ribuan massa tidak terbendung. Mereka merangsek ke depan, memecah pagar betis petugas, memcahkanmemecahkan kaca-kaca etalase, masuk ke dalam gedung, dan menjarah apa saja yang bisa diambil. Gas air mata yang disemprotkan petugas tidak mampu menahan mereka.
Hingga saat itu, Plaza Mitra baru dirusak, tetapi belum terbakar. Kemudian, sebuah sedan putih didorong dan ditabrakkan ke kaca etalase Toys Kids di lantai dasar, sebelum akhirnya mobil itu dibakar. Api segera menyebar ke seluruh gedung. Setelah Plaza Mitra terbakar, gedung-gedung lain segera menyusul. Malam itu, seluruh empat lantai gedung Plaza Mitra musnah terbakar.
Sementara itu, kerusuhan tidak hanya menjangkau kawasan petokoanpertokoan. Wilayah permukiman penduduk pun mulai terkena. Kampung Kertak Baru Ulu, khususnya RT 10 yang dihuni 30 KK mulai dilalap api sejak pukul 16.35 waktu setempatWITA. Kawasan permukiman ini berlokasi di belakang Jalan Pangeran Samudera. Api mula-mula berasal dari [[kelenteng (rumah ibadah) Cina,]] yang segera menjalar ke rumah-rumah yang terletak di belakangnya. Api bahkan menjaalrmenjalar ke asrama POM ABRI yang hanya terpisah oleh sungai selebar 3 meter dari Kertak Baru Ulu.
Sementara di tempat lain, yakniyaitu di Jalan Veteran dan Jalan Lambung Mangkurat, pada waktu yang sama, sebanyak enam gereja dan satu tempat ibadat Konghucu (Klenteng)kelenteng ikut dihancurkan. Rumah-rumah WNI keturunanetnis Cina[[Tionghoa]] juga ikut dilempari batu. Bahkan ada keluarga yang akan menyelamatkan diri, setelah mobil penjemput datang, mobil tersebut dihancurkan kacanya. Terpaksa pemiliknya lari menjauh dari situ.
Juga ikut "digasak" massa adalah rumahRumah bos klub sepak bola [[Barito PutraPutera]] yang juga calon legislatif dari Golkar. Rumahjuga digasak massa, rumah itu disatroni massa dan dirusak. Kompleks Pamen ABRI pun ikut rusak, barangkali karena penghuninya banyak yang menjadi calon legislatif Golkar.<ref name="Tempo"/>
Sekitar pukul 17.00 Wita, massa bergerak kembali ke arah DPD I Golkar., Tapitetapi tidak langsung ke sana. Mereka mampir kembali di JujungJunjung Buih Plaza. Genset Jujung Buih Plaza dibakar dan gedung 8 lantai tersebut akhirnya terbakar. Di sebuahSebuah hotel di gedung itu, Hotel Kalimantan, banyak artis yang mengikuti kampanye menginap, termasuk jurkamnyajuru kampanyenya. Di hotel tersebut juga menginap Ketua Umum MUI Pusat KHKiai [[Hasan Basri]] yang ikut rombongan kampanye. DisituDi sana juga ada Gubernur Kalimantan Selatan dan Muspida., Tapitetapi akhirnya mereka dapat diselamatkan. Namun tidak diketahui apakah di sana juga jatuh korban., Yangyang jelas, saat dilakukan penyelamatan banyak yang jatuh pingsan. Gubernur Kalsel [[Gusti Hasan Aman]] sendiri merasa sangat kaget dan seolah tidak percaya melihat ulah massa yang begitu brutal.<ref name="Tempo"/>
Karena massa terus mengamuk, pemadaman pun tidak berlanjut. Yang menyiram air kemudian lari dari kepungan massa. Banyak tabung gas meledak. Setelah disiram air, kemudian ditinggal lari menghindari amukan massa. Sejumlah sepeda motor tidak dapat diselamatkan dan ikut dilalap si jago merah.<ref name="Tempo"/>
Namun secara ajaib, ketika seluruh api menelan gedung-gedung di sekitarnya, gedung Anjung Surung selamat. Petugas UGD RS Islam menyebutkan, hingga pukul 17.30 rumah sakit tersebut merawat 12 orang korban. Delapan di antaranya menderita luka bacok, empat sisanta akibat kecelakaan lalu lintas. Sementara RS Ulin menyeburkan, sedikitnya mereka merawat 20 orang pasien, termasuk Didik Triomarsidi, juru foto Banjarmasin Post. Didik dianiaya massa ketika meliput penghancuran gedung markas DPD Golkar.
Saat itu, orang-orang dari berbagai kampungpunkampung pun mulai gelisah dan mulai melakukan pengamanan masing-masing. Mereka semua keluar rumah, menjaga setiap gang, dan jalan-jalan masuk. Lengkap dengan senjata tajam, berupa mandau, samurai, dan cluritcelurit. Penjagaan dilakukan semalam suntuk, karena mereka mendengar isu yang mengatakan bahwa Golkar akan mengadakan serangan balasan.<ref name="Tempo">{{Cite web |url=http://www.tempointeractive.com/ang/min/02/13/nas1.htm |title=Tempo - Siapa Tewas di Banjarmasin, Benarkah Semua Perusuh? |access-date=2011-05-23 |archive-date=2012-01-18 |archive-url=https://web.archive.org/web/20120118153957/http://www.tempointeractive.com/ang/min/02/13/nas1.htm |dead-url=yes }}</ref>
Pukul 20.30 WitaWITA, massa beramai-ramai ke arah Supermarket Mitra, yang merupakan pusat pertokoan terbesar di Banjarmasin. Letaknya di Jalan Sumatra. Di gedung berlantai empat ini banyak terdapat toko-toko elektronik, komputer, diskotik[[diskotek]], ruang pertemuan, show-roomruang pamer mobil mewah, toko buku Gramedia, KFC, Bioskop 21, dan sarana hiburan anak-anak. Massa berhasil masuk dengan menorobos blokade keamanan. Isi gedung dijarah dan dibawa lari. Gedung itu sendiri telah terbakar sekitar pukul 20.00 Wita, dan api menyala sampai pukul 09.00 keesokan harinya.<ref name="Tempo"/>
Massa terus mengamuk dan mengobrak-abrik isi gedung. Pada saat itu tersiar kabar bahwa pasukan keamanan diperbolehkan untuk menangkap dan menembak di tempat., Tapitetapi pasukan keamanan tidak melakukan apa-apa. Akhirnya, massa yang lengkap dengan berbagai senjata tajam itu terus mengamuk. Pukul 22.00 WitaWITA, 10001.000 orang pasukan bantuan datang dengan tiga pesawat herculesHercules. Menurut laporan LBHN Banjarmasin itu, tidak diketahui dari mana mereka didatangkan. Pasukan kemudian bergerak mendekati Gedung Mitra Plaza. Mereka menghalau massa yang masih ada di gedung itu. Senjata menyala., Namuntetapi pihak LBHN Banjarmasin tidak memperoleh informasi berapa korban yang jatuh di sana.<ref name="Tempo"/>
Pada malam harinya, jumlah gerombolan massa menyusut. Listrik masih padam dan seluruh kota dalam keadaan tetap gelap gulita, hanya diterangi kobaran api di mana-mana. Beberapa tempat diblokade petugas keamanan, namuntetapi gerombolan massa masih berkerumun di beberapa tempat. Mereka memasuki kawasan permukiman, menyerang dengan cluritcelurit, klewangkelewang, Mandaumandau, samurai, dan berbagai macam senjata lain. Beberapa rumah, kantor, dan warung yang berdekatan dengan Banjarmasin Post masih terbakar. Benar-benar mirip lautan api. Laporan awal menyebut, secara keseluruhan ratusan rumah dan toko hancur, sebuah gereja Katolik, sebuah bank, dan sebuah hotel ikut hancur. Sekitar 80 orang diberitakan luka-luka dan 50 orang ditahan.
Kemudian, sekitar pukul 23.00 WitaWITA, massa menuju ke arah luar kota. Sasarannya adalah rumah-rumah calon legislatif Golkar. Karena terbetik kabar massa membawa formulir berisi Daftar Calon Tetap (DCT) Golkar. Ada empat rumah yang dibakar walau belum jelas apakah itu rumah caleg Golkar atau bukan. Juga menjadi sasaran adalah toko-toko Cina sepanjangan jalan, ikut dihancurkan dengan lemparan batu. Hampir semua toko di sepanjang Jalan A. Yani rusak berat dan api membumbung tinggi. Saat itu pasukan pun tidak lagi diam. Mereka mulai mengejar-ngejar massa.<ref name="Tempo"/>
Yang sangat tragis, sekitarSekitar pukul 2400.00 WitaWITA, seorang warga yang keluar rumah untuk melihat keadaan kelihatan tergeletak tertembak peluru. Meski begitu, masih menurut laporan Tim LBHN Banjarmasin, suasana di jalan-jalan masih ramai. Banyak orang yang sudah terlanjurtelanjur keluar sulit pulang lagi ke rumahnya masing-masing. Karena jalan-jalan sudah diblokir oleh orang-orang kampung. YangBagi yang bukan warganya tidak diperbolehkan masuk dan melewati jalan tersebut.<ref name="Tempo"/>
Namun sekitar pukul 01.00 WitaWITA dini hari (pada Sabtu, 24 Mei), massa bergerak ke luar kota. Karena semua jalan sudah diblokir oleh pihak keamanan. Suasana semakin tegang., Khususnyakhususnya di pusat kota, semua listrik padam, dan baru menyala pukul 09.30 pagi.<ref name="Tempo"/>
Kemudian pasukan keamanan, sekitar pukul 03.00 WitaWITA, mengobrak-abrikmenggeledah Kampung [[Kelayan]]. Kampung ini merupakan kampung terpadat dan dikenal banyak preman. Ada 195 orang yang diamankan di kantor Polresta. Kondisi mereka babak belur dan hampir semua menjadi sulit untuk dikenali wajahnya. Sekitar pukul 04.00 WitaWITA, masyarakat perumahanPerumahan Beruntung Jaya yang semalam suntuk berjaga terus karena ada isu akan diserang, bertahan masuk ke rumah, saat ada suara pasukan datang. Tak jelas berapa orang ditahan dari sana. Pukul 06.00 WitaWITA, aparat keamanan, lebih kurang lebih 5 truk, datang ke kampung [[Teluk Tiram, Banjarmasin Barat, Banjarmasin|Teluk Tiram]]. Di kampung itu, mereka memburu massa yang diperkirakan ada di kampung tersebut. Mereka dengan senjata lengkap di tangan berjaga-jaga terus di jalan-jalan utama. Setiap orang lewat yang kelihatan mencurigakan digeledah. Bahkan, yang terlihat menggunakan pakaian agak kumuh langsung dihentikan.
HInggaHingga keesokan harinya, sabtuSabtu pagi, api masih menyala di kompleks Plaza Mitra. Seluruh lantai gedung tersebut masih belum bisa dimasuki. TetapiNamun bau sangit dan busuk menyengat hingga ke luar ruangan. Regu penyelamat belum bisa bertindak apa-apa, karena gedung masih diselimuti api dan asap. Evakuasi baru bisa dilakukan sore hari ketika sebagian api sudah padam. Kapolda Kalsel memberikan laporan kepada Kapolri mengenai kemungkinan terdapatnya sejumlah mayat yang terbakar hangus di dalam kompleks pertokoan. Para pejabat dari Jakarta yang sedianya berkampanye, diterbangkan kembali dari Banjarmasin., Merekamereka termasuk Mensekkab Saadilah Mursyid dan KHKiai Hasan Basri. Pangdan Tanjungpura Mayjen Namoeri Anoem mengumumkan berlakunya jalan[[jam malam]] di Banjarmasin, mulai pukul 8 malam hingga 5 pagi, selama lima hari massa ''cooling off kampanye'', 24-29 Mei 1997.
== Kerugian ==
|