Pemuda Batak Bersatu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Call Me Doli (bicara | kontrib)
Penambahan referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Call Me Doli (bicara | kontrib)
Penambahan referensi
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 59:
Seiring berkembangnya zaman, Organisasi Pemuda Batak Bersatu (PBB) melakukan berbagai kegiatan bakti [[sosial]] yang berhubungan dengan orang [[Batak]]. Organisasi ini memberikan bantuan kepada bakti sosial kepada pekerja harian lepas (PHL) dari berbagai perusahaan.
 
'''Satahi Sapartinaonan''', begitu berkembang pesat, seiring berjalannya waktu. Nama Satahi Sapartinaonan ('''Satu Jiwa Satu Rasa''') mereka ubah menjadi Paguyuban Pemuda Batak Bersatu yang bakal mereka kembangkan sampai ke lingkup Jabodetabek<ref>{{Cite web|last=inforajawali|title=Terungkap Mendengar “Yel Yel ” Pemuda Batak Bersatu, Ibunda Satgas Hendriko Silitonga yang Rumahnya Ludes Terbakar, Semakin Semangat {{!}} Info Rajawali|url=https://inforajawali.com/2021/04/16/terungkap-mendengar-yel-yel-pemuda-batak-bersatu-ibunda-satgas-hendriko-silitonga-yang-rumahnya-ludes-terbakar-semakin-semangat/|language=id-ID|access-date=2021-06-09}}</ref>.
 
Setelah berganti nama pada tahun 2019, Paguyuban Pemuda Batak Bersatu, kegiatan untuk pertamakalinya langsung viral yaitu menolak dengan menolak wacana Gubernur [[Sumatera Utara]] (Gubsu) yang mau menjadikan Danau Toba menjadi [[Wisata Syariah]]. Para pengurus dan anggota langsung turun gunung ke Medan dan menemui Gubernur Sumatra Utara (Gubsu) Eddy Rahmayadi, menyampaikan pernyataan wacana tersebut.