Suku Siger: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8
Dedy Tisna Amijaya (bicara | kontrib)
k Memperbaiki Pranala
Baris 11:
Siger pada Suku Bangsa Lampung yang beradatkan saibatin memiliki lekuk tujuh dan dengan hiasan batang/pohon sekala di masing-masing lekuknya, ini memiki makna ada tujuh adok/gelar pada masyarakat pesisir yaitu Gelar Sultan khusus untuk Sultan/Saibatin Raja Adat Dikepaksian. 7 adok Raja/dipati, Batin, Radin, Minak, Kimas dan Mas/inton, gelar/adok khusus untuk perangkat Adat Kerajaan ini hanya dapat digunakan oleh keturunan lurus saja, dengan kata lain masih kental dengan nuansa kerajaan, dimana kalau bukan anak pertama keturunan raja dia tidak berhak menggunakan gelar/adok raja di dalam Adat Bulambanan begitu juga dengan gelar/adok lainnya.
 
Sedangkan bentuknya, siger saibatin sangat mirip dengan [[Istana Gadang]] [[Kerajaan Pagaruyung]] seperti [[Istano Silinduang Bulan|Istano Si Linduang Bulan]], yaitu rumah pusaka dari keluarga besar ahli waris dari keturunan Daulat Yang Dipertuan Raja Pagaruyung dan juga [[Museum Adityawarman]] di daerah [[Minangkabau]], Provinsi [[Sumatra Barat]]. Karena itulah maka Adat dan Budaya Lampung hususnya Saibatin mendapat pengaruh besar dari kerajaan Pagaruyung, hal ini sangat berkaitan dengan sejarah berdirinya [[Kepaksian Sekala Brak|Paksi Pak]] Sekala Bekhak]] (Paksi Bejalan Diway, Paksi Pernong, Paksi Nyerupa dan Paksi Belunguh), dimana pada masa masuknya Islam di daerah [[Lampung]] pada masa kerajaan di bumi sekala bkhak, mendapat pengaruh sejarah dari kerajaan pagaruyung yang di sebarkan oleh Putra-Putra Al-Mujahit, Umpu Ngegalang Paksi Gelar Sultan Ratu Ngegalang Paksi. Selain itu banyak kesamaan antara Adat dan Budaya Saibatin dengan Adat dan Budaya Pagaruyung seperti pada saat melangsungkan pernikahan, tata cara dan alat yang digunakan banyak Pertepatan dan Kesamaan.
 
=== Siger Pepadun ===