Tetragrammaton: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kesalahan penerjemahan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 97:
Dalam ''[[Nova Vulgata]] Bibliorum Sacrorum Editio, editio typica altera'' edisi kedua, yang diterbitkan tahun 1986, nama ''Iahveh'' tersebut telah digantikan dengan ''Dominus'',<ref>{{la}} "Exodus 3:15: Dixítque íterum Deus ad Móysen: «Hæc dices fíliis Israel: Dominus, Deus patrum vestrórum, Deus Abraham, Deus Isaac et Deus Iacob misit me ad vos; hoc nomen mihi est in ætérnum, et hoc memoriále meum in generatiónem et generatiónem."</ref><ref>{{la}} "Exodus 15:3: Dominus quasi vir pugnator; Dominus nomen eius!"</ref><ref>{{la}} "Exodus 17:15: Aedificavitque Moyses altare et vocavit nomen eius Dominus Nissi (Dominus vexillum meum)"</ref> sejalan dengan tradisi Katolik sejak dahulu yang menghindari penggunaan langsung dari Nama Yang Tak Terucapkan.
 
Pada 29 Juni 2008, [[Takhta Suci]] bereaksi terhadap masih adanya praktik pelafalan nama Allah, dalam [[liturgi]] Katolik, yang direpresentasikan dengan tetragrammaton tersebut. Sebagai contoh dari vokalisasi tersebut adalah "Yahweh" dan "Yehovah". Umat Kristiani awal dikatakannya mengikuti contoh dari [[Septuaginta]] yakni menggantikan nama Allah tersebut dengan "Tuhan" (''Lord''), suatu praktik dengan implikasi [[teologi]]s yang penting bagi mereka atas penggunaan nama "Tuhan" untuk merujuk pada [[Yesus]], sebagaimana tertulis dalam [[Filipi 2]]:9-11 dan naskah Perjanjian Baru lainnya. Oleh karena itu diarahkan bahwa "dalam perayaan liturgi, dalam nyanyian dan doa, nama Allah dalam bentuk ''tetragrammaton'' YHWH tidaklah untuk digunakan atau dilafalkan"; dan terjemahan teks [[Alkitab Katolik|Kitab Suci]] untuk penggunaan liturgis harus mengikuti praktik Septuaginta Yunani dan Vulgata Latin, mengganti nama [[Illahi]] tersebut dengan "Tuhan" (''the Lord''), atau "Allah" (''God'') dalam beberapa konteks tertentu.<ref>{{en}} {{cite web |url=http://www.liturgyoffice.org.uk/Documents/Name_CDW.pdf |title=Letter of the Congregation for Divine Worship and the Discipline of the Sacraments (PDF) |format=PDF |accessdate=2014-05-15 |archive-date=2011-01-12 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110112234138/http://www.liturgyoffice.org.uk/Documents/Name_CDW.pdf |dead-url=yes }}</ref> [[Konferensi Uskup Katolik Amerika Serikat]] (USCCB) menyambut baik instruksi ini, dan menambahkan bahwa hal tersebut "memberikan juga suatu kesempatan untuk menjadi katekese bagi umat beriman sebagai suatu dorongan untuk menunjukkan penghormatan pada Nama Allah dalam kehidupan sehari-hari, dengan menekankan kekuatan bahasa sebagai suatu tindakan devosi dan penyembahan".<ref>{{en}} {{cite web|url=http://www.ewtn.com/library/CURIA/cdwtetragram.pdf |title=United States Conference of Catholic Bishops Committee on Divine Worship (PDF) |format=PDF |accessdate=2014-05-15}}</ref>
 
== Referensi ==