Kabupaten Sikka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ElJufri31 (bicara | kontrib)
Suku tidung-bajo menjadi bajo
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Add settlement type, replaced: {{Dati2 → {{Dati2|settlement_type=Kabupaten using AWB
Baris 1:
{{Dati2|settlement_type=Kabupaten
| nama=Kabupaten Sikka
| propinsi =[[Nusa Tenggara Timur]]
Baris 34:
Dahulu Kabupaten Sikka merupakan sebuah [[Onderafdeling]] dan kemudian menjadi [[Swapraja]] yang dipimpin oleh 12 [[raja]] dan [[ratu]] secara turun temurun. Yakni sejak pemerintahan [[Portugis]] saat dipimpin oleh Raja Don Alesu Ximenes da Silva hingga masa pemerintahan [[Belanda]] oleh Raja Andreas Djati da Silva pada tahun 1874. Saat kepemimpinan Raja J. Nong Meak da Silva pada tahun 1902 sistem pemerintahan Swapraja Sikka diubah dengan sistem [[Desentralisasi]]. Hingga kemudian berlakunya Undang - undang nomor 69 tahun 1958 tentang pembentukan daerah tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur maka pada tanggal 1 Maret 1958, daerah Swapraja Sikka dijadikan [[Daerah Tingkat II]] dengan ibu kotanya [[Maumere]] dengan kepala daerah pertama pada masa itu adalah D. P. C. Ximenes da Silva.
 
Penyelengaraan pemerintahannya di dasarkan atas Undang - undang nomor I tahun 1957 tentang pokok - pokok pemerintahan daerah. Pada tahun 1967 daerah tingkat II Swapraja Sikka di ganti namanya menjadi Kabupaten Sikka dengan kepala daerahnya Laurensius Say<ref>[http://www.kemendagri.go.id/pages/profil-daerah/kabupaten/id/53/name/nusa-tenggara-timur/detail/5307/sikka Profil Kabupaten Sikka]]</ref>.
 
== Geografi ==
Secara geografis, luas wilayah Kabupaten Sikka 7.553,24 Km² terdiri atas luas daratan ([[Pulau Flores]]) 1.614,80 &nbsp;km² dan pulau-pulau kecil sebanyak 18 buah 117,11 &nbsp;km² serta luas lautan 5.821,33 Km². Luas daratan Kabupaten Sikka dibandingkan dengan luas wilayah Provinsi [[Nusa Tenggara Timur]] maka hanya sebesar 3,66% dari luas wilayah NTT atau seluas 47.349,91 &nbsp;km². Kabupaten Sikka terletak di antara 8°22'–8°50' Lintang Selatan dan 121°55'40"–122°41'30" Bujur Timur.<ref name="Sikka">{{citeweb|url=http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPIJM_1504098572BAB_2_Profil-sikka.pdf|title=Profil Sikka}}</ref>
 
=== Batas wilayah ===
Baris 49:
 
=== Topografi ===
Keadaan topografi sebagian besar berbukit, bergunung, dan berlembah dengan lereng-lereng yang curam yang umumnya terletak di daerah pantai. Keadaan tersebut di atas dapat dirinci: topografi dengan ketinggian 0-250–25 m dpl, yaitu dengan luas 29.863 ha atau sekitar 17,24% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, meliputi daerah pesisir pantai utara (sebagian besar) dan daerah pesisir pantai selatan serta daerah pesisir pantai pulau-pulau kecil lainnya. Topografi dengan ketinggian 25-10025–100 m dpl, yaitu dengan luas 20.843 ha atau sekitar 12,03% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lanjutan daerah pesisir yang sebagian besar juga terdapat di bagian utara wilayah Kabupaten Sikka dan sebagian kecilnya di bagian selatan dan pulau-pulau kecil lainnya.
 
Topografi dengan ketinggian 100-500 mdpl, yaitu seluas 48.171 ha atau sekitar 27,81% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, merupakan wilayah lereng atau kaki gunung dan perbukitan yang juga merupakan daerah peralihan dari dataran rendah ke dataran tinggi atau pegunungan. Sementara itu, topografi dengan ketinggian 500-1000500–1000 m dpl, yaitu seluas 70.216 ha atau sekitar 40,54% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan. Selanjutnya, topografi dengan ketinggian lebih dari 1000 m dpl, yaitu seluas 4.098 ha atau sekitar 2,37% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka, yang merupakan daerah pegunungan atau dataran tinggi dan hanya terdapat di beberapa kecamatan saja.
 
Kondisi kemiringan tanah (kelerengan) di wilayah Kabupaten Sikka cukup bervariasi, berkisar dari 0% hingga 70% dan didominasi oleh kemiringan tanah yang lebih besar dari 40% dengan luas 81.167 ha atau sekitar 46,87% dari total luas wilayah Kabupaten Sikka.<ref name="Sikka"/>
 
=== Iklim ===
Kabupaten Sikka beriklim tropis seperti pada daerah-daerah lain di Indonesia pada umumnya dengan tipe [[iklim sabana tropis]] (''Aw'') yang memiliki dua musim, [[musim kemarau]] dan [[musim hujan|musim penghujan]]. Musim kemarau di wilayah Sikka biasanya berlangsung selama 7 hingga 8 bulan ([[April]]/[[Mei]]–[[Oktober]]/[[November]]) dengan bulan terkering adalah [[Agustus]]. Sementara itu, musim penghujan berlangsung kurang lebih selama 4–5 bulan ([[November]]/[[Desember]]–[[Maret]]/[[April]]). Curah hujan di wilayah ini berkisar antara 1.000–1.500 &nbsp;mm per tahun, dengan jumlah hari hujan sebesar 60-120 hari per tahun. Suhu udara di wilayah Sikka berkisar antara 20&nbsp;°C-33&nbsp;°C. Tingkat kemebapan kelembaban nisbi 64%-86%. Kecepatan angin rata-rata 12–20 knots.
{{Sikka weatherbox}}
 
Baris 87:
 
== Transportasi ==
* Kota Maumere dapat diakses via udara dari [[Denpasar]] (transit dari [[Jakarta]], [[Yogyakarta]], [[Surabaya]] dan [[Makassar]]), [[Ende]], [[Kupang]] dan [[Labuan Bajo]]. Bandara bernama Wai Oti yang sejak bulan Juli 2010 telah megalami pergantian nama menjadi Bandar Udara [[Frans Seda]] dengan panjang landasan aspal 2250 meter, dan dapat didarati oleh jenis pesawat [[Boeing]] seri 737-500. saat ini terdapat 3 maskapai penerbangan yang melayani mobilitas penduduk antar pulau dan aktivitas ekspor dan impor. transportasi laut dapat diakses melalui pelabuhan laut [[Laurensius Say|Laurensius Say.]].
 
== Kekayaan Alam ==