Ular kawat biasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
mitos ular kawat
Baris 32:
== Identifikasi ==
[[Berkas:Ramphotyphlops braminus in Timor-Leste.jpg|jmpl|jmpl|kiri|''I. braminus'' dari [[Timor-Leste]] ]]
Ular kawat bertubuh amat kecil, tampak berkilau seperti sepotong kawat kecil kehitaman. Panjang tubuh hingga 20 [[sentimeter|cm]]<ref name="rob">{{aut|Stuebing, R.B. & [[Robert F. Inger|R.F. Inger]].}} 1999. ''A Field Guide to The Snakes of Borneo'': 58. Kota Kinabalu: Natural History Publications (Borneo). ISBN 983-812-031-6</ref>, akan tetapi jarang yang lebih panjang dari 15 cm<ref name=twee>{{aut|Tweedie, M.W.F.}} 1983. ''The Snakes of Malaya'': 25-6. Singapore: The Singapore National Printers.</ref> Kebanyakan malah sekitar 10 cm atau kurang.
 
Tubuhnya berwarna hitam, kehitaman, kecoklatan, atau abu-abu kebiruan. Umumnya lebih gelap di bagian ''dorsal'' (punggung) dan lebih muda di sisi ''ventral'' (perut). Ekornya amat pendek dan pada ujungnya terdapat runcingan serupa duri. Terkadang kedua ujungnya (kepala dan ekor) berwarna lebih muda atau keputihan.<ref name=rob/><ref name=twee/>
Baris 41:
Ular ini sangat mirip [[cacing]]<ref name=twee/>, baik ukuran tubuh maupun perilakunya. Sering ditemukan di bawah perabotan rumah, di balik pot-pot tanaman dan di halaman, di bawah batu dan kayu-kayu busuk<ref name=twee/>, ular ini dengan segera menggelepar seperti cacing bila terusik. Namun bila diamati dengan saksama, terlihat ular ini memiliki sisik yang berkilau dan kulitnya tidak berlendir.
 
Ular kawat menggemari tempat-tempat yang sedemikian untuk mencari mangsanya yang berupa telur-telur [[semut]]<ref name=rob/>, [[rayap]] dan berbagai [[serangga]] kecil lainnya, [[ulat]], serta [[cacing tanah]]<ref name="dav">{{aut|David, P and G. Vogel.}} 1996. ''The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history.'': 29-30. Frankfurt: Edition Chimaira. ISBN 3-930612-08-9</ref>. Mulutnya begitu kecil, dan hanya cukup untuk menelan mangsanya yang juga amat kecil. Karena itu adanya sangka-sangkaan orang bahwa ular kawat termasuk semacam ular yang amat berbisa dan dapat mematikan manusia hanyalah mitos yang tidak berdasar. Ular ini bahkan tidak mampu menggigit orang.
 
Ular ini diduga berbiak secara ''partenogenesis''<ref name=dav/>, yakni telurnya berkembang menjadi individu ular tanpa dibuahi oleh ular jantan. Dugaan ini muncul karena semua spesimen ular ini yang berhasil dikumpulkan ternyata teridentifikasi dengan kelamin betina<ref name=twee/>. Sejenis ular lain yang juga diketahui memiliki kemampuan partenogenesis adalah [[ular karung Papua]] (''Acrochordus arafurae'').
Baris 59:
== Jenis yang berkerabat ==
Ada beberapa banyak spesies ular kawat lainnya dari marga ''Typhlops'' di Indonesia barat, ''Cyclotyphlops'' di Sulawesi dan ''Acutotyphlops'' di Papua. Kerabat dekat ular kawat, yakni ''Ramphotyphlops lineatus'' (Schlegel, 1839), memiliki panjang tubuh sampai sekitar 48 cm dan menyebar dari Thailand, Semenanjung Malaya, Singapura, Sumatra, Nias, Kalimantan, Jawa barat dan tengah.
 
== Mitos ==
Ular kawat diyakini dapat membawa [[bencana]] dalam berbagai [[mitos]] yang beredar di Indonesia. Ular kawat yang masuk rumah sering dianggap sebagai [[pertanda]] kematian dari orang terdekat atau datangnya [[makhluk gaib]] seperti [[jin]] atau [[iblis]].<ref>{{Cite web|last=Purwoko|first=Satria Aji|date=2020-11-01|title=Mengenal Ular Kawat, Spesies Ular Terkecil di Dunia yang Mirip Cacing Tanah|url=https://petpintar.com/reptil/ular-terkecil-dunia|website=PintarPet|language=id|access-date=2021-05-24}}</ref>
 
== Rujukan ==