Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh Pravito) dan mengembalikan revisi 18135356 oleh Pravito: Sesuai dengan definisi yang dikemukakan oleh tim The Economist Intelligence Unit.
Sejak [[Kejatuhan Soeharto|jatuhnya Soeharto]] dari kursi kepresidenan pada tahun 1998]], indeks demokrasi di Indonesia terus mengalami peningkatan dan perbaikan dari tahun ke tahun. SemenjakSejak tahun 2006, [[Economist Intelligence Unit]] telah menerbitkanmemublikasikan laporan Indeks Demokrasi setiap tahun yangtentang mengurutkankeadaan negara-negarademokrasi di dunia.masing-masing Indeksnegara, dan indeks demokrasi di Indonesia sendiri telah mengalami peningkatan sejak tahun 2010 hingga puncaknya pada tahun 2015 dengan skor 7.03.<ref name="JP"/>
Namun pada tahun 2017, indeks demokrasi di Indonesia mengalami performa terburuk di antara 167 negara yang disurvei.<ref name="Straits Times"/> Indeks demokrasi di Indonesia turun 0.58 poin, anjlok 20 peringkat ke posisi 68 yang sebelumnya berada di posisi 48dunia.<ref name="Straits Times">{{Cite web|url=https://www.straitstimes.com/asia/se-asia/indonesian-democracy-in-retreat-the-jakarta-post|title=Indonesian democracy in retreat: The Jakarta Post|publisher=[[The Straits Times]]|date=5 Februari 2018|language=en|access-date=2 Januari 2021}}</ref> Penyebab kemerosotan itu, menurut EIU, ialah bangkitnya gerakan sosial-masyarakat berbasis keagamaan sejalan dengan [[Basuki Tjahaja Purnama#Penahanan|dipenjaranya]] [[Basuki Tjahaja Purnama]] karena [[Basuki Tjahaja Purnama#Kontroversi|kasus penodaan agama]],<ref name="CNBC">{{Cite web|url=https://www.cnbc.com/2018/01/30/economist-intelligence-unit-asias-democracy-ranking-falls-in-2017.html|title=Asia became less democratic in 2017, report warns|last=Chandran|first=Nyshka|publisher=[[CNBC]]|date=30 Januari 2018|language=en|access-date=2 Januari 2021}}</ref> serta sentimen agama dan rasisme pada saat kontesasi [[Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017|Pilgub DKI Jakarta tahun 2017]].<ref name="Jakarta Globe">{{Cite news|url=https://jakartaglobe.id/news/indonesia-less-democratic-jakarta-governor-race-report/|title=Indonesia Less Democratic After Jakarta Governor Race: Report|last=Furci|first=Anthony|publisher=[[Jakarta Globe]]|date=1 Februari 2018|language=en|access-date=2 Januari 2021}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/kuatnya-sentimen-agama-di-pilgub-jakarta-ciZn|title=Kuatnya Sentimen Agama di Pilgub Jakarta|last=Hasan|first=Akhmad Muawal|publisher=[[Tirto.id]]|date=14 Februari 2017|access-date=2 Januari 2021}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-39372353|title=Isu SARA meningkat di Pilkada DKI Jakarta, salah siapa?|last=Lestari|first=Sri|publisher=[[BBC News]]|date=24 Maret 2017|access-date=2 Januari 2021}}</ref> Hal tersebut menjadi tamparan bagi kebebasan sipil dalam berekspresi dan berpendapat di Indonesia.<ref name="CNBC"/>