Revisi per 11 Mei 2021 08.59 sunting Glorious Engine (bicara \| kontrib) 258.840 suntingan ←Membuat halaman berisi '{{Infobox civilian attack \| title = Pembantaian Kha Maung Seik \| image = Hindus with massacred family members in Rakhine State.jpg \| image_size = 250px \|...'		Revisi per 8 Juni 2021 08.07 sunting balikkan HsfBot (bicara \| kontrib) Bot 1.172.010 suntingan k clean up Revisi selanjutnya →
Baris 29: Pada 25 Agustus 2017, desa-desa Hindu di sebuah klaster yang dikenal sebagai Kha Maung Seik di utara [[Distrik Maungdaw]], [[Negara Bagian Rakhine]], [[Myanmar]] diserang dan 99 penduduk desa [[Hindu Bengali]] dibantai oleh para pemberontak Muslim dari [[Tentara Penyelamat Rohingya Arakan]] (ARSA).<ref name="AmnestyInt" /><ref>https://www.aljazeera.com/news/2018/05/amnesty-rohingya-fighters-killed-scores-hindus-myanmar-180522182832333.html</ref> Sebulan kemudian, [[Angkatan Darat Myanmar]] menemukan kuburan massal yang berisi jasad 45 orang Hindu, kebanyakan adalah wanita dan anak-anak.<ref name="bbc25092017"/><ref name="reuters25092017"/> Otoritas Myanmar menuduh ARSA atas kematian tersebut.<ref name="AmnestyInt" /><ref name="bbc.co.uk">{{cite news\|title=Rohingya militants 'massacred Hindus'\|url=https://www.bbc.co.uk/news/world-asia-44206372\|work=BBC News\|date=22 May 2018}}</ref~~><ref name="AmnestyInt" /~~> ARSA menolak pertanggungjawaban. Pada 25 September 2017, seorang jurubicara kelompok tersebut mengklaim bahwa laporan serangan terhadap desa Hindu oleh para pemberontak Rohingya "adalah sebuah kebohongan untuk menjatuhkan ARSA". Mereka juga menolak laporan Amnesty.<ref name="amnesty">[https://uk.reuters.com/article/uk-myanmar-rohingya/myanmar-says-bodies-of-28-hindu-villagers-found-in-rakhine-state-idUKKCN1BZ0RL Myanmar says bodies of 28 Hindu villagers found in Rakhine State]</ref><ref name="dhakatribune.com">https://www.dhakatribune.com/world/south-asia/2018/05/25/arsa-amnesty-allegations-unjustifiable</ref> == Referensi == {{Reflist\|2}} [[~~Category~~Kategori:Myanmar dalam tahun 2017]]

Pembantaian Kha Maung Seik: Perbedaan antara revisi