Kesultanan Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Db84x (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 18414757 oleh AnsyahF (bicara) memasukkan referensi Dewan Adat Nusantara dari situs berita nasional dan memperbaiki sejarah awal mula Raden Suminto mengurus Makam Astana Gedhong Kenep dari situs berita lokal.
Tag: Dikembalikan
AnsyahF (bicara | kontrib)
k Keakuratan masih dipertanyakan dan diskusi masih berjalan
Tag: Dikembalikan VisualEditor
Baris 74:
 
== Penghidupan kembali ==
{{Tak akurat-bagian}}Berawal dari tugas keluarga besar Raden Suminto Joyo Kusumo sejak tahun 1986 untuk mengurus [[Makam Astana Gedhong Kenep]], Raden Sumito mendirikan Yayasan Keraton Glagahwangi Dhimak pada tahun 1999.<ref>{{cite web|url=http://koranborgol.com/article/155836/raden-suminto-di-komplek-kami-tidak-ada-ajaran-aliran-sesat.html |title=Raden Suminto :Di Komplek Kami Tidak Ada Ajaran Aliran Sesat}}</ref> Seiring dengan perkembangan waktu untuk memperlancar kegiatan perawatan Makam Astana Gedhong Kenep yang sejak tahun 2006 dimasukan sebagai cagar budaya, maka didirikan Paguyuban Ahli Waris Sinuhun Agung Cokro Joyokusumo alias Pangeran Dhimak pada 22 maret 2007.
 
Berawal dari tugas keluarga besar Raden Suminto Joyo Kusumo sejak tahun 1986 untuk mengurus [[Makam Astana Gedhong Kenep]], Raden Sumito mendirikan Yayasan Keraton Glagahwangi Dhimak pada tahun 1999.<ref>{{cite web|url=http://koranborgol.com/article/155836/raden-suminto-di-komplek-kami-tidak-ada-ajaran-aliran-sesat.html |title=Raden Suminto :Di Komplek Kami Tidak Ada Ajaran Aliran Sesat}}</ref> Seiring dengan perkembangan waktu untuk memperlancar kegiatan perawatan Makam Astana Gedhong Kenep yang sejak tahun 2006 dimasukan sebagai cagar budaya, maka didirikan Paguyuban Ahli Waris Sinuhun Agung Cokro Joyokusumo alias Pangeran Dhimak pada 22 maret 2007.
 
Atas kiprah Raden Sumito menjaga budaya kerajaan Demak pada tanggal 7 oktober 2009 di Kuala Lumpur, Malaysia. Raden Sumito dikukuhkan sebagai Sultan Demak oleh Perkumpulan Sultan Raja Nusantara dan dianugrahi gelar Duli Yang Maha Mulia Kanjeng Sri Suryo Alam oleh Prof. Dr. Noto Broto dari Selangor. Legalitas Kraton Demak diakui oleh pemerintah propinsi Jawa Tengah, Gubernur [[Ganjar Pranowo]] mengkonfirmasikan bahwa kraton Demak, Kendal dan Djipang bukan lembaga adat palsu seperti kraton Agung Sejagat.<ref>{{cite web|url=https://www.tribunnews.com/regional/2020/01/20/selain-di-purworejo-ternyata-di-jateng-bermunculan-kerajaan-baru-ada-di-blora-kendal-demak |title=Selain di Purworejo, Ternyata di Jateng Bermunculan Kerajaan Baru, Ada di Blora, Kendal, Demak}}</ref> Selain itu Kraton Demak merupakan anggota [[Dewan Adat Nusantara]] yang merupakan salah satu asosiasi resmi kerajaan di Indonesia.<ref>{{cite web|url=https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/umum/16/03/27/o4op7p354-14-kerajaan-senusantara-deklarasikan-perjanjian-adat-indonesia-bersatu |title=14 Kerajaan se-Nusantara Deklarasikan Perjanjian Adat Indonesia Bersatu}}</ref><ref>{{cite web|url=https://kabar24.bisnis.com/read/20160327/79/531635/dewan-adat-nusantara-anugerahi-soekarno-bintang-mahaputra |title=Dewan Adat Nusantara Anugerahi Soekarno Bintang Mahaputra}}</ref>