As'ad Samsul Arifin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Munajad.MH (bicara | kontrib)
Meralat Penyebutan Daerah yaitu : Desa menjadi Dusun Dikarenakan Sukorejo Bukanlah Termasuk Desa , Adapun Desanya Adalah Sumberejo..
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Munajad.MH (bicara | kontrib)
→‎Kehidupan awal: Yang benar "Sunan Sunan Ampel" atau "Sunan Ampel" Kalau "Sunan sunan Ampel" maka lebih baik Diberikan Tanda Hubung ( - ) Menjadi : " Sunan-Sunan Ampel"
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 136:
== Riwayat Hidup ==
=== Kehidupan awal ===
Kiai As'ad adalah anak pertama dari pasangan Raden Ibrahim dan Siti Maimunah, keduanya berasal dari [[Kabupaten Pamekasan|Pamekasan]], [[Madura]].<ref name="Ensiklopedi"/> Ia mempunyai adik bernama Abdurrahman.<ref name="kharisma"/> Ia dilahirkan di perkampungan Syi'ib Ali, dekat [[Masjidil Haram]], Mekah, ketika kedua orang tuanya menunaikan [[haji|ibadah haji]] dan bermukim di sana untuk memperdalam ilmu-ilmu keislaman.<ref name="Ensiklopedi"/> Kiai As'ad masih memiliki darah [[bangsawan]] dari kedua orang tuanya.<ref name="kharisma"/> Ayahnya, Raden Ibrahim (yang kemudian lebih dikenal dengan nama K.H. Syamsul Arifin) adalah keturunan [[Sunan kudus l]] dari jalur sang ayah.<ref name="kharisma"/> Sedangkan dari pihak ibu masih memiliki garis keturunan dari [[Sunan -sunan Ampel]].<ref name="kharisma"/><ref name="karomah">{{cite book|author=Samsul Munir Amin|title=Karomah Para Kiai|publisher=PT LKiS Pelangi Aksara|year=2008|id=ISBN 978-979-8452-49-9}} Halaman 210-212.</ref>
 
Pada usia enam tahun, Kiai As'ad dibawa orang tuanya pulang ke Pamekasan dan tinggal di Pondok Pesantren Kembang Kuning, Pamekasan, Madura.<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="kharisma"/><ref name="karomah"/> Sedangkan adiknya, Abdurrahman, yang masih berusia empat tahun dititipkan kepada Nyai Salhah, saudara sepupu ibunya yang masih bermukim di Mekah.<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="kharisma"/> Setelah lima tahun tinggal di Pamekasan, Kiai As'ad diajak ayahnya untuk pindah ke Asembagus, Situbondo, yang pada saat itu masih berupa hutan belantara yang terkenal angker dan dihuni oleh banyak binatang buas dan [[Makhluk gaib|makhluk halus]]..<ref name="Ensiklopedi"/><ref name="sukorejo"/> Kiai As'ad diajak ayahnya pindah ke pulau Jawa untuk menyebarkan agama Islam di sana.<ref name="Ensiklopedi"/>