Tari Gubang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 8:
Walaupun sudah menyanyikan lagu berjudul "Aloban Condong", permohonan para nelayan belum juga terkabul. Mereka pun tidak menyerah dan mengganti nyanyian dengan lagu lain. Lagu "Didong" yang mereka nyanyikan membuat permintaan mereka terkabul. Embusan angin datang dan mulai mendorong perahu. Para nelayan akhirnya bisa melanjutkan pelayaran.
Ketika angin datang, para nelayan langsung bersorak-sorai. Mereka meluapkan kegembiraan dengan melompat dan menari di perahu. Selain itu, ada irama musik yang mengiringi tarian para nelayan itu dari suara dayung yang dihentak-hentakkan ke sisi perahu. Legenda ini mencetuskan penciptaan tari Gubang.<ref>{{Cite news|url=https://harianandalas.com/sumatera-utara/tari-Gubang-asahan-terima-sertifikat-wbtb-2017|title=Tari Gubang Asahan Terima Sertifikat WBTB 2017|language=en-gb|access-date=2017-10-15|archive-date=2017-10-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20171016070239/https://harianandalas.com/sumatera-utara/tari-gubang-asahan-terima-sertifikat-wbtb-2017|dead-url=yes}}</ref>
== Perkembangan ==
Baris 23:
Nyanyian "Didong" sering kali menjadi pengiring tari Gubang. Biasanya lagu yang berisi mantra pemanggil angin ini dibawakan pada awal pertunjukan tarian Gubang. Instrumen musik yang mengiringi nyanyian tersebut, yakni dua buah gendang yang ukurannya tidak sama, sebuah gong atau tawak-tawak, dan [[biola]]. Dalam pertunjukan, dapat dipergunakan lebih dari satu alat musik biola asalkan mempunyai nada yang serupa. Musik untuk mengiringi syair "Didong" ini bertempo tidak terlalu cepat.
Keberadaan tari Gubang masih terus dipertahankan. Tarian Gubang juga ditetapkan sebagai salah satu [[Warisan Budaya Takbenda Indonesia]] (WBTB) 2017 dari Sumatra Utara selain [[holat]], toge panyabungan, genderang sisibah, dan babae. Tari Gubang tidak diketahui nama penciptanya atau anonim. Namun, ada dua orang maestro kesenian tari ini yang cukup terkenal, yaitu Nurhabib dan Asrial. Keduanya berasal dari Kabupaten Asahan.<ref>{{Cite news|url=http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/2017/10/10/tari-gubang-warisan-budaya-tak-benda-2017-dari-sumatera-utara/|title=Tari Gubang, Warisan Budaya Tak Benda 2017 dari Sumatra Utara - Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|last=catherine_krige|date=2017-10-10|newspaper=Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya|language=en-US|access-date=2017-10-15|archive-date=2017-10-14|archive-url=https://web.archive.org/web/20171014224312/http://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/2017/10/10/tari-gubang-warisan-budaya-tak-benda-2017-dari-sumatera-utara/|dead-url=yes}}</ref>
== Referensi ==
|