Kaisar Shunzhi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Hendrikjack (bicara | kontrib) Suntingan Artikel |
||
Baris 108:
== Spekulasi seputar kematian ==
4 Februari 1661, Shunzhi menghadiri rapat dan mendengarkan laporan dari atas singasananya seperti biasa. Keesokan harinya ia dilaporkan meninggal di kamarnya, tetapi tidak seorangpun melihat jasadnya dikarenakan peti matinya sudah dalam keadaan tertutup sejak awal. Yang ditinggalkannya hanya sebuah surat wasiat yang ditujukan pada putra ketiganya, [[KaisarKangxi|Xuan Ye]] untuk meneruskan tahta.
Tersiar cerita bahwa malam sebelum kaisar Fulin dikabarkan meninggal, ibu surinya membujuk agar mengurungkan niat kaisar untuk menjadi Bikshu. Namun Kaisar tetap menolak, sehingga
Diduga dia belum meninggal saat itu. Dia hanya turun tahta dan hidup membiara di [[Gunung Wutai]], sebuah daerah sakral bagi umat Budha. Dugaan ini diperkuat dengan seringnya Xuan Ye yang telah menjadi [[Kaisar Kangxi]] melakukan kunjungan ke gunung itu yang kemungkinan untuk mengunjunginya. Hal ini menjadi salah satu dari tiga misteri besar dalam Dinasti Qing. Namun para sejarawan dan pejabat negara pada umumnya menepis kemungkinan bahwa Shunzhi menjadi biksu.
|