Moda Raya Terpadu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Baris 71:
 
[[Berkas:CTA loop junction.jpg|jmpl|[[Chicago Transit Authority]] [[menara kontrol]] 18 memandu [[Chicago 'L']] arah utara ke selatan Jalur [[Jalur Ungu (Chicago Transit Authority)|Ungu]] dan Jalur [[Jalur Coklat (Chicago Transit Authority)|Coklat]] dengan persilangan arah barat ke timur Jalur [[Jalur Merah Muda (Chicago Transit Authority)|Merah Muda]] dan Jalur [[Jalur Hijau (Chicago Transit Authority)|Hijau]] dengan jalur lingkar [[Jalur Oranye (Chicago Transit Authority)|Oyange]] di atas persimpangan jalan.]]
Sistem penggerak manusia merupakan sistem angkutan cepat yang melayani wilayah yang relatif kecil seperti wilayah [[bandar udara]], distrik dalam kota, atau [[taman tema]], dengan menjadi sistem independen maupun pengumpan bagi sistem transportasi lain. Mereka umumnya dioperasikan tanpa masinis dan umumnya di atas tanah. [[Monorel]] dibangun untuk digunakan sebagai angkutan cepat konvensional maupun sebagai penggerak manusia. Teknologi monorel terbukti sulit untuk dikomersialkan dan penggunannya sangat terbatas. Berlin [[M-Bahn]] merupakan satu-satunya sistem angkutan cepat [[maglev (transportasi)|maglev]] yang beroperasi, tetapi akan ditutup.<ref>{{cite journal |url=http://thetransitcoalition.us/LargePDFfiles/maglev-EvalandComparisonHSR.pdf |format=PDF |title=An Evaluation of Maglev Technology and Its Comparison With High Speed Rail |author=Vuchic, Vukan and Casello, Jeffrey |year=2002 |journal=Transportation Quarterly |volume=56 |issue=2 |pages=33–49 |access-date=2011-03-31 |archive-date=2011-07-19 |archive-url=https://web.archive.org/web/20110719125110/http://thetransitcoalition.us/LargePDFfiles/maglev-EvalandComparisonHSR.pdf |dead-url=yes }}</ref>
 
Sistem metro ringan sigunakan saat kecepatan dari angkutan cepat dibutuhkan, tetapi untuk jumlah penumpang yang lebih kecil. Umumnya digunakan kereta yang lebih kecil, dengan konfigurasi dua hingga empat gerbong, dengan freekuensi yang lebih rendah dan jarak antar stasiun yang lebih jarang. Metro ringan sering dibangun sebagai pengumpan untuk sistem angkutan cepat.<ref>White, 2002: 64–65</ref> Beberapa sistem dibangun dari awal, yang lain merupakan pengembangan dari kereta komuter maupun jalur trem dalam kota, dan sering dilengkapi dengan bagian di bawah tanah maupun di atas tanah di wilayah padat.<ref name=ovenden93 />