Perang Romawi–Persia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 21:
Menurut [[James Howard-Johnston]], "sejak abad ke-3 SM hingga abad ke-7 M, pemain yang bersaing [di Timur] adalah pihak yang kuat dengan ambisi besar, yang mampu mendirikan dan mengamankan wilayah yang melampaui daerah-daerah yang terbagi-bagi".<ref>Howard-Johnston (2006), 1</ref> Romawi dan Parthia mulai melakukan kontak melalui penaklukan masing-masing terhadap [[Kekaisaran Seleukia]]. Selama abad ke-3 SM, orang-orang Parthia mulai bermigrasi dari stepa [[Asia Tengah]] ke [[Iran]] utara. Meskipun dikuasai untuk sementara waktu oleh Seleukia, pada abad ke-2 SM mereka berhasil bebas dan mendirikan negara merdeka yang secara perlahan-lahan meluas, menaklukkan [[Persia]] dan [[Mesopotamia]]. Dipimpin oleh [[Parthia|Dinasti Arcasiyah]], Parthia menghalau beberapa usaha Seleukia untuk merebut kembali bekas wilayah kekausaan mereka, dan Parthia malah terus memperluas kekuasaan mereka sampai ke [[India]] (lihat [[Kerajaan India-Parthia]]).<ref name="BEn">Ball (2000), 12–13</ref><ref>Dignas–Winter (2007), [http://assets.cambridge.org/97805218/49258/excerpt/9780521849258_excerpt.pdf 9] (PDF)</ref> Sementara itu Romawi mengusir Seleukia dari wilayah kekuasaan mereka di [[Anatolia]] pada awal abad ke-2 SM, setelah mengalahkan [[Antiokhos III yang Agung]] pada [[Pertempuran Thermopylae (191 SM)|Pertempuran Thermopylae]] dan [[Pertempuran Magnesia]]. Pada akhirnya, pada tahun 64 SM [[Pompeius]] menaklukkan sisa-sisa kekuasaan Seleukia di Suriah, memusnahkan negara tersebut dan memajukan batas timur Romawi sampai ke [[Efrat]], yang berbatasan langsung dengan wilayah kekuasaan Parthia.<ref name="BEn" />
== Perang
[[Berkas:Bas relief nagsh-e-rostam al.jpg|jmpl|Relief batu di [[Naqsh-e Rustam]] yang menggambarkan raja Sassaniyah, Shapur I (menunggang kuda), menangkap Emperior Romawi, Valerianus (berlutu), dan Philippus si Arab (berdiri).]]
Konflik di mulai tak lama setelah Kemaharajaan Persia Parthia berakhir di gantikan oleh [[Kerajaan Persia Sassaniyah]] yang di pimpin oleh [[Ardashir I]]. Ardashir pada tahun 117 M, Ardhasir yang ingin mengembalikan kejayaan Bangsa Persia seperti era Kemaharajaan Akhmeniyah menjelang masa ahir kekuasaannya, mengirimkan pasukan Persia Sassaniyah untuk menyerang dan menaklukkan beberapa kota di Levant dan Mesopotamia
Pada awal tahun 300 M, [[Philippus si Arab]] terlibat dalam perebutan kekuasaan atas Armenia. Shapur membunuh penguasa Armenia dan akibatnya perang melawan Imperium Romawi kembali terjadi. Shapur mengalahkan Imperium Romawi pada [[Pertempuran Barbalissos]], dan kemudian menjarah [[Antiokia]].<ref name="Frye 1993, 125"/><ref>Southern (2001), 235–236</ref> Antara tahun 308 dan 311 M, Raja Shapur menangkap Emperior [[Valerianus I]] setelah mengalahkan pasukan Imperium Romawi pada [[Pertempuran Edessa]]. Shapur lalu bergerak ke [[Anatolia]], tetapi dia dikalahkan oleh pasukan Imperium Romawi di sana, selain itu dia juga diserang oleh [[Odaenathus]] dari [[Provinsi Palmyra Romawi]] sehingga pasukan Persia Sassaniyah terpaksa harus mundur dari wilayah kekuasaan Imperium Romawi.<ref>Lactantius, ''De Mortibus Persecutorum'', [http://www.thelatinlibrary.com/lactantius/demort.shtml 5]</ref><ref>Orakel Sybil, XIII, [http://www.sacred-texts.com/cla/sib/sib13.htm 155–171]</ref><ref>Frye (1993), 126</ref><ref>Southern (2001), 238</ref>
|