Bakteri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
RianHS (bicara | kontrib)
Baris 159:
== Habitat dan lingkungan ==
{{Main|Habitat bakteri}}
Bakteri hidup di semua tempat yang mendukung berlangsungnya [[kehidupan]]. [[Ekosistem]] tempat bakteri hidup mencakup [[Ekosistem terestrial|lingkungan terestrial]], [[Ekosistem akuatik|lingkungan akuatik]], di tubuh makhluk hidup lainnya, serta di struktur buatan manusia.{{sfn|Madigan dkk.|2015|p=6–7}} Serupa dengan arkea, bakteri mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup, misalnya karena terlalu panas atau terlalu dingin, terlalu asam atau basa, dan terlalu bergaram. [[Habitat|Habitat-habitat]] yang ekstrem memungkinkan mikroorganisme mengembangkan kemampuan untuk bertahan hidup. Jumlah sel bakteri dan arkea yang ada di Bumi diperkirakan sebesar 2,5 x 10<sup>30</sup>, dengan 66% di antaranya hidup di [[biosfer dalam]] di laut, 26% di biosfer dalam di tanah, 4,8% di [[permukaan tanah]], 2,2% di [[samudra]], dan 1% sisanya di habitat-habitat lain seperti [[air tawar]], [[danau garam]], [[es laut]], dan di tubuh organisme lainnya).{{sfn|Madigan dkk.|2015|p=10}}
 
BeberapaSerupa kelompokdengan mikroorganismearkea, inibakteri mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup.<ref, name="Wassenaar">Wassenaarmisalnya TM.karena 2009.terlalu Extremophiles.panas http://www.bacteriamuseum.org/cms/Evolution/extremophiles.html.atau Diaksesterlalu padadingin, 22terlalu Juniasam 2011atau basa, dan terlalu bergaram.</ref> Kondisi lingkungan[[Habitat|Habitat-habitat]] yang ekstrem ini menuntut adanyamikroorganisme toleransi,mengembangkan mekanismekemampuan metabolismeuntuk bertahan hidup. Sebagai contoh, dan''[[Thermus dayaaquaticus]]'' tahanmerupakan selsalah satu jenis bakteri yang unikhidup di mata air panas dengan kisaran suhu 60-80 <sup>o</sup>C.<ref name="brock40">{{cite book|author=Madigan MT|year=2009|title=Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition|publisher=Pearson Benjammin Cummings|coauthors=Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP}}</ref><ref name="Cavi">Cavicchioli R, Siddiqui KS, Andrews D, Sowers K. 2002. Low-temperature extremophiles and their applications. ''Current Opinion Biotechnol'' 13(3)253-261. doi:10.1016/S0958-1669(02)00317-8.</ref><ref name="Nie">NIehaus F, Bertoldo, Kahler M, Antranikian G. 1999. Extremophiles as a source of novel enzymes for industrial application. ''Appl Microbiol Biotechnol'' 51(6)711-729. DOI: 10.1007/s002530051456</ref> Sebagai contoh, ''[[Thermus aquaticus]]'' merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 <sup>o</sup>C.<ref name="brock40" /> Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga dapat ditemukan pada lingkungan dengan suhu yang sangat dingin.<ref name="Tribelli">Tribelli PM, Lopez NI. 2011. Poly(3-hydroxybutyrate) influences biofilm formation and motility in the novel Antarctic species Pseudomonas extremaustralis under cold conditions. ''Extremophiles''. DOI: 10.1007/s00792-011-0384-1.</ref> ''[[Pseudomonas extremaustralis]]'' ditemukan pada [[Antarktika]] dengan suhu di bawah 0 <sup>o</sup>C.<ref name="Tribelli" /> Di samping pengaruh ekstrem temperatur, bakteri juga dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan (lingkungan steril).<ref name="Cohen-Krausz">Cohen Krausz S, Trachtenberg S. 2002. The Structure of the Archeabacterial Flagellar Filament of the Extreme Halophile Halobacterium salinarum R1M1 and Its Relation to Eubacterial Flagellar Filaments and Type IV Pili. ''J Mol Biol'' 321(3):383-395.</ref> ''[[Halobacterium salinarum]]'' dan ''[[Halococcus sp.]]'' adalah contoh dari bakteri yang dapat hidup pada kondisi [[garam]] ([[NaCl]]) yang sangat tinggi (15-30%).<ref name="Cohen-Krausz" /><ref name="Valera">Valera FR, Berraquero FR, Cormenzana AR. 1979. Isolation of Extreme Halophiles from Seawater. ''Appl Environ Microbiol'' 38(1):164-165.</ref> Tedapat pula beberapa jenis bakteri yang mampu hidup pada kadar [[gula]] tinggi (kelompok [[osmofil]]), kadar [[air]] rendah (kelompok [[xerofil]]), derajat keasaman [[pH]] sangat tinggi, dan rendah.<ref name="brock40" />
Bakteri dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama di dalam [[saluran pencernaan]] yang jumlah selnya 10 kali lipat lebih banyak dari jumlah total sel tubuh manusia.<ref name="Wenner">Wenner M. 2007. Humans Carry More Bacterial Cells than Human Ones. http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=strange-but-true-humans-carry-more-bacterial-cells-than-human-ones. Diakses pada 22 Juni 2011.</ref> Oleh karena itu, kolonisasi bakteri sangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia.<ref name="Science">Science Daily. 2008. Humans Have Ten Times More Bacteria Than Human Cells: How Do Microbial Communities Affect Human Health?. http://www.sciencedaily.com/releases/2008/06/080603085914.htm. Diakses pada 22 Juni 2011.</ref>
 
[[Berkas:Thermus aquaticus.JPG|jmpl|ka|200px|''Thermus aquaticus'', bakteri termofilik yang banyak diaplikasikan dalam [[bioteknologi]].]]Beberapa komunitas bakteri dapat bertahan hidup di dalam awan dengan ketingian hingga 10 kilometer. Sebuah tim peneliti menggunakan pesawat tua DC-8 yang dimodifikasi sebagai laboratorium terbang berhasil menggambil sampel sejumlah bakteri di awan dalam kondisi badai. Bakteri yang hidup dalam nukleasi es terbawa badai dan bertahan dalam ionisasi awan.<ref name="jurnal.kesimpulan.com">{{cite web|title=Bakteri Hidup Tinggi di Awan Badai|url=http://jurnal.kesimpulan.com/2013/01/bakteri-hidup-tinggi-di-awan-badai.html|accessdate=29 Januari 2013|Jurnal KeSimpulan}}</ref>
[[Berkas:Thermus aquaticus.JPG|jmpl|ka|200px|''Thermus aquaticus'', bakteri termofilik yang banyak diaplikasikan dalam [[bioteknologi]].]]
Terdapat beragam jenis bakteri yang mampu menghabitasi daerah saluran pencernaan manusia, terutama pada [[usus besar]], diantaranya adalah [[bakteri asam laktat]] dan kelompok [[enterobacter]] .<ref name="Todar">{{cite web|last=Todar|first=Kenneth Gregory|title=Todar's Online Textbook of Bacteriology|url=http://textbookofbacteriology.net/}}</ref> Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah ''[[Lactobacillus acidophilus]]''.<ref name="Todar" /><ref name="Heilig">Heilig HGHJ. Zoetendal EG, Vaughan EE, Marteau P, Akkermans ADL, de Vos WM. 2001. Molecular Diversity of Lactobacillus spp. and Other Lactic Acid Bacteria in the Human Intestine as Determined by Specific Amplification of 16S Ribosomal DNA. ''Appl Environ Microbiol'' 68(1):114-123. DOI: 10.1128/AEM.68.1.114-123.2002</ref> Di samping itu, terdapat pula kelompok bakteri lain, yaitu [[probiotik]], yang bersifat menguntungkan karena dapat menunjang [[kesehatan]] dan bahkan mampu mencegah terbentuknya [[kanker]] usus besar.<ref name="rafter">Rafter JJ. 1995. The role of lactic acid bacteria in colon cancer prevention. ''Scandinavian Journal of Gastroenterology'' 30(6):497-502.</ref> Selain di dalam saluran pencernaan, bakteri juga dapat ditemukan di permukaan [[kulit]], [[mata]], [[mulut]], dan [[kaki]] manusia.<ref name="Science" /> Di dalam mulut dan kaki manusia terdapat kelompok bakteri yang dikenal dengan nama [[metilotrof]], yaitu kelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa [[karbon]] tunggal untuk menyokong pertumbuhannya.<ref>Hanson RS, Hanson TE. 1996. Methanotrophic bacteria. Microbiol Rev 60:439-471.</ref><ref>Lengeler JW, DrewsGerhart, Schlegel HG. 1999. Biology of the Prokaryotes. Stuttgart: Blackwell Science.</ref><ref>Trotsenko YA, Doronina NV, Govorukhina NI. 1985. Metabolism of non-motile obligately methylotrophic bacteria. FEMS Microbiol Letters 33:293-297.</ref> Di dalam rongga mulut, bakteri ini menggunakan senyawa [[dimetil sulfida]] yang berperan dalam menyebabkan bau pada mulut manusia.<ref name="hab1" /><ref name="liu">Liu Q, Kirchhoff JR, Faehnle CR, Viola RE, Hudson RA. 2005. A rapid method for the purification of methanol dehydrogenase from Methylobacterium extorquens. ''Prot Exp Pur'' 46:316-320.</ref>
 
Bakteri dapat ditemukan di dalam tubuh manusia, terutama di dalam [[saluran pencernaan]] yang jumlah selnya 10 kali lipat lebih banyak dari jumlah total sel tubuh manusia.<ref name="Wenner">Wenner M. 2007. Humans Carry More Bacterial Cells than Human Ones. http://www.scientificamerican.com/article.cfm?id=strange-but-true-humans-carry-more-bacterial-cells-than-human-ones. Diakses pada 22 Juni 2011.</ref> Oleh karena itu, kolonisasi bakteri sangatlah mempengaruhi kondisi tubuh manusia.<ref name="Science">Science Daily. 2008. Humans Have Ten Times More Bacteria Than Human Cells: How Do Microbial Communities Affect Human Health?. http://www.sciencedaily.com/releases/2008/06/080603085914.htm. Diakses pada 22 Juni 2011.</ref>
Beberapa kelompok mikroorganisme ini mampu hidup di lingkungan yang tidak memungkinkan organisme lain untuk hidup.<ref name="Wassenaar">Wassenaar TM. 2009. Extremophiles. http://www.bacteriamuseum.org/cms/Evolution/extremophiles.html. Diakses pada 22 Juni 2011.</ref> Kondisi lingkungan yang ekstrem ini menuntut adanya toleransi, mekanisme metabolisme, dan daya tahan sel yang unik.<ref name="brock40">{{cite book|author=Madigan MT|year=2009|title=Brock Biology of Microorganisms Twelfth Edition|publisher=Pearson Benjammin Cummings|coauthors=Martinko JM, Dunlap PV, Clark DP}}</ref><ref name="Cavi">Cavicchioli R, Siddiqui KS, Andrews D, Sowers K. 2002. Low-temperature extremophiles and their applications. ''Current Opinion Biotechnol'' 13(3)253-261. doi:10.1016/S0958-1669(02)00317-8.</ref><ref name="Nie">NIehaus F, Bertoldo, Kahler M, Antranikian G. 1999. Extremophiles as a source of novel enzymes for industrial application. ''Appl Microbiol Biotechnol'' 51(6)711-729. DOI: 10.1007/s002530051456</ref> Sebagai contoh, ''[[Thermus aquaticus]]'' merupakan salah satu jenis bakteri yang hidup pada sumber air panas dengan kisaran suhu 60-80 <sup>o</sup>C.<ref name="brock40" /> Tidak hanya di lingkungan bersuhu tinggi, bakteri juga dapat ditemukan pada lingkungan dengan suhu yang sangat dingin.<ref name="Tribelli">Tribelli PM, Lopez NI. 2011. Poly(3-hydroxybutyrate) influences biofilm formation and motility in the novel Antarctic species Pseudomonas extremaustralis under cold conditions. ''Extremophiles''. DOI: 10.1007/s00792-011-0384-1.</ref> ''[[Pseudomonas extremaustralis]]'' ditemukan pada [[Antarktika]] dengan suhu di bawah 0 <sup>o</sup>C.<ref name="Tribelli" /> Di samping pengaruh ekstrem temperatur, bakteri juga dapat hidup pada berbagai lingkungan lain yang hampir tidak memungkinkan adanya kehidupan (lingkungan steril).<ref name="Cohen-Krausz">Cohen Krausz S, Trachtenberg S. 2002. The Structure of the Archeabacterial Flagellar Filament of the Extreme Halophile Halobacterium salinarum R1M1 and Its Relation to Eubacterial Flagellar Filaments and Type IV Pili. ''J Mol Biol'' 321(3):383-395.</ref> ''[[Halobacterium salinarum]]'' dan ''[[Halococcus sp.]]'' adalah contoh dari bakteri yang dapat hidup pada kondisi [[garam]] ([[NaCl]]) yang sangat tinggi (15-30%).<ref name="Cohen-Krausz" /><ref name="Valera">Valera FR, Berraquero FR, Cormenzana AR. 1979. Isolation of Extreme Halophiles from Seawater. ''Appl Environ Microbiol'' 38(1):164-165.</ref> Tedapat pula beberapa jenis bakteri yang mampu hidup pada kadar [[gula]] tinggi (kelompok [[osmofil]]), kadar [[air]] rendah (kelompok [[xerofil]]), derajat keasaman [[pH]] sangat tinggi, dan rendah.<ref name="brock40" />
 
Terdapat beragam jenis bakteri yang mampu menghabitasi daerah saluran pencernaan manusia, terutama pada [[usus besar]], diantaranya adalah [[bakteri asam laktat]] dan kelompok [[enterobacter]] .<ref name="Todar">{{cite web|last=Todar|first=Kenneth Gregory|title=Todar's Online Textbook of Bacteriology|url=http://textbookofbacteriology.net/}}</ref> Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah ''[[Lactobacillus acidophilus]]''.<ref name="Todar" /><ref name="Heilig">Heilig HGHJ. Zoetendal EG, Vaughan EE, Marteau P, Akkermans ADL, de Vos WM. 2001. Molecular Diversity of Lactobacillus spp. and Other Lactic Acid Bacteria in the Human Intestine as Determined by Specific Amplification of 16S Ribosomal DNA. ''Appl Environ Microbiol'' 68(1):114-123. DOI: 10.1128/AEM.68.1.114-123.2002</ref> Di samping itu, terdapat pula kelompok bakteri lain, yaitu [[probiotik]], yang bersifat menguntungkan karena dapat menunjang [[kesehatan]] dan bahkan mampu mencegah terbentuknya [[kanker]] usus besar.<ref name="rafter">Rafter JJ. 1995. The role of lactic acid bacteria in colon cancer prevention. ''Scandinavian Journal of Gastroenterology'' 30(6):497-502.</ref> Selain di dalam saluran pencernaan, bakteri juga dapat ditemukan di permukaan [[kulit]], [[mata]], [[mulut]], dan [[kaki]] manusia.<ref name="Science" /> Di dalam mulut dan kaki manusia terdapat kelompok bakteri yang dikenal dengan nama [[metilotrof]], yaitu kelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa [[karbon]] tunggal untuk menyokong pertumbuhannya.<ref>Hanson RS, Hanson TE. 1996. Methanotrophic bacteria. Microbiol Rev 60:439-471.</ref><ref>Lengeler JW, DrewsGerhart, Schlegel HG. 1999. Biology of the Prokaryotes. Stuttgart: Blackwell Science.</ref><ref>Trotsenko YA, Doronina NV, Govorukhina NI. 1985. Metabolism of non-motile obligately methylotrophic bacteria. FEMS Microbiol Letters 33:293-297.</ref> Di dalam rongga mulut, bakteri ini menggunakan senyawa [[dimetil sulfida]] yang berperan dalam menyebabkan bau pada mulut manusia.<ref name="hab1" /><ref name="liu">Liu Q, Kirchhoff JR, Faehnle CR, Viola RE, Hudson RA. 2005. A rapid method for the purification of methanol dehydrogenase from Methylobacterium extorquens. ''Prot Exp Pur'' 46:316-320.</ref>Pengaruh lingkungan
Beberapa komunitas bakteri dapat bertahan hidup di dalam awan dengan ketingian hingga 10 kilometer. Sebuah tim peneliti menggunakan pesawat tua DC-8 yang dimodifikasi sebagai laboratorium terbang berhasil menggambil sampel sejumlah bakteri di awan dalam kondisi badai. Bakteri yang hidup dalam nukleasi es terbawa badai dan bertahan dalam ionisasi awan.<ref name="jurnal.kesimpulan.com">{{cite web|title=Bakteri Hidup Tinggi di Awan Badai|url=http://jurnal.kesimpulan.com/2013/01/bakteri-hidup-tinggi-di-awan-badai.html|accessdate=29 Januari 2013|Jurnal KeSimpulan}}</ref>
 
=== Pengaruh lingkungan ===
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan [[reproduksi]] bakteri.<ref name="Nikiyan">Nikiyan H, Vasilchencko A, Deryabin D. 2010. Humidity-Dependent Bacterial Cells Functional Morphometry Investigations Using Atomic Force Microscope. ''Int J Microbiol''. Vol 2010. doi:10.1155/2010/704170.</ref> Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah [[suhu]], [[kelembapan]], dan [[cahaya]].<ref name="Nikiyan" /> Secara umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan sel bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, seperti [[mikroskop]] optikal, mikroskop [[elektron]], dan ''[[atomic force microscope]]'' (AFM).<ref name="Nikiyan" />