Sudirman Said: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ekoyudhi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 46:
== Karier ==
=== Aktivis Anti Korupsi (Pendiri dan Ketua Badan Pelaksana Masyarakat Transparansi Indonesia) ===
Kiprah Sudirman di bidang pemberantasan korupsi ia wujudkan dengan mendirikan Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI). Bersama beberapa aktivis anti korupsi lainnya seperti Erry Riana (Mantan Pimpinan KPK), Kuntoro Mangkusubroto (Kepala UKP4). Sri Mulyani (Mantan Menteri Keuangan), dan beberapa tokoh lainnya.<ref>''[http://www.transparansi.or.id/profil/organisasi/ Organisasi] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140911124252/http://www.transparansi.or.id/profil/organisasi/ |date=2014-09-11 }}'', transparansi.or.id</ref>
 
Sudirman bersama MTI mendukung percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia dengan mendorong penyelesaian beberapa kasus rasuah. Beberapa kasus yang pernah didorong untuk diselesaikan oleh Sudirman MTI antara lain:
* Mendirikan Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG)
Salah satu usaha yang dilakukan Sudirman untuk mendukung gerakan anti korupsi adalah dengan menciptakan dunia usaha yang sehat. Bersama beberapa pegiat anti rasuah, Sudirman membentuk IICG. Didirikan pada 2 Juni 2000 IICG lahir untuk memasyarakatkan konsep, praktik, dan manfaat Good Corporate Governance (GCG) kepada dunia usaha. IICG merupakan salah satu peran masyarakat sipil untuk mendorong terciptanya dunia usaha Indonesia yang tepercaya, etis, dan bermartabat. Organisasi independen ini juga mendorong dan membantu perusahaan-perusahaan dalam menerapkan konsep Tata Kelola (Corporate Governance). Sudirman mendirikan IICG bersama Erry Riyana, Kuntoro Mangkusubroto, Mar’ie Muhammad, dan beberapa tokoh lainnya.<ref>{{cite news|url=http://iicg.org/v25/tentang-iicg|title=Tentang IICG|publisher=The Indonesian Institute for Corporate Governance|date=|accessdate=9 Mei 2015|author=|archive-date=2014-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20141026044613/http://iicg.org/v25/tentang-iicg|dead-url=yes}}</ref>
* Transparansi Anggota Kabinet
Pada tahun 2001 saat menjabat menjadi Ketua MTI Sudirman mendorong agar menteri yang terpilih dapat melepaskan jabatannya di parpol dan keterlibatannya dalam dunia usaha. Menurut Sudirman jabatan di partai politik dan keterlibatan dalam bisnis sangat mempengaruhi kredibilitas menteri bersangkutan. Pernyataan ini diungkapkan Sudirman dalam perayaan ulang tahun ke 3 MTI yang berdekatan dengan pembentuka Kabinet Gotong Royong.<ref>{{cite news|url=http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2001/08/12/0044.html|title=Desakan bagi Anggota Kabinet, Lepaskan Posisi di Parpol|publisher=Kompas|date=13 Agustus 2001|accessdate=9 Mei 2015|author=|archive-date=2014-10-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20141026113435/http://www.library.ohiou.edu/indopubs/2001/08/12/0044.html|dead-url=yes}}</ref>
* Korupsi Penyelewengan Dana Pemilu oleh Anggota KPU
Sudirman bersama Todung Mulya Lubis (aktivis anti korupsi) dan Imam B Prasodjo (sosiolog) mendorong Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk menyampaikan hasil audit terkait dugaan korupsi oleh KPU pada Pemilu 2004. Sudirman yang merupakan Ketua Badan Pelaksana MTI, bersama Todung dan Imam mendorong agar Ketua BPK dapat menemui Ketua KPK untuk mempercepat penyelesaian kasus korupsi terkait penyelewengan dana Pemilu.<ref>''[http://www.tempo.co/read/news/2005/04/19/05559867/Besok-Ketua-BPK-Bertemu-Ketua-KPK Besok, Ketua BPK Bertemu Ketua KPK], ''tempo.co (diakses 25 Oktober 2014)</ref>