Röhm lahir di munichMunich pada tanggal 28 November 1887. Ia merupakan anak dari Julius Röhm dan Emilie née Baltheiser. Pada [[perangPerang duniaDunia pertama]]I, ia bertugas di Resimen Infantri ke-13 Bavaria dan berpangkat ''Oberleutnan'' (Letnan Satu). Röhm kemudian naik pangkat menjadi ''Hauptmann'' (Kapten). Setelah perang berakhir, ia bergabung dengan ''[[Freikorps]]'' di [[Munich]] yang merupakan organisasi paramiliter sayap kanan.
Pada tahun 1923, ia menjadi anggota NSDAP. Pada tahun itu juga NSDAP melakukan pemberontakan ''Beer Hall Pustsche'' (Warung Bir) di Munich. Ia pun ditangkap dan bebas pada tahun 1924. Setelah bebas, ia membangun kembali [[Partai Nazi]] dan ia pun terpilih sebagai anggota ''[[Reichstag]]'' (Parlemen). TahunPada 1925, ia mundur dari parlemen dan pergi ke [[Bolivia]] dan menjabat sebagai penasihat militer pemerintah.
Tahun 1930, Adolf Hitler menjadi ''Oberster SA-Führer''. Röhm pun dipanggil kembali ke Jerman untuk menjadi ''Stabschef'' (Kepala Staf) dari Pasukan SA. TahunPada 1933, NAZINazi berkuasa di Jerman. Röhm memimpin faksi [[sosialis]] di dalam Partai Nazi. Faksi sosialis ini ingin menjadikan Partai Nazi sebagai partai sosialis dan melakukan nasionalisasi terhadap industri di Jerman. Hal ini sangat bertentangan sekali dengan Hitler yang tidak menyukai ajaran sosialis dan menganggap bahwa sosialis itu sama dengan Komunis[[komunis]] dan Bolsheviks[[Bolshevik]] yang berasal dari [[Bangsa Yahudi|Yahudi]]. Pertentangan dengan Hitler pun semakin sengit. Apalagi ditambah dengan isu-isu dari orang-orang di dekat Hitler yang menyebutkan bahwa Röhm adalah seorang [[gay]] dan ingin melakukan pemberontakan kepada Hitler. Hitler pun diancam oleh para [[kapitalis]] untuk tidak mendanai partainya jika partai itu menjadi partai sosialis dan rencana Röhm untuk melakukan nasionalisasi terhadap industri di Jerman jadi dilaksanakan. Röhm pun ingin menyatukan pasukan SA dengan ''[[Reichswehr]]'' (Angkatan Darat). Para petinggi angkatan darat tentu tidak setuju jika pasukannya yang terkenal disiplin dan tertib harus digabungkan dengan SA yang merupakan tukang pukul yangdan tidak disiplin. [[Paul Von Hindenburg|Presiden Hindeburg]] pun menekan Hitler untuk menghentikan kekacauan yang dilakukan oleh SA. Karena jika tidak, maka Hindeburg akan memberlakukan hukum darurat perang yang akan menjegal Hitler menjadi presiden.
Hitler pun melakukan pembersihan internal partainya yang dikenal dengan nama [[Malam Pisau Panjang]] pada tanngal 29 sampai 30 Juni 1934. Dalam pembersihan itu, Röhm dan 99 orang-orang lainnya di bunuhdibunuh karena mereka dianggap berkianat atau sebagai lawan politik. Röhm ditangkap di Bad Wiesse oleh ''SS Brigadeführer'' [[Theodor Eicke]] dan ''SS Sturmbannführer'' [[Michael Lippert]]. Röhm menolak untuk [[bunuh diri]] dengan pistol yang diberikan kepadanya. Akhirnya, Michael Lippert menembaknya dari jarak dekat. Ia pun tewas dengan kata-kata terakhirnya ''“Mein Führer, mein Führer!”''. Röhm pun dikuburkan di [[Westfriedhof]], [[Munich]].