Wikipedia:Warung Kopi (Lain-lain): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Db84x (bicara | kontrib)
AnsyahF (bicara | kontrib)
Baris 148:
:Masak media bonafid seperti Tempo melakukan kesalahan dua kali dalam menulis berita[[Pengguna:Db84x|Db84x]] ([[Pembicaraan Pengguna:Db84x|bicara]]) 13 Juni 2021 17.58 (UTC)
 
:: {{re|Db84x}} Ini ada dua pendapat dari kontributor lain yang saya terima:
'''Referensi'''
{{reflist}}
 
:: ---
 
:: Ikut ''nimbrung''. Saya kira masalahnya bukan raja palsu atau bukan, tetapi apakah mereka masih bisa dianggap sebagai ''raja''? Tentunya tidak bisa disamakan dengan raja Demak atau Pajang atau Banjar dan seterusnya saat menjadi negara berdaulat. Saya sendiri berpendapat mereka tidak dapat dianggap sebagai raja, meskipun secara keturunan mereka punya hak. Usul saya lebih baik mereka dimasukkan ke dalam artikel tentang wangsa/dinasti, daripada masuk artikel kerajaannya sendiri. Sebagai perbandingan, saat ini Kerajaan Perancis sudah tidak ada, tetapi kita masih bisa membaca tentang keturunan raja-rajanya di artikel [[en:House of Orleans]] [[Pengguna:Gombang|Gombang]] ([[Pembicaraan Pengguna:Gombang|bicara]]) 14 Juni 2021 11.33 (UTC)
 
:: Saya tidak begitu tau menau mengenai adanya atau eksistensi seseorang yang mengaku sebagai Sultan yang dikabarkan mendirikan kembali Kesultanan Demak. Hal yang serupa juga pernah terjadi di Sukoharjo dimana seseorang yang mengaku Sultan mencoba menghidupkan kembali eksistensi kerajaan Pajang dengan mendirikan kraton sendiri dengan konsep bangunan yang tidak jelas adat, budaya dan tradisinya. Menurut pendirinya, yaitu Pak Suradi (bergelar sebagai Sultan Prabu Hadiwijaya Khalifatullah IV) mengaku bahwa kraton tersebut hanyalah sebuah yayasan pelestarian cagar budaya bukan dan tidak disamakan dengan Karaton yang ada saat ini. Gerakan demikian juga pernah diprotes oleh beberapan kerabat Keraton. Namun, dalih keraton-keratonan (kerajaan buatan) yang didirikan oleh sebagian kelompok tidak mengganggu ketertiban umum, seiring berjalannya waktu, tidak dipermasalahkan.
 
:: Selama tujuannya mereka yaitu melestarikan budaya berarti kegiatan mereka bertujuan baik. Lagian kelompok tersebut bukanlah sebuah kerajaan yang semestinya karena historiografinya sudah terpaut cukup panjang dan terputus. [[Pengguna:Syzyszune|Syzyszune]] ([[Pembicaraan pengguna:Syzyszune|bicara]]) 07.01, 14 Juni 2021 (UTC)
 
:: ---
 
:: Saya pikir melihat-lihat pendapat ini, saya menyetujui eksistensi mereka (Pajang, Jipang, Demak Joyokusumo) dimasukkan di Wikipedia, asal namanya bukan "Penghidupan kembali", tetapi "Pengklaim tahkta" (karena kerajaan-kerajaan ini sudah lama terputus dan pertimbangan bahwa mereka tidak seperti kerajaan, hanya melestarikan budaya dan adat). Saya juga akan menambah sumber-sumber dari Tagar.id sebagai wujud netralitas Wikipedia. Atau sesuai pendapat @[[Pengguna:Gombang|Gombang]], dimasukkan ke artikel tentang wangsa/dinasti. Contohnya bisa dilihat di [[w:Kingdom of Araucanía and Patagonia#Pretenders to the throne after Antoine de Tounens|artikel Kerajaan Araucania dan Patagonia dengan subjudul pengklaim takhta]]. [[Pengguna:AnsyahF|<font color="#002395">'''AnsyahF'''</font>]]<sup>([[Pembicaraan pengguna:AnsyahF|bicara]])</sup> 14 Juni 2021 22.27 (UTC)
 
 
 
'''Referensi'''
{{reflist}}
 
== Tantangan menulis artikel Hakim Agung ==