Strok: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 346:
 
=== Simtoma klinis ===
Fitur stroke iskemik yang sangat umum, menurut ''Uniformed Services University of the Health Sciences'', masih berdasar kepada banyaknya hasil diagnosis pemeriksaan fisik terhadap penderita yang dirangkum dalam satu kurun waktu. USUHS merangkumnya menjadi tabel [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2722757/table/T2 berikut] agar dapat digunakan masyarakat awam untuk mengenali gejala klinis stroke sedini mungkin. Dan bagi tenaga medis profesional, ''The National Institute of Health'' telah membuat tabel [http://www.ninds.nih.gov/doctors/NIH_Stroke_Scale.pdf skala strok] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110911090351/http://www.ninds.nih.gov/doctors/NIH_Stroke_Scale.pdf |date=2011-09-11 }} sebagai panduan guna melakukan diagnosis dalam waktu kurang dari sekitar 5 hingga 10 menit.
 
=== Simtoma paraklinis ===
Baris 396:
|accessdate = 2011-09-08
|work = Department of Neuroscience, University of California at San Diego; Lapchak PA, Araujo DM, Pakola S, Song D, Wei J, Zivin JA.
}}</ref> [[oksigen]], dipasang [[infus]] untuk memasukkan cairan dan zat makanan, kemudian diberikan [[manitol]] atau [[kortikosteroid]] untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak,<ref>{{id}} {{cite web|last = Misbach|first = H Jusuf|authorlink = |author2 = Harmani Kalim|year = |url = http://medicastore.com/stroke/Penanganan_Stroke.php|title = Penanganan Stroke|format = |work = |publisher = Medicastore|accessdate = 13 November|accessdate = 2010|archiveurl = https://web.archive.org/web/20110101120537/http://medicastore.com/stroke/Penanganan_Stroke.php|archivedate = 2011-01-01|quote = |dead-url = yes}}</ref> akibat infiltrasi [[sel darah putih]]. Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika [[recombinan]] ''tissue plasminogen activator'' (rtPA) atau [[streptokinase]] yang berfungsi menghancurkan [[emboli]] diberikan dalam waktu 3 jam,<ref>{{en}} {{cite web
|url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/7477192
|title = Tissue plasminogen activator for acute ischemic stroke.
Baris 522:
}}</ref> hipertensi, kebiasaan merokok, diabetes, fibrilasi atrial, [[dislipidemia]], stenosis karotid, [[obesitas]], [[sindrom]] [[metabolisme]], konsumsi alkohol berlebihan, konsumsi obat-obatan berlebihan, konsumsi obat [[kontrasepsi]], mendengkur, migrain, peningkatan [[lipoprotein]] dan [[fosfolipase]].
 
Biasanya di Indonesia CT Scan dan MRI baru dilakukan, setelah terjadinya stroke. Jarang angiography menggunakan kedua alat itu untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya stroke dilakukan. Sekarang ini sudah mulai banyak laboratorium klinik, klinik stroke, pembuluh darah dan [[penyakit kardiovaskular]] yang memiliki [[Transcranial Doppler]],<ref>{{cite web |url=http://www.pramita.co.id/index.php/19-artikel/bulletin/39-trans-cranial-doppler-tcd |title=TRANSCRANIAL DOPPLER (TCD) |accessdate=3 April 2015}}</ref> karena alatnya kecil/portabel dan relatif murah dengan biaya pemeriksaan menggunakan alat itu hanya sekitar Rp 500.000 atau seperempat sampai seperdelapan biaya penggunaan CT Scan atau MRI. Transcranial doppler tidak seakurat kedua alat yang mahal tersebut, tetapi salah satu keuntungannya, yaitu tidak mengandung radiasi, sehingga dapat dilakukan secara berulang, misalnya untuk pamantauan selama dan sesudah/pasca stroke dan juga dapat dilakukan pada pasien yang kritis, tidak sadar, di ruang ICU.<ref>{{cite web |url=http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no-02-vol-xxxvii-2011/284-artikel-penelitian/625-penggunaan-trans-cranial-doppler-untuk-deteksi-perubahan-hemodinamik-serebral-pada-pasien-kritis |title=Penggunaan Trans Cranial Doppler untuk Deteksi Perubahan Hemodinamik Serebral pada Pasien Kritis |author=Rizaldi Pinzon |accessdate=3 April 2015 |archive-date=2015-04-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150406040602/http://www.jurnalmedika.com/edisi-tahun-2011/edisi-no-02-vol-xxxvii-2011/284-artikel-penelitian/625-penggunaan-trans-cranial-doppler-untuk-deteksi-perubahan-hemodinamik-serebral-pada-pasien-kritis |dead-url=yes }}</ref> Mengingat biayanya yang relatif murah, maka pemantauan kemungkinan terjadinya stroke juga sudah banyak dilakukan menggunakan Transcranial doppler, terutama di Amerika Serikat.
 
== Penelitian ==