Kepresidenan Joko Widodo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 3 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
Rescuing 2 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8 |
||
Baris 516:
Pemerintahan Joko Widodo telah berjanji untuk mengembangkan dan memperbaiki infrastruktur Indonesia, dengan fokus pada pembangunan jalan dan jalur kereta api, pembangunan pelabuhan dan bandar udara, dan irigasi. Pada 2016, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp290 triliun (US$22 miliar) untuk infrastruktur, alokasi infrastruktur terbesar dalam sejarah Indonesia.<ref>{{cite news | title = Jokowi policy attracts infrastructure-based mutual funds | author = Ayomi Amindoni | newspaper = The Jakarta Post | date = 23 March 2016 |url= http://www.thejakartapost.com/news/2016/03/23/jokowi-policy-attracts-infrastructure-based-mutual-funds.html |accessdate= 18 April 2016}}</ref> Jokowi telah memulai banyak proyek pembangunan infrastruktur, di antaranya adalah membangun [[Jalan Tol Trans-Sumatera]]<ref>[http://finance.detik.com/read/2015/04/30/091848/2902126/4/presiden-jokowi-ke-lampung-resmikan-tol-trans-sumatera-rp-40-t ''Presiden Jokowi Ke Lampung Resmikan Tol Trans Sumatera Rp 40 T''] Diakses dari situs berita Detik pada 4 Juni 2015</ref>, Tol Solo-Kertosono<ref>[http://finance.detik.com/read/2015/04/30/174103/2902865/4/jokowi-bangun-tol-solo-kertosono-gubernur-soekarwo-masyarakat-bersyukur-betul ''Jokowi Bangun Tol Solo-Kertosono, Gubernur Soekarwo: Masyarakat Bersyukur Betul''] Diakses dari situs berita Detik pada 4 Juni 2015</ref>, pelabuhan Makassar<ref>[http://news.detik.com/read/2015/05/22/165023/2922471/10/groundbreaking-pelabuhan-baru-makassar-jokowi-kita-harus-kembali-ke-laut ''Groundbreaking Pelabuhan Baru Makassar, Jokowi: Kita Harus Kembali Ke Laut''] Diakses dari situs berita Detik pada 4 Juni 2015</ref>, meresmikan operasional terminal Teluk Lamong sebagai bagian dari ''Greater Surabaya Metropolitan Port''<ref>[http://www.voaindonesia.com/content/presiden-jokowi-resmikan-pelabuhan-teluk-lamong-di-surabaya/2783173.html ''Presiden Jokowi Resmikan Pelabuhan Teluk Lamong di Surabaya''] Diakses dari situs berita VOA Indonesia pada 4 Juni 2015</ref>, dan lain sebagainya.
Pemerintahan Jokowi telah merencanakan untuk membangun [[Kereta kecepatan tinggi di Indonesia|kereta cepat]] antara Jakarta dan Bandung menggunakan sponsor Jepang atau Cina. Pada akhir September 2015, Indonesia memberikan proyek kereta api bernilai miliaran dolar ini ke Cina,<ref>{{cite news|date=
Kementerian transportasi Indonesia menyampaikan serangkaian kekurangan dalam rencana kereta cepat senilai $5,5 miliar yang didanai Cina, menimbulkan keraguan pada proyek tersebut dan menyoroti batas-batas Joko Widodo dalam mengubah mega proyek menjadi kenyataan saat dia mencoba untuk menarik investor asing ke ekonomi terbesar di Asia Tenggara.<ref>{{cite news |url= https://www.wsj.com/articles/indonesia-ministry-cites-high-speed-railway-shortcomings-1454507248 |title= Indonesia’s High-Speed Rail Plan Goes Off the Tracks |work= Wall Street Journal |date=3 February 2016 |accessdate= 13 June 2016 |author= Otto, Ben}}</ref>
Baris 528:
Hukum Indonesia menetapkan [[Hukuman mati di Indonesia|hukuman mati]] untuk beberapa tindak kejahatan perdagangan narkotika dan korupsi.<ref>{{cite news|title=Support grows for death penalty for corruption convicts |url=http://www.thejakartapost.com/node/175683|accessdate=23 July 2015|work=Jakarta Post}}</ref><ref>{{cite web|title=Why You Shouldn't Smuggle Drugs In Indonesia |date=13 March 2015 | publisher= TestTube News |url=https://www.youtube.com/watch?v=0f1Bo_k8QtA }}</ref> Setelah menjabat presiden, Jokowi menyatakan dia menolak memberikan [[grasi]] bagi pelanggar narkoba yang menghadapi eksekusi di Indonesia.<ref name="JP1">{{cite news|title=Jokowi refuses to budge on clemency issue |date=21 January 2015 |author1=Ina Parlina |author2=Margareth S. Aritonang |author3=Severianus Endi |newspaper=The Jakarta Post |url=http://www.thejakartapost.com/news/2015/01/21/jokowi-refuses-budge-clemency-issue.html |accessdate=6 July 2015 }}</ref> Eksekusi yudisial di Indonesia dilakukan sesuai dengan Keputusan Presiden setelah dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan.<ref>{{cite journal|title=Penetapan Presiden Nomor 2 Tahun 1964|journal=Pidana|date=17 April 1964|url=http://www.hukumonline.com/pusatdata/detail/lt4c7b8db0f2ffb/node/629|accessdate=23 July 2015}}</ref> Kontroversi internasional dan hukum muncul setelah presiden tidak memiliki atau membaca dokumen yang terkait dengan permohonan grasi ketika dia menolak permintaan grasi dari dua warga negara asing.<ref>{{cite news|last1=Bachelard|first1=Michael|title=Bali nine executions: Indonesia's President did not have all the documents when he refused clemency|url=http://www.smh.com.au/world/bali-nine-executions-indonesias-president-did-not-have-all-the-documents-when-he-refused-clemency-20150218-13ii16.html|agency=Fairfax Media|publisher=Sydney Morning Herald|date=19 February 2015}}</ref> Jokowi berpendapat bahwa Indonesia saat ini dalam [[keadaan darurat]] terkait [[kejahatan terkait narkoba]], menegaskan bahwa "jumlah (pengguna narkoba ilegal) yang membutuhkan rehabilitasi hampir 4,5 juta orang." Dia menambahkan 1,2 juta pengguna narkoba tidak dapat direhabilitasi dan hampir 50 dari mereka meninggal setiap hari.<ref name="JP1"/> The Jakarta Globe melaporkan bahwa statistiknya salah.<ref>{{cite news|last1=Claudia|first1=Stoicescu|title=Indonesia's Executions of Drug Convicts Based on Faulty Stats|url=http://thejakartaglobe.beritasatu.com/opinion/executions-based-on-faulty-stats/|publisher=Jakarta Globe|date=6 February 2015|access-date=2018-04-15|archive-date=2015-08-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20150804192807/http://thejakartaglobe.beritasatu.com/opinion/executions-based-on-faulty-stats/|dead-url=yes}}</ref>
Pada Januari 2015, Jokowi membuat marah pemerintah [[Brasil]] dan Belanda karena mengeksekusi seorang warga negara Brasil ([[Marco Archer Moreira]]) dan seorang warga negara Belanda; keduanya telah dihukum karena penyelundupan narkoba di Indonesia.<ref>{{cite news |title=Brazil, Netherlands recall Indonesia ambassadors after executions |author=
Selama Maret 2015, Australia mengusulkan bahwa masalah seputar eksekusi yang diusulkan terhadap warganya, [[Myuran Sukumaran]] dan [[Andrew Chan]], yang pada tahun 2007 telah ditolak haknya untuk [[pengujian yudisial]] oleh [[Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia]] karena mereka bukan warga negara Indonesia,<ref>{{cite web | title=DECISION Number 2-3/PUU-V/2007 | publisher=Mahkamah Konstitusi |url=http://www.mahkamahkonstitusi.go.id/putusan/putusan_sidang_eng_PUTUSAN%202_PUU_V_07%20-%20Hukuman%20Mati%20(Eng).pdf }}</ref> akan diajukan ke [[Mahkamah Internasional]].<ref>{{cite news|last1=Bachelard|first1=Michael|title=Chan and Sukumaran execution 'illegal', but Indonesia ignores Australia again|url=http://www.smh.com.au/federal-politics/political-news/chan-and-sukumaran-execution-illegal-but-indonesia-ignores-australia-again-20150501-1my3z4.html|accessdate=23 July 2015|agency=Fairfax|work=Sydney Morning Herald|date=2 May 2015}}</ref> Pada 29 April 2015, Indonesia mengeksekusi Sukumaran dan Chan. Sebagai protes, Australia segera menarik duta besarnya.<ref name="balinine">{{cite web|title= Bali Nine executions, Indonesia responds to Australia withdrawing Ambassador |url=http://www.smh.com.au/world/bali-nine-executions-indonesia-responds-to-australia-withdrawing-ambassador-20150429-1mvzlp.html}}</ref> Pada 13 Mei 2015, Australia mengurangi bantuan luar negerinya ke Indonesia dari $605,3 juta menjadi $366,4 juta.<ref>{{cite news|title=Federal budget 2015: Foreign aid to Indonesia cut by nearly half, Africa aid down 70 per cent|url=http://www.smh.com.au/business/federal-budget/federal-budget-2015-foreign-aid-to-indonesia-cut-by-nearly-half-africa-aid-down-70-per-cent-20150512-1mzhal.html|accessdate=23 July 2015|agency=Fairfax Media|publisher=Sydney Morning Herald|date=13 May 2015}}</ref> Mantan hakim konstitusi Indonesia [[Jimly Asshiddiqie]], yang merupakan pemain kunci dalam lobi anti-hukuman mati di Jakarta menjelang eksekusi mati pada 29 April, mengatakan bahwa desakan agar Chan dan Sukumaran dieksekusi datang dari Widodo secara pribadi.<ref>{{cite news |url= http://www.smh.com.au/national/schapelle-corby-made-it-harder-to-save-andrew-chan-and-myuran-sukumaran-20150812-gix88f.html |title= Schapelle Corby made it harder to save Andrew Chan and Myuran Sukumaran |date=12 August 2015 |agency= Fairfax Media |accessdate= 12 August 2015 |author= Bachelard, Michael}}</ref>
|