Lampung: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh Jaya CFJ 99 dan 182.3.105.106) dan mengembalikan revisi 18444186 oleh Dedy Tisna Amijaya Tag: Pengembalian manual |
Jaya CFJ 99 (bicara | kontrib) Penambahan konten rujukan Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 57:
| lagu = ''[[Sang Bumi Ruwa Jurai]]'', ''[[Pang Lipang Dang]]'', ''[[Tepui Tepui]]'', dll
| senjata = [[Badik]], [[Payan]], dan [[Keris]]
| rumah = Istana Gedung Dalom[[Nuwo Sesat]]
| flora = [[Bunga Pukul Empat]]
| fauna = [[Gajah Sumatra]]
Baris 66:
Provinsi Lampung memiliki pelabuhan utama bernama [[Pelabuhan Panjang]] dan [[Pelabuhan Bakauheni]], bandar udara utama yakni [[Bandar Udara Internasional Radin Inten II|Radin Inten II]] terletak 28 km dari ibu kota provinsi, serta [[Stasiun Tanjungkarang]] di pusat ibukota. Tahun [[2020]], penduduk provinsi Lampung berjumlah 9.007.848 jiwa, dengan kepadatan 268 jiwa/km<sup>2</sup>.<ref name="LAMPUNG"/>
Pada jaman Sekala Brak <ref>http://repository.lppm.unila.ac.id/23963/1/Yusdiyanto%20Lembaga%20adat%20skala%20brak.pdf</ref>, pada tahun sekitar 1401 Masehi hingga 1501 Masehi ada serangan dari kerajaan [[Kesultanan Palembang|Palembang]] tampa pemberitahuan tampa ada layaknya suatu pertikaian lebih dahulu tiba-tiba menyerang ke [[Gunung Pesagi| Atas]] didalam rentang waktu perlawanan ahirnya pasukan Palembang itu bisa dipukul mundur dan kembali.
Suku-suku Lampung, baik yang berada di daerah [[Lampung|Lampung]], [[Sumatra Selatan|Palembang]] dan Pantai [[Banten|Banten]] Perpindahan Warga Negeri, ini bukannya sekaligus melainkan bertahap dari waktu ke waktu yang dipengaruhi oleh beberapa peristiwa penting didalam sejarah seperti:
# Adanya bencana alam berupa gempa bumi yang memaksa sebagian Warga suku Lampung untuk berpindah dan mencari penghidupan yang baru.
# Adanya hubungan kerjasama antara Lampung dengan [[Kesultanan Banten|Kesultanan Banten]], sehingga banyak keturunan suku Lampung yang berada di Banten.
# Keinginan Masyarakat suku Lampung untuk “Nyusuk Pekon” yang artinya mendirikan daerah baru ataupun Negeri baru untuk membesarkan adat bukan memisahkan diri.
#Ketika Suku bangsa yang mendiami Kepaksian Sekala Brak Kuno beribu negeri di [[Belalau, Lampung Barat|Bakhnasi Tanjung Menang]] melarikan diri dan Kerajaan Sekala Brak Kuno jatuh ketangan Kepaksian Sekala Brak, hingga mereka menyebar kedaerah.
Pada abad Ke-16 M Berlangsung Sejak Tahun 1501 Masehi Sultan Banten mengajak kerjasama ekonomi dengan Umpu Nyerupa, bentuk kerjasama itu dikeluarkanlah surat Piagam Perjanjian oleh Sultan Abdul Mahasin Muhammad Zainal Abidin. Dari Wilayah Kepaksian Pernong Sekala Brak dan Umpu Nyerupa di Pesisir inilah kemudian berdiri marga-marga, khususnya lagi saat Abad Ke-19 M tahun 1824 M terjadilah pertukaran antara Inggris dan Belanda yaitu [[Singapura| Singapura]] dan [[Bengkulu| Keresidenan Bengkulen]], Belanda mendapatkan Bengkulu dan Inggris meninggalkan Bengkulu untuk mendapatkan Singapura, suatu hal yang pasti bahwa Inggris itu tidak pernah menjajah Kepaksian Sekala Brak. Ada beberapa perjanjian baik di Kepaksian nyerupa, Kepaksian Pernong, Kepaksian Bejalan di Way dan Kepaksian Belunguh, perjanjian Kompeni Inggris untuk tidak saling menyerang, kemudian perjanjian apa bila musuh menyerang dari laut maka Kompeni Inggris lah yang menghadapi, apabila musuh datang dari darat maka Kepaksian Sekala Brak lah yang menghadapi. Lambang dari ke Empat Kepaksian ini adalah Cambai Mak Bejunjungan dengan cicca tidak bersekutu berpisah tidak bercerai. Kejadian ini cukup membuktikan Adanya hubungan yang erat antara Lampung dengan Kesultanan Banten, sehingga banyak keturunan sekala brak yang berada di Cikoneng Banten hingga saat ini<ref>https://skalabraknews.com/2018/03/27/selayang-pandang-sejarah-kerajaan-skalabrak-lampung-3547/</ref><ref>.
== Sejarah ==
|