Khosrau II: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 27:
'''Khosrau II''' ([[bahasa Persia]]: خسرو دوم ''Khosraw II'', [[bahasa Arab]]: كسرى الثاني ''Kisra II'', [[bahasa Yunani]]: ''Chosroes II'') dalam sumber-sumber kuno Persia kadang-kadang disebut dengan julukan '''Parvez''', "Yang Selalu Berjaya", adalah seorang [[Raja]] dari Kerajaan Persia Sassania kedua puluh dua.Ia memerintah Kerajaan Persia Sassaniyah antara tahun 590-628 Masehi. Khosrau II merupakan putra dari [[Hormizd IV]] (memerintah 579-590) dan cucu dari [[Khosrau I]] (memerintah 531-579).
Khosrau II di kenal sebagai salah satu Raja Persia Sassaniyah yang melancarkan serangan terhadap Kekaisaran Romawi Byzantium untuk merespon atas di makzulkannya Maurice yang merupakan ayah mertuanya, oleh musuhnya, Pochus dari kedudukannya sebagai Kaisar Romawi Byzantium, dalam serangan yang terjadi antara tahun 611-619 Masehi tersebut, Kerajaan Persia Sassaniyah berhasil merebut sementara Levant ( Syam ),Mesir dan Antokiyah ( Turki ),bahkan pada tahun 620 Masehi, Khosru II memerintahkan sekitar 53.000 pasukan Persia Sassaniyah untuk mengepung Konstantinople, Ibukota Kekaisaran Romawi Byzantium dalam rangka persiapan untuk menaklukan kota terkaya dan termegah di belahan bumi barat tersebut, walau berahir dengan kegagalan setelah serangan balik pasukan Romawi Byzantium terhadap pasukan Persia Sassaniyah setahun berikutnya dan berahir ketika pasukan Romawi Byzantium di bawah komando Heraklius, Kaisar Romawi Byzantium baru pengganti Pochas, melancarkan serangan balik ke Mesopotamia ( Irak ), wilayah kekuasaan Persia Sassaniyah dan memaksa Persia Sassaniyah di bawah kepemimpinan Kavadh II putera Khosru II dan [ Raja ] baru Persia Sassaniyah untuk menarik pasukan dari wilayah Romawi Byzantium yang di rebut oleh Persia Sassaniyah dan membuat perjanjian damai abadi dengan Kaisar Heraklius . Dalam Sejarah Agama Islam, RosuluLLAH Nabi Muhammad ShoLLAHU Alaihi Wassalam pernah mengutus AbduLLAH bin Hudaifah untuk mengirimkan surat kepada Khosru II yang berisi ajakan agar memeluk Agama Islam dan meninggalkan Kepercayaan Majusi (Zoroasternya) namun Khosru II menolak bahkan merobek-robek surat RosuluLLAH Nabi Muhammad seraya mengusir AbduLLAH dari Istana Merah Persia, mendengar cerita dari AbduLLAH bahwa Kisra telah menghina surat beliau dengan cara merobek-robeknya, RosuluLLAH Nabi Muhammad Berdo'a kepada ALLAH agar menghancurkan Kerajaan Persia,tak lama kemudian Kisra di bunuh oleh anaknya sendiri Syurajih yang bergelar Kavadh II dalam sebuah kudeta kekuasaan dan beberapa puluh tahun setelahnya tepatnya pada tahun 651 Masehi, Kerajaan Persia berhasil di taklukan oleh pasukan Arab Muslim di bawah kepemimpinan Sahabat Sa'ad bin Abi Waqqas di masa kekuasaan Khalifah Umar bin Khattab RodiaLLAHU Anhu . Penaklukan negeri Persia memudahkan orang-orang Arab untuk menyebarkan Agama Islam ke dunia timur seperti India, Asia ( China ) dan Nusantara atau Indonesia .
== Referensi ==
|