Thomas Aquinas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 246:
 
Sehubungan dengan pernyataan [[Rasul Paulus]] bahwa Kristus, "yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia" (Filipi 2:6–7), Thomas menyajikan suatu penegasan akan [[kenosis]] ilahi yang banyak memberikan informasi mengenai [[Kristologi]] Katolik. Selaras dengan hasil [[Konsili Nicea I]], pandangan St. [[Agustinus dari Hippo]], serta pernyataan-pernyataan Kitab Suci, Thomas mendukung doktrin kebakaan ilahi.<ref>{{en}} "The Profession of Faith of the 318 Fathers," First Council of Nicaea – 325 AD, available at http://www.papalencyclicals.net/Councils/ecum01.htm, §2.</ref><ref>Augustine, Sermo VII, 7.</ref><ref>Sebagai contoh, Maleakhi 3:6 dan Yakobus 1:17</ref> Dengan demikian, setelah menjadi manusia, tidak mungkin ada perubahan dalam pribadi ilahi Kristus. Bagi Thomas, "misteri Inkarnasi tidak diselesaikan melalui Allah yang berubah dengan suatu cara apapun dari keadaan Dia berasal dari kekekalan, tetapi melalui penyatuan diri-Nya dengan keberadaan itu dalam suatu cara yang baru, atau lebih tepatnya melalui penyatuan keberadaan itu dengan diri-Nya sendiri."<ref>ST III.1.1.</ref>
Demikian pula, Thomas menjelaskan bahwa Kristus "mengosongkan diri-Nya sendiri, bukan dengan menanggalkan kodrat ilahi-Nya, tetapi dengan mengambil suatu kodrat manusia."<ref name="dhspriory.org">{{en}} Commentary on Saint Paul's Letter to the Philippians, available at http://dhspriory.org/thomas/english/SSPhilippians.htm {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171020002518/http://dhspriory.org/thomas/english/SSPhilippians.htm |date=2017-10-20 }}, §2-2.</ref> Bagi Thomas, "kodrat ilahi-Nya penuh tanpa ada kekurangan, karena setiap kesempurnaan kebaikan ada di sana. Namun, kodrat manusia dan jiwa-Nya tidak penuh, tetapi mampu mencapai kepenuhan, karena dibuat sebagai sebuah batu tulis yang tidak bertuliskan. Dengan demikian, kodrat manusia-Nya kosong. Karenanya {{interp|Rasul Paulus|orig=ia}} mengatakan, Dia ''mengosongkan diri-Nya sendiri'', sebab Dia mengambil suatu kodrat manusia."<ref name="dhspriory.org"/>
 
Singkatnya, "Kristus memiliki satu ''tubuh sejati'' dari kodrat yang sama dengan kita, satu ''jiwa rasional sejati'', dan, bersama semua itu, ''kodrat Ilahi yang sempurna''." Dengan demikian, terdapat kesatuan (dalam satu ''[[hipostasis (filsafat dan agama)|hipostasis]]''-Nya) maupun komposisi (dalam dua kodrat-Nya, manusia dan Ilahi) dalam diri Kristus.<ref>Thomas Aquinas, pp. 241, 245–49. Emphasis is the author's.</ref>