Perubahan iklim dan gender: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 10:
 
== Dampak gender perubahan iklim ==
Perubahan iklim memengaruhi hampir semuaberbagai aspek penting dalam kehidupan, antara lain ketersediaan air, energi, transportasi, margasatwa, pertanian, ekosistem, dan kesehatan manusia.<ref>{{Cite web|title=Climate change impacts {{!}} National Oceanic and Atmospheric Administration|url=https://www.noaa.gov/education/resource-collections/climate/climate-change-impacts|website=www.noaa.gov|access-date=2021-06-02}}</ref> Dampak gender perubahan iklim pada bidang-bidang tersebut mungkin saja berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada bidang kesehatan, misalnya, laki-laki di [[negara maju]] dilaporkan lebih rentan mengalami gangguan [[kesehatan jiwa]] yang bisa mengarah pada [[bunuh diri]] dan [[isolasi sosial]] dibandingkan dengan perempuan.<ref>{{Cite web|last=WHO|date=2014|title=Gender, climate change and health|url=https://www.who.int/globalchange/publications/reports/gender_climate_change/en/ (acce|website=WHO|access-date=2021-06-02}}</ref> Berdasarkan penelitian [[The Lancet]] pada 2019, perempuan mengalami kerentanan tertinggi dalam perubahan iklim di antara gender yang lain.<ref>{{Cite journal|last=Watts|first=Nick|last2=Amann|first2=Markus|last3=Arnell|first3=Nigel|last4=Ayeb-Karlsson|first4=Sonja|last5=Belesova|first5=Kristine|last6=Boykoff|first6=Maxwell|last7=Byass|first7=Peter|last8=Cai|first8=Wenjia|last9=Campbell-Lendrum|first9=Diarmid|date=2019-11-16|title=The 2019 report of The Lancet Countdown on health and climate change: ensuring that the health of a child born today is not defined by a changing climate|url=https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(19)32596-6/abstract|journal=The Lancet|language=English|volume=394|issue=10211|pages=1836–1878|doi=10.1016/S0140-6736(19)32596-6|issn=0140-6736|pmid=31733928}}</ref>
 
=== Bidang kesehatan ===
Perubahan iklim memengaruhi kondisi kesehatan semua gender dan dapat memperlebar kesenjangan gender dalam bidang kesehatan yang telah lama ada.<ref name=":3" /> Perubahan iklim meningkatkan risiko kejadian yang dapat mendorong munculnya gangguan kesehatan, antara lain berupa peningkatan paparan panas, kualitas udara yang buruk, peristiwa cuaca ekstrem, perubahan transmisi [[penyakit tular vektor]], penurunan kualitas air, dan penurunan ketahanan pangan.<ref name=":3" /> Semua masalah tersebut mempengaruhi laki-laki dan perempuan secara berbeda bergantung pada wilayah geografis dan faktor sosial ekonomi.<ref name=":3" /> Asia tenggara diperkirakan menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak perubahan iklim di antara bagian dunia yang lain.<ref>{{Cite web|last=Choudhury|first=Saheli Roy|date=2020-08-17|title=Southeast Asia faces more severe effects of climate change than the rest of the world, McKinsey says|url=https://www.cnbc.com/2020/08/17/southeast-asia-faces-more-severe-impacts-of-climate-change-mckinsey-says.html|website=CNBC|language=en|access-date=2021-06-02}}</ref> Peningkatan suhu secara ekstem diprediksi membuat bekerja di luar ruangan tidak lagi aman di negara-negara Asia Tenggara pada 2050.<ref>{{Cite web|last=Tempomedia|title=2050, Paparan Panas Ekstrem Naik Empat Kali - koran.tempo.co|url=https://koran.tempo.co/amp/ilmu-dan-teknologi/373410/2050-paparan-panas-ekstrem-naik-empat-kali|website=koran.tempo.co|language=en|access-date=2021-06-02}}</ref> Perempuan adalah kelompok yang rentan terhadap panas dan panas yang ekstrem dapat memengaruhi kondisi ibu hamil dan janinnya.<ref name=":3" />
 
Perempuan adalah kelompok yang rentan terhadap paparan panas berlebih.<ref name=":3" /> Perempuan sebagai gender dengan kebutuhan spesifik, misalnya kebutuhan akan nutrisi yang cukup saat hamil, bisa terdampak kesehatannya akibat kurangnya ketersediaan pangan.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Sorensen|first=Cecilia|last2=Murray|first2=Virginia|last3=Lemery|first3=Jay|last4=Balbus|first4=John|date=2018-07-10|title=Climate change and women's health: Impacts and policy directions|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6038986/|journal=PLoS Medicine|volume=15|issue=7|doi=10.1371/journal.pmed.1002603|issn=1549-1277|pmc=6038986|pmid=29990343}}</ref> Panas yang ekstrem juga dapat memengaruhi kondisi ibu hamil dan janinnya.<ref name=":3" /> Dampak lingkungan dari perubahan iklim, antara lainberupa tingkat hujan ekstrem, banjir, dan kekeringan yang akhirnya mengakibatkan gagal panen berkontribusi pada kenaikan jumlah angka bunuh diri di kalangan petani di [[India]].<ref>{{Cite web|date=2020-09-11|title=Extreme rains lead to more rural farmer suicides than droughts: Study|url=https://www.hindustantimes.com/india-news/extreme-rains-lead-to-more-rural-farmer-suicides-than-droughts-study/story-Pk9BZ6A5QZGtuny9q5qJMO.html|website=Hindustan Times|language=en|access-date=2021-06-02}}</ref> Angka petani pria India yang bunuh diri lebih tinggi daripada petani perempuan.<ref>{{Cite web|last=Saini|first=Yashobanta Parida/Swati|title=Weather woes add to farmer-suicide cases|url=https://www.thehindubusinessline.com/opinion/weather-woes-add-to-farmer-suicide-cases/article30802206.ece|website=@businessline|language=en|access-date=2021-06-02}}</ref> Bencana alam juga memicu [[Kegelisahan|kecemasan]] dan [[Depresi (psikologi)|depresi]] pada perempuan pasca kejadian.<ref>{{Cite journal|last=Norris|first=Fran H.|last2=Friedman|first2=Matthew J.|last3=Watson|first3=Patricia J.|last4=Byrne|first4=Christopher M.|last5=Diaz|first5=Eolia|last6=Kaniasty|first6=Krzysztof|date=2002|title=60,000 disaster victims speak: Part I. An empirical review of the empirical literature, 1981-2001|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12405079/|journal=Psychiatry|volume=65|issue=3|pages=207–239|doi=10.1521/psyc.65.3.207.20173|issn=0033-2747|pmid=12405079}}</ref> Selain itu, perempuan yang melahirkan saat bencana juga berisiko mengalami komplikasi [[kehamilan]], seperti [[pre-eklampsia]], pendarahan, dan kelahiran bayi dengan bobot kurang.<ref>{{Cite journal|last=Tong|first=Van T.|last2=Zotti|first2=Marianne E.|last3=Hsia|first3=Jason|date=2011-04|title=Impact of the Red River Catastrophic Flood on Women Giving Birth in North Dakota, 1994–2000|url=http://link.springer.com/10.1007/s10995-010-0576-9|journal=Maternal and Child Health Journal|language=en|volume=15|issue=3|pages=281–288|doi=10.1007/s10995-010-0576-9|issn=1092-7875}}</ref>
 
=== Bidang pertanian ===
Perubahan iklim memiliki dampak yang signifikan terhadap [[pertanian]] dan [[ketahanan pangan]]. Perempuan pedesaanperdesaan dalam hal ini merupakan salah satu kelompok yang paling terdampak. Mereka umumnya bekerja membantu di ladang milik keluarga sebagai tenaga tidak berbayar, melakukan pekerjaan mulai dari perubahanmenanam iklimhingga dalammemanen.<ref bidangname=":4">{{Cite pertanianweb|last=FAO|date=2012|title=Gender and climate change research in agriculture and food security for rural development: training guide|url=http://www.fao.org/3/md280e/md280e.pdf|website=FAO|access-date=2021-06-02}}</ref> DiPerempuan negaradewasa berpendapatandan rendah,anak perempuan biasanyajuga bertanggung jawab untukdalam pemeliharaan [[ternak]] dan mengumpulkan air permukaan untuk keperluan rumah tangga.<ref name=":4" /> Iklim yang berubah dan kekeringan mengharuskan mereka berjalanmencari jauhsumber untukair mengambildi airtempat yang jauh dan ini menambah beban mereka yang telah berat.<ref>{{Cite web|title=C6 - 1 Gender-differentiated impacts of climate change {{!}} Climate Smart Agriculture Sourcebook {{!}} Food and Agriculture Organization of the United Nations|url=http://www.fao.org/climate-smart-agriculture-sourcebook/enabling-frameworks/module-c6-gender/chapter-c6-1/en/|website=www.fao.org|access-date=2021-06-02}}</ref>
 
Di dalam masyarakat agraris tradisional, peran laki-laki lebih dominan karena berkaitan dengan kepemilikan lahan dan ternak, serta menyiapkan lahan pertanian dan mengurusi transportasi hasil panen. Relasi kuasa yang tidak seimbang ini membuat perempuan tidak bisa banyak berperan dalam pengambilan keputusan, misalnya mengenai pilihan tanaman dan penentuan waktu panen. Mereka juga kesulitan mengakses sumber daya untuk bertani yang antara lain berupa lahan, ternak, peralatan pertanian, pupuk, tenaga buruh tani, dan akses ke pelatihan. Akibatnya, perempuan nampak kurang memiliki peran dalam produksi pangan secara keseluruhan. Kebijakan dan adaptasi perubahan iklim di bidang pertanian dan pangan yang responsif gender diperlukan untuk mengatasi masalah ini.<ref name=":4" />
 
=== Bidang transportasi ===
Transportasi menyumbang emisi karbondioksida sebesar 24,5% di seluruh dunia.<ref>{{Cite web|title=gender cc - women for climate justice|url=https://www.gendercc.net/gender-climate/transport.html|website=www.gendercc.net|access-date=2021-06-02}}</ref> Berdasarkan hasil penelitian, perempuan lebih mau mengubah pilihan transportasi mereka jika ada informasi mengenai dampak perjalanan mereka pada peningkatan emisi karbondioksida daripada laki-laki.<ref>{{Cite journal|last=Waygood|first=E. O. D.|last2=Avineri|first2=E.|date=2016-10-01|title=Communicating transportation carbon dioxide emissions information: Does gender impact behavioral response?|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1361920915301334|journal=Transportation Research Part D: Transport and Environment|language=en|volume=48|pages=187–202|doi=10.1016/j.trd.2016.08.026|issn=1361-9209}}</ref> Laki-laki dan perempuan memiliki pola perjalanan yang berbeda sehingga menghasilkan emisi karbondioksida yang juga berbeda.
 
== Daftar rujukan ==