Perubahan iklim dan gender: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 13:
 
=== Bidang kesehatan ===
[[Berkas:Medical examination, pregnant women.jpg|jmpl|Pemeriksaan wanita hamil di Brazil]]Perubahan iklim memengaruhi kondisi kesehatan semua gender dan dapat memperlebar kesenjangan gender dalam bidang kesehatan yang telah lama ada.<ref name=":3" /> Perubahan iklim meningkatkan risiko kejadian yang dapat mendorong munculnya gangguan kesehatan, antara lain berupa peningkatan paparan panas, kualitas udara yang buruk, peristiwa cuaca ekstrem, perubahan transmisi [[penyakit tular vektor]], penurunan kualitas air, dan penurunan ketahanan pangan.<ref name=":3" /> Semua masalah tersebut memengaruhi laki-laki dan perempuan secara berbeda bergantung pada wilayah geografis dan faktor sosial ekonomi.<ref name=":3" /> [[Asia tenggara]] diperkirakan menjadi salah satu kawasan yang paling terdampak di antara bagian bumi yang lain.<ref>{{Cite web|last=Choudhury|first=Saheli Roy|date=2020-08-17|title=Southeast Asia faces more severe effects of climate change than the rest of the world, McKinsey says|url=https://www.cnbc.com/2020/08/17/southeast-asia-faces-more-severe-impacts-of-climate-change-mckinsey-says.html|website=CNBC|language=en|access-date=2021-06-02}}</ref> Peningkatan suhu secara ekstem diprediksi membuat bekerja di luar ruangan tidak lagi aman dilakukan di negara-negara Asia Tenggara pada 2050.<ref>{{Cite web|last=Tempomedia|title=2050, Paparan Panas Ekstrem Naik Empat Kali - koran.tempo.co|url=https://koran.tempo.co/amp/ilmu-dan-teknologi/373410/2050-paparan-panas-ekstrem-naik-empat-kali|website=koran.tempo.co|language=en|access-date=2021-06-02}}</ref>
 
[[Berkas:Medical examination, pregnant women.jpg|jmpl|Pemeriksaan wanita hamil di Brazil]]
Perempuan adalah kelompok yang rentan terhadap paparan panas berlebih.<ref name=":3" /> Perempuan sebagai gender dengan kebutuhan spesifik, misalnya kebutuhan nutrisi yang cukup saat hamil, bisa terganggu kesehatannya akibat kurangnya ketersediaan pangan.<ref name=":3">{{Cite journal|last=Sorensen|first=Cecilia|last2=Murray|first2=Virginia|last3=Lemery|first3=Jay|last4=Balbus|first4=John|date=2018-07-10|title=Climate change and women's health: Impacts and policy directions|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6038986/|journal=PLoS Medicine|volume=15|issue=7|doi=10.1371/journal.pmed.1002603|issn=1549-1277|pmc=6038986|pmid=29990343}}</ref> Panas yang ekstrem juga dapat memengaruhi kondisi ibu hamil dan janinnya.<ref name=":3" /> Dampak lingkungan dari perubahan iklim berupa tingkat hujan ekstrem, banjir, dan kekeringan yang akhirnya mengakibatkan gagal panen berkontribusi pada kenaikan angka bunuh diri di kalangan petani di [[India]].<ref>{{Cite web|date=2020-09-11|title=Extreme rains lead to more rural farmer suicides than droughts: Study|url=https://www.hindustantimes.com/india-news/extreme-rains-lead-to-more-rural-farmer-suicides-than-droughts-study/story-Pk9BZ6A5QZGtuny9q5qJMO.html|website=Hindustan Times|language=en|access-date=2021-06-02}}</ref> Jumlah petani pria India yang bunuh diri lebih tinggi daripada petani perempuan.<ref>{{Cite web|last=Saini|first=Yashobanta Parida/Swati|title=Weather woes add to farmer-suicide cases|url=https://www.thehindubusinessline.com/opinion/weather-woes-add-to-farmer-suicide-cases/article30802206.ece|website=@businessline|language=en|access-date=2021-06-02}}</ref> Bencana alam juga memicu [[Kegelisahan|kecemasan]] dan [[Depresi (psikologi)|depresi]] pada perempuan.<ref>{{Cite journal|last=Norris|first=Fran H.|last2=Friedman|first2=Matthew J.|last3=Watson|first3=Patricia J.|last4=Byrne|first4=Christopher M.|last5=Diaz|first5=Eolia|last6=Kaniasty|first6=Krzysztof|date=2002|title=60,000 disaster victims speak: Part I. An empirical review of the empirical literature, 1981-2001|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/12405079/|journal=Psychiatry|volume=65|issue=3|pages=207–239|doi=10.1521/psyc.65.3.207.20173|issn=0033-2747|pmid=12405079}}</ref> Selain itu, perempuan yang melahirkan saat bencana juga berisiko mengalami komplikasi [[kehamilan]], seperti [[pre-eklampsia]], [[perdarahan]], dan kelahiran bayi dengan bobot kurang.<ref>{{Cite journal|last=Tong|first=Van T.|last2=Zotti|first2=Marianne E.|last3=Hsia|first3=Jason|date=2011-04|title=Impact of the Red River Catastrophic Flood on Women Giving Birth in North Dakota, 1994–2000|url=http://link.springer.com/10.1007/s10995-010-0576-9|journal=Maternal and Child Health Journal|language=en|volume=15|issue=3|pages=281–288|doi=10.1007/s10995-010-0576-9|issn=1092-7875}}</ref>
 
Baris 40 ⟶ 39:
 
=== Partisipasi perempuan dalam kebijakan penanganan bencana alam ===
Kajian mengenai [[Riskscapes]] di tiga daerah di Indonesia, yaitu [[Aceh]], [[Bantul]], dan [[Gunung Merapi|Merapi]] mengindikasikan bahwa intervensi berbasis gender perlu dilakukan dalam penanganan bencana alam. Peneliti studi tersebut menulis "Ketika perempuan diberdayakan, mempunyai partisipasi dan lebih setara dalam ruang publik dan sipil, dan memiliki peluang untuk mengembangkan modal sosial dan pengalaman kepemimpinan, maka para perempuan tersebut bersama keluarga serta komunitasnya memiliki kemampuan yang lebih besar untuk pulih dan menunjukkan ketahanan yang lebih besar dalam menghadapi bahaya yang menandai Riskscapes bencana".<ref name=":8">{{Cite journal|last=Tickamyer|first=Ann R|last2=Kusujiarti|first2=Siti|date=2020-07-01|title=Riskscapes of gender, disaster and climate change in Indonesia|url=https://doi.org/10.1093/cjres/rsaa006|journal=Cambridge Journal of Regions, Economy and Society|volume=13|issue=2|pages=233–251|doi=10.1093/cjres/rsaa006|issn=1752-1378}}</ref> Mereka juga merekomendasikan para peneliti Riskspaces untuk memasukkan aspek gender ke dalam riset, perencanaan, dan aksi penanganan bencana alam dan perubahan iklim.<ref name=":8" />
 
== Daftar rujukan ==