Industri kreatif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki kesalahan penulisan
Tidakpelupa (bicara | kontrib)
Menambahkan pranala
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru
Baris 1:
{{Underlinked|date=Oktober 2016}}
Kıbrıs türk devleti
'''Industri Kreatif''' dapat diartikan sebagai kumpulan aktivitas ekonomi yang terkait dengan penciptaan atau penggunaan pengetahuan dan informasi. Industri kreatif juga dikenal dengan nama lain [[Industri Budaya]] (terutama di Eropa <ref name=Hesmondhalgh>Hesmondhalgh, David (2002) ''The Cultural Industries'', SAGE</ref>) atau juga [[Ekonomi kreatif|Ekonomi Kreatif]] <ref name=Howkins>Howkins,John,''The Creative Economy: How People Make Money from Ideas'', Penguin</ref>. [[Kementerian Perdagangan Indonesia]] menyatakan bahwa Industriindustri kreatif adalah [[industri]] yang berasal dari pemanfaatan [[Daya cipta|kreativitas]], keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.<ref name=ik>[http://www.indonesiakreatif.net/index.php/id/page/read/definisi-industri-kreatif Definisi Industri Kreatif, Indonesia Kreatif]</ref>
 
Menurut Howkins, Ekonomi Kreatif terdiri dari periklanan, arsitektur, seni, kerajinan. desain, fashion, film, musik, seni pertunjukkan, penerbitan, Penelitian dan Pengembangan (R&D), perangkat lunak, mainan dan permainan, Televisi dan Radio, dan Permainan Video (<ref name=Howkins/>). Muncul pula definisi yang berbeda-beda mengenai sektor ini (<ref name=Hesmondhalgh/>) Namun sejauh ini penjelasan Howkins masih belum diakui secara internasional.
 
Industri kreatif dipandang semakin penting dalam mendukung kesejahteraan dalam perekonomian,. berbagaiBerbagai pihak berpendapat bahwa "kreativitas manusia adalah sumber daya ekonomi utama"<ref name=Florida>Florida, Richard, ''The Rise of the Creative Class. And How It's Transforming Work, Leisure and Everyday Life'', Basic Books</ref> dan bahwa “[[industri]] abad kedua puluh satu akan tergantung pada produksi pengetahuan melalui kreativitas dan [[Reka baru|inovasi]] (<ref name=Bianchini>Bianchini, Charles, ''The Creative City'', Demos</ref>)
 
Berbagai pihak memberikan definisi yang berbeda-beda mengenai kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam industri kreatif (<ref>DCMS (2001), Creative Industries Mapping Document 2001 (2 ed.), London, UK: Department of Culture, Media and Sport</ref>) (<ref name="Hesmondhalgh, David 2002">Hesmondhalgh, David (2002), The Cultural Industries, SAGE</ref>) (<ref>Howkins,John,''The Creative Economy: How People Make Money from Ideas'', Penguin)</ref>)(<ref name="UNCTAD 2008">UNCTAD, Creative Economy Report 2008, UNCTAD</ref>). Bahkan penamaannya sendiri pun menjadi isu yang diperdebatkan dengan adanya perbedaan yang signifikan sekaligus tumpang tindih antara istilah industri kreatif, industri budaya, dan ekonomi kreatif (<ref name="Hesmondhalgh, David 2002"/>) (<ref name="UNCTAD 2008"/>)